Bagi beberapa atlet pelatnas renang, Ramadhan tidak hanya momentum berpuasa dari lapar dan dahaga. Mereka juga ”puasa” dari kebersamaan dengan keluarga. Semua dijalani demi meraih kemenangan bagi Indonesia.
Oleh
Stephanus Aranditio, REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
Bagi atlet Indonesia yang bergabung dengan Pelatnas SEA Games 2023, bulan suci Ramadhan lebih dari sekadar menahan haus, lapar, dan hawa nafsu. Ramadhan juga melatih kesabaran karena untuk sementara waktu harus ”puasa” bertemu keluarga. Atlet-atlet ini meyakini, ada kalanya kerinduan perlu ditahan demi mengharumkan ”Merah Putih”.
Prada Hanan Farmadini, perenang gaya bebas 200 meter, untuk pertama kali bergabung dengan pelatnas. Peraih medali perunggu di kejuaraan Islamic Solidarity Games ini bergabung dengan squad "Merah Putih" sejak Maret lalu. Ia disiapkan menjadi wakil Indonesia pada ajang bergengsi di tingkat Asia Tenggara itu.
Masuk pelatnas yang bersamaan dengan bulan puasa memaksa Prada punya kebiasaan baru. Kalau tahun-tahun sebelumnya perenang asal Bandung, Jawa Barat, ini menjalani ibadah puasa bersama keluarga di rumah, kali ini ia harus tinggal di asrama atlet.
Bagi Prada, menjalani bulan suci Ramadhan di pelatnas tidaklah mudah. Ia harus menahan rindu akan kebersamaan dengan keluarga. ”Biasanya sahur dan buka bersama keluarga. Makan masakan Mama. Ramadhan kali ini benar-benar pengalaman baru,” ujarnya,
Prada sempat mengalami kesulitan di awal latihan karena program yang diberikan oleh pelatih jauh lebih berat ketimbang yang biasa didapatkan saat di klub. Meski lebih berat, Prada menjalani latihan selama bulan puasa ini dengan penuh semangat.
Prada juga harus menahan diri untuk tidak tergoda dengan takjil yang penuh gula, minyak, dan es. Di hotel atlet, yang menjadi rumah barunya, menu buka puasa selalu lengkap, yang terdiri dari kue, gorengan, hingga es buah. Kendati tidak ada aturan ketat soal makanan, para atlet mengatur sendiri asupan masing-masing. Sebisa mungkin, Prada mematuhi pola makan sehat. Ia menghindari diri mengonsumsi takjil-takjil yang menarik itu.
Lama-kelamaan, Prada mulai terbiasa dengan suasana baru Ramadhan. Sesekali ia digoda perenang pelatnas lain yang tidak berpuasa. Namun, ia menanggapi santai godaan itu. ”Kami saling dukung, mereka hormatin kami yang lagi puasa walaupun kadang iseng bercanda nawarin makanan,” ucap Prada sambil tertawa kecil.
Untuk mengobati rindu dengan keluarga, Prada kerap menghubungi orangtuanya melalui panggilan video. Ia juga mengganti momen sahur bersama keluarga menjadi sahur bersama beberapa rekan atlet pelatnas.
Tak hanya Prada, beberapa perenang Indonesia lainnya juga berjuang di tengah bulan puasa ini. Sebanyak 23 perenang, terdiri dari 11 perenang putra dan 12 atlet putri Indonesia, tengah berjuang untuk memberikan performa terbaik di SEA Games Kamboja 2023.
”Kami di mari, ada kami jangan lari. Kumaha barudak? Well. 1... 2... 3... Indonesia win!”
Seusai bersama-sama mengucap yel-yel, Erick Ahmad Fathoni, perenang Indonesia peraih perak SEA Games Vietnam 2021, duduk di balok start membelakangi kolam renang. Ia memperhatikan menu latihan yang terpampang di papan tulis . Tiga minggu menjelang SEA Games Kamboja, intensitas latihan kian tinggi. SEA Games dimulai pada 5-17 Mei 2023.
Erick tiba di pinggir kolam sejak pukul 07.30, tak menunggu waktu lama, ia langsung pemanasan. Setengah jam kemudian, Erick mengganti pakaian, lalu menceburkan diri ke kolam. Atlet-atlet berlatih sesuai gaya dan jarak tempuh masing-masing.
Setiap catatan waktu dihitung dan direkam. Tim asuhan pelatih Michael Piper ini berada di kolam selama dua jam penuh. Sorenya, pada pukul 16.00-18.00, mereka kembali latihan di kolam, sebelum waktu buka puasa.
Ini bukan pengalaman pertama Erick menjalani pelatnas ketika Ramadhan. Pengalaman pada pelatnas tahun lalu, yang juga bersamaan dengan bulan puasa, membuat Erick lebih mudah beradaptasi dengan rutinitas latihan di tengah menahan haus dan lapar.
Meski sudah terbiasa, Erick perlu pintar-pintar mengatur waktu berpuasa. Sebab, setiap latihan memiliki intensitas berbeda. Ketika berpuasa, Erick akan memperhatikan asupan vitamin. Ia berusaha agar badannya tetap fit dan ibadahnya tetap jalan. Ada pula momen ketika Erick tidak berpuasa dan membayar di waktu yang lain.
Namun, bagi peraih medali perak di SEA Games 2021 ini, Ramadhan lebih dari sekadar menahan haus, lapar, dan hawa nafsu. Ia juga ”puasa” dari kumpul bersama keluarga.
”Meskipun tahun lalu juga menjalani Ramadhan di pelatnas, tetapi masih merasa aneh tidak kumpul bersama keluarga. Namun, demi membela Merah Putih, saya rela menunda kebersamaan dengan keluarga,” ucap Erick.
Dengan pelaksanaan SEA Games 2023 yang semakin dekat, Erick juga memahami kemungkinan dia tidak mudik ke kampung halaman di Cilacap, Jawa Tengah. Padahal, momen mudik selalu dinantikannya lantaran bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar.
Ia juga merindukan makanan-makanan yang biasa tersedia saat Lebaran. Mulai dari ketupat, opor, hingga rendang. Meskipun begitu, Erick kembali menekankan bahwa semua akan terbayar nanti apabila dia sukses di SEA Games 2023.
”SEA Games 2021, saya dapat perak. Tahun ini, saya ingin melampaui pencapaian sebelumnya, yakni meraih lebih dari satu medali atau dapat emas,” ujar Erick, yang akan turun di nomor perorangan dan estafet ini.
Menurut Erick, tidak ada tradisi khusus saat Lebaran di pelatnas. Erick dan kawan-kawan tetap latihan seperti biasa mengingat pelaksaan SEA Games yang tinggal menghitung waktu. ”Tidak ada acara khusus Lebaran, biasanya kalo kolam renang masih bisa dipakai latian, ya, tetap latihan saja. Kalau tidak latihan, ya, recovery di hotel saja,” ucap Erick.
Prada juga mengungkapkan, dirinya sudah mampu mengatasi beratnya intensitas latihan pelatnas. Ia akan turun di nomor 200 meter gaya bebas dan estafet 4 x 200 meter gaya bebas ini mengingat target yang ingin dicapai pada SEA Games 2023.
”Kalau ingat target untuk berprestasi di momen pertama aku tampil di SEA Games nanti, aku jadi semangat lagi. Seiring berjalannya waktu, aku terbiasa dengan program latihan yang berat tersebut,” ucap Prada.
Sebenarnya pelatih timnas Indonesia, Michael, tidak melarang anak asuhnya untuk berpuasa, tetapi pria asal Australia itu juga tidak mungkin mengendurkan porsi latihan karena perlombaan sudah semakin dekat. Baginya, urusan puasa atau tidak adalah urusan pribadi masing-masing orang dan atlet dianggap sudah bisa mengatur diri sendiri.
”Program latihan tetap berjalan sesuai rencana saat Ramadhan karena kompetisi akan berlangsung kurang dari tiga minggu lagi. Kalau mereka tidak kuat, silakan menyesuaikan. Saya tetap akan menghargai mereka yang berpuasa, tetapi kami juga tetap memperhatikan juga fisik atlet jangan sampai drop,” kata Michael yang ditarget membawa tiga emas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Kurang dari sebulan, puasa Erick dan Prada akan menemui titik akhir. Lebaran dan SEA Games 2023 menanti. Mereka berharap kemenangan saat Idul Fitri juga diikuti kemenangan saat SEA Games nanti.