Tanggung Jawab Besar untuk Mempertahankan Emas SEA Games
Bagi Muhammad Zul Ilmi, SEA Games 2023 lebih menantang daripada SEA Games 2022 karena ia memiliki tanggung jawab mempertahankan emas. Untuk itu, ia fokus menambah kekuatan dengan rutin latihan dan melakukan "leg press".
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Semua atlet angkat besi yang akan diberangkatkan untuk mengikuti SEA Games 2023 pernah berlomba dalam ajang tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Beberapa atlet bahkan pernah mendapatkan medali emas, salah satunya ialah Muhammad Zul Ilmi (26). Untuk itu, Ilmi menganggap SEA Games kali ini lebih berat karena ia ingin mempertahankan posisinya sebagai pemegang medali emas.
Ilmi merupakan salah satu atlet angkat besi yang akan berlomba pada SEA Games Kamboja 2023. Peraih medali emas kelas 89 kilogram (kg) pada SEA Games 2022 di Vietnam itu mengatakan, SEA Games kali ini lebih menantang daripada SEA Games sebelumnya karena ia memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan emas. Pada SEA Games Vietnam, lifter asal Aceh itu membukukan total angkatan 337 kg dengan snatch 150 kg dan clean and jerk 187 kg.
“Lebih berat mempertahankan daripada mengejar. Tentunya saya berharap hasilnya bisa lebih baik daripada tahun kemarin. Semoga pada SEA Games kali ini total angkatan bisa mencapai 340 kg ,” Ujar Ilmi, Rabu (12/4/2023).
Untuk mencapai targetnya, Ilmi saat ini tengah fokus menambah kekuatan. Atlet yang bergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) sejak April 2022 itu rutin melakukan fitness pada pagi hari. Selain itu, dia menjaga pola makan dan melakukan latihan angkat besi secara mandiri.
Salah satu bentuk latihan lain yang kerap Ilmi lakukan ialah latihan leg press untuk melatih kekuatan otot kaki dan paha. Adapun latihan bersama pelatih juga masih rutin dilakukan. Mereka membaginya dalam dua kategori, yakni latihan ringan (sehari sekali) dan latihan berat (sehari dua kali).
Menurut Ilmi, atlet angkat besi yang merupakan saingan terberat dalam tingkat dunia ialah atlet dari China dan Rusia. Sementara itu, saingan terberat pada tingkat Asia Tenggara saat ini ialah atlet Thailand.
Atlet angkat besi lainnya, Sarah, juga tengah mempersiapkan diri menjadi peserta SEA Games 2023. Hasil yang kurang memuaskan pada SEA Games sebelumnya menjadi pemicu Sarah untuk berlomba lebih baik pada SEA Games Mei mendatang.
Sebagai pelajaran, Atlet berumur 17 tahun tersebut mengatakan, saat ini dia lebih disiplin dalam menjalani latihan, seperti tidak mengurangi beban latihan yang ditentukan. Selain itu, dia juga akan menata mentalnya agar perlombaan berjalan lebih lancar.
Banyaknya penonton saat perlombaan menjadi hal yang kerap membuyarkan fokus Sarah. Untuk itu, pada SEA Games kali ini, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk lebih fokus dan lebih percaya diri saat berlomba nanti.
Para atlet angkat besi yang akan berangkat ke Phnom Penh, Kamboja, terdiri atas lifter putra dan putri. Pada lifter putra terdapat Muhamad Husni (kelas 55 kg), Eko Yuli Irawan (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizki Juniansyah (73 kg), Rahmat Erwin A (81 kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89 kg). Adapun lifter putri ada Luluk Diana Tri Wijayana (49 kg), Juliana (55 kg), Sarah (59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Restu Anggi (71 kg), dan Nurul Akmal (+71 kg).
Lebih berat mempertahankan daripada mengejar. Tentunya saya berharap hasilnya bisa lebih baik daripada tahun kemarin.
Pelatih tim nasional angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan, saat ini para atlet sedang menjalani latihan rutin di Mess Kwini, Jakarta Pusat. Para lifter yang akan berangkat ke SEA Games sudah siap secara fisik dan mental. Dirdja berharap, latihan intensif tersebut dapat membuahkan prestasi dan medali.
"Persiapan tetap berjalan seperti biasa. Para atlet sudah siap untuk berlomba dan terus meningkatkan kekuatan. Selain rutin latihan, juga harus diimbangi dengan berdoa agar mendapat hasil yang memuaskan," kata Dirdja.
Bulan puasa pun tidak menyurutkan semangat atlet untuk melakukan latihan rutin. Hal ini demi mendorong persiapan agar tidak kendor. Dirdja mengatakan, para atlet biasanya akan membayar puasa di lain waktu apabila akan menjalankan latihan berat dan tidak memungkinkan untuk berpuasa.
Terkait masalah asupan, para atlet akan menyesuaikannya dengan multivitamin dan makanan yang cukup saat berbuka puasa. Para atlet juga mendapat pengecekan gizi secara rutin setiap satu bulan sekali.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono optimistis para atlet angkat besi dapat meraih medali SEA Games. Beberapa dari para atlet pun sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi, baik nasional maupun internasional. (Kompas.id, 22/3/2023).