Pulihnya Osimhen Hadirkan Secercah Asa untuk Napoli
Napoli mendapatkan angin segar menjelang pertemuan kedua versus AC Milan di perempat final Liga Champions Eropa. Pulihnya striker Victor Osimhen ibarat pelita di tengah krisis daya serang Napoli.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
NAPOLI, SENIN — Napoli punya rekor pertemuan yang kurang baik menghadapi AC Milan di markasnya sendiri. Namun, ”Si Keledai Kecil” masih punya secercah harapan untuk membalas kekalahan dari Milan pada perempat final Liga Champions Eropa menyusul pulihnya striker andalan, Victor Osimhen.
Pelatih Napoli Luciano Spaletti memastikan Osimhen telah pulih dari cedera pangkal paha dan siap dimainkan saat menjamu Milan pada laga pertemuan kedua perempat final Liga Champions, Rabu (19/4/2023) pukul 02.00 WIB. Osimhen absen saat Napoli dikalahkan Milan, 0-1, pada pertemuan pertama.
”Osimhen kini menjadi favorit fans. Ketika bermain, dia selalu memberikan napas semangat kepada seluruh tim,” kata Spaletti mengenai pencetak gol terbanyak di Liga Italia musim 2022-2023 dengan 21 gol itu seperti dikutip dari Football Italia, Senin (17/4/2023).
Kembalinya Osimhen terjadi di waktu yang tepat. Tenaganya sangat dibutuhkan Napoli yang belum pernah memetik kemenangan atas Milan di Stadion Diego Armando Maradona sejak 2018. Dalam tiga pertemuan terakhir di stadion itu, ”I Rossoneri” selalu menang.
Tanpa Osimhen, yang cedera sejak pertengahan Maret 2023, Napoli tak bertaji. Mereka hanya sekali menang dari empat laga terakhir di berbagai ajang. Penyerang sayap Napoli yang sedang naik daun, Khvicha Kvaratskheila, kehilangan duetnya.
Dia tidak memiliki pendamping bertubuh kekar untuk mengantisipasi bek-bek lawan yang tampil spartan. Saat melawan Milan di pertemuan pertama, Napoli terpaksa menggunakan penyerang ”palsu”, Eljif Elmas, karena keterbatasan skuad.
Osimhen telah turun selama 20 menit saat Napoli menjamu Hellas Verona di Liga Italia, akhir pekan lalu. ”Osimhen adalah pemain yang sangat penting bagi Napoli. Pergerakan yang dia lakukan sama banyaknya dengan usaha ke gawang. Dia hanya tampil beberapa menit melawan Verona dan (bola tendangannya) membentur tiang. Osimhen adalah seseorang yang membuat takut bek lawan,” kata Arrigo Sacchi, legenda Italia.
Pertandingan nanti sangat sulit diprediksi dan saya mengharapkan pertandingan yang sangat terbuka. Para pemain Napoli terlihat seperti kehilangan ketajaman yang mereka miliki beberapa bulan lalu, tetapi hal yang sama juga berlaku untuk Milan.
Meskipun kembali diperkuat Osimhen, Napoli belum bisa tampil dengan kekuatan penuh. Mereka kehilangan bek tangguh Kim Min-jae dan gelandang Andre-Frank Anguissa, yang terkena skors kartu. Namun, Spaletti mengaku sudah menyiapkan pengganti mereka.
”Absennya pemain akan merusak pada tahapan seperti saat ini. Namun, kami juga memiliki pemain lain yang bisa mengisi. Itulah sebabnya, kami berada di sini (perempat final),” kata Spaletti dikutip Sky Sport Italia.
Di kubu sebaliknya, Milan akan datang dengan kekuatan penuh. Hanya bek tengah Malick Thiaw yang berpeluang absen akibat cedera otot. Adapun penyerang Olivier Giroud, yang sebelumnya diragukan tampil, kini dipastikan bisa menjadi opsi di lini depan. Ia sebelumnya dilaporkan menderita cedera tendon achilles yang membuatnya melewatkan sesi latihan pada hari Minggu.
Peran Giroud
Milan selama ini masih kesulitan menemukan sumber gol yang konsisten. Giroud mampu menjawab kebutuhan itu dengan mencetak 12 gol dalam 37 laga musim ini. Giroud bermain penuh saat melawan Napoli di pertemuan pertama dan kehadirannya sangat dirasakan positif oleh Milan.
”Pertandingan nanti sangat sulit diprediksi dan saya mengharapkan pertandingan yang sangat terbuka. Para pemain Napoli terlihat seperti kehilangan ketajaman yang mereka miliki beberapa bulan lalu, tetapi hal yang sama berlaku untuk Milan,” ujar Sacchi kemudian.
Seperti halnya Napoli, Milan juga sedang dirundung inkonsistensi menjelang laga. Dari empat laga sebelumnya, Milan hanya mampu memetik dua kemenangan dan dua hasil imbang. Hanya saja, Milan punya catatan kinerja pertahanan yang begitu menakjubkan.
Tim besutan pelatih Stefano Pioli tersebut hanya kebobolan satu gol dari empat laga. Selain pemain bertahan yang mulai menyatu, ketangkasan kiper Mike Maignan di bawah mistar gawang juga berkontribusi terhadap kokohnya pertahanan Milan.
”Dari segi ide, sesuatu hal kecil di kepala mulai menyatu. Kami punya keuntungan kecil. Lalu, ketika lawan menyerang, kami bisa memiliki solusi yang berbeda,” kata Pioli dikutip dari laman UEFA.