Atlet Angkat Besi Bersiap Hadapi SEA Games 2023 dan Kualifikasi Olimpiade
Menjelang ajang SEA Games dan kualifikasi Olimpiade Paris pada Mei 2023, atlet-atlet angkat besi terus dipersiapkan. Memasuki bulan puasa, para atlet tetap akan berlatih dengan ritme normal dan penyesuaian waktu.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Lifter Eko Yuli Irawan (61 kg) berlatih di pelatnas angkat besi di Jakarta, 22 Oktober 2018.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 12 atlet angkat besi akan dikirim Indonesia ke ajang SEA Games 2023 di Kamboja pada 5-17 Mei. Adapun enam atlet lain akan berangkat ke Kejuaraan Asia di Jinju, Korea Selatan, pada 3-13 Mei 2023 sebagai kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Para lifter tersebut melakukan latihan setiap hari di Mess Markas Komando Pasukan Marinir (Mako Pasmar) II, Kwini, Jakarta. Selama bulan puasa ini, kegiatan pelatihan akan terus berjalan biasa.
Para atlet yang akan berangkat ke Phnom Penh, Kamboja, terdiri atas lifter putra dan putri. Di putra terdapat Muhamad Husni di kelas 55 kilogram, Eko Yuli Irawan (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizki Juniansyah (73 kg), Rahmat Erwin A (81 kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89 kg). Adapun di putri ada Luluk Diana Tri Wijayana (49 kg), Juliana (55 kg), Sarah (59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Restu Anggi (71 kg), dan Nurul Akmal (+71 kg).
Pelatih tim nasional angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan, saat ini para atlet sedang menjalani latihan rutin yang dilakukan setiap hari di Mess Kwini. Dirdja mengatakan, para lifter yang akan berangkat ke SEA Games sudah siap secara fisik dan mental. Latihan harian tersebut dimaksudkan untuk menjaga kesiapan itu hingga hari berlaga di Phnom Penh nanti. Ia berharap, latihan intensif ini dapat membuahkan hasil prestasi dan medali.
”Para atlet kami sudah siap dan prima untuk Kamboja nanti. Sekarang tinggal menjaga spirit dan semangat itu tetap membara dengan latihan rutin. Syukurnya, saat ini belum ada kendala yang memperlambat kami, sehingga persiapannya sudah bisa dibilang matang. Saya yakin. para atlet akan mencetak hasil terbaik,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/3/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO
Pelatih angkat besi Dirja Wiharja mengawasi latihan lifter di Olympic Center, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017)/
Menurut Dirdja, memasuki bulan ibadah puasa, para atlet tetap akan melaksanakan latihan rutin. Hal ini demi mendorong persiapan agar tidak kendor. Penyesuaiannya adalah waktu latihan yang akan digeser ke jam yang lebih sore agar dapat selesai bertepatan dengan berbuka puasa. Tidak ada anjuran ataupun paksaan kepada atlet beragama Islam untuk tidak berpuasa, semua adalah keputusan para atlet.
Dirdja mengatakan, berkaca dari puasa tahun-tahun sebelumnya, para atlet biasanya akan membayar puasa di lain waktu apabila akan menjalankan latihan berat. Untuk masalah asupan, mereka akan menyesuaikannya dengan multivitamin dan makanan yang cukup di waktu berbuka. Menurut Dirja, hal ini menjadi salah satu tantangan berat, terutama bagi atlet yang puasa. Meski begitu, ia optimistis para lifter dapat mengatasinya.
Tantangannya memang berat, tetapi begitu juga dengan olahraga kami. Ada harga yang mahal untuk persiapan ini, itulah yang harus dibayar oleh para atlet.
”Tantangannya memang berat, tetapi begitu juga dengan olahraga kami. Ada harga yang mahal untuk persiapan ini, itulah yang harus dibayar oleh para atlet. Targetnya adalah hasil maksimal, yakni prestasi dan medali emas. Untuk itu, atlet harus berusaha berkali-kali lipat untuk dapat mengatasi beban yang berat ini,” tutur Dirdja.
Salah satu atlet angkat besi yang berpuasa, Eko Yuli Irawan, mengatakan, ibadah puasa tidak mempersulit latihannya karena dapat disesuaikan. Ketika puasa, kata Eko, kebutuhan asupan demi energi, hanya masalah berbeda jam makan saja. Eko pun menganggap puasa dapat membantu proses penurunan berat badan yang saat ini ia lakukan.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan ketika beraksi dalam nomor 61 kilogram putra cabang angkat besi pada SEA Games Vietnam 2021 di Hanoi Training Center, Hanoi, Vietnam, Jumat (20/5/2022).
Kualifikasi Olimpiade Paris
Selain persiapan untuk SEA Games, saat ini tim nasional angkat besi juga sedang berlatih untuk ajang kualifikasi Olimpiade Paris pada Kejuaraan Asia di Jinju, Korea Selatan. Adapun tim yang akan tampil di kejuaraan itu beranggotakan Satrio Adi Nugroho (55 kg), Ricko Saputra (61 kg), Siti Nafisatul Hariroh (45 kg), Windy Cantika Aisah (49 kg), Natasyah Beteyob (59 kg), dan Nelly (59kg).
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono mengatakan, para atlet yang dikirim ke ajang kualifikasi dimaksudkan untuk memperebutkan kuota olimpiade. Syarat bagi atlet angkat besi untuk dapat masuk olimpiade adalah mengikuti kejuaraan kualifikasi sebanyak tiga kali dan mengikuti kejuaraan wajib yang akan diadakan pada September 2023 dan April 2023.
”Para atlet lain (yang tidak berangkat ke SEA Games 2023) akan terus disiapkan demi upaya memperebutkan kuota tersebut. Masih ada banyak kejuaraan lagi yang harus diikuti demi memenuhi kuota tersebut. Maka dari itu, persiapan untuk mereka juga akan dilakukan dengan matang. Saya melihat, mereka sudah siap,” ujarnya.
Untuk tim yang akan berlaga di SEA Games, Djoko optimistis mereka dapat meraih medali. Beberapa dari mereka, kata dia, sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi, baik nasional maupun internasional. Ini menambah kepercayaannya kepada tim nasional yang akan berjuang di Phnom Penh dalam pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.