Menyusuri Jalan Tol Cisumdawu, Si Pengurai Arus Mudik Lebaran 2023
Tol Cisumdawu akan jadi pembeda saat mudik Lebaran 2023. Selain mengurai kemacetan di Cikampek, tol sepanjang 62 km itu menyajikan bentang alam yang indah. Namun, pemudik harus waspada karena sarananya masih terbatas.
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu yang dibuka fungsional mulai 15 April 2023 akan menjadi pembeda pada mudik Lebaran tahun ini. Selain mengurai kemacetan, jalan tol sepanjang 62 kilometer ini menawarkan bentang alam yang meneduhkan hingga terowongan tol terpanjang di Indonesia. Namun, keamanan pengendara harus menjadi yang utama di jalur yang baru akan dibuka penuh untuk pertama kalinya ini.
Semilir angin yang sejuk menerpa wajah saat jendela mobil terbuka di jalur Tol Cisumdawu, tepatnya di daerah Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (9/4/2023). Hamparan hijau perbukitan hingga pegunungan di sisi kiri dan kanan menemani perjalanan melalui seksi tengah Jalan Tol Cisumdawu ini.
Saat memasuki Gerbang Tol Cimalaka, di sisi kanan pengendara akan disambut dengan Gunung Tampomas yang memiliki tinggi 1.684 meter di atas permukaan laut. Pemandangan ini akan menemani hingga ujung Dawuan, seksi terakhir Tol Cisumdawu yang bersambung dengan Jalan Tol Cikampek-Palimanan.
Ruas jalan sepanjang 29 kilometer ini sudah mulus dengan kontur jalanan beton meski ada sejumlah titik yang masih dalam perbaikan. Di daerah Ujung Jaya, Dawuan, misalnya, masih terdapat pengerjaan jembatan. Puluhan truk material lalu lalang dan crane masih beroperasi membangun jembatan. Belum lagi masalah tanah bergerak yang menghambat pekerjaan beberapa waktu sebelumnya.
Seksi Cimalaka-Dawuan atau seksi 4 hingga seksi 6 merupakan tiga seksi terakhir Jalan Tol Cisumdawu yang belum tuntas. Beberapa waktu terakhir, baru seksi 1-3 yang difungsikan. Namun, pemerintah mengupayakan agar semua seksi Jalan Tol Cisumdawu difungsikan jelang Lebaran 2023. Jalan tol ini akan menjadi pembeda arus mudik dan balik musim Lebaran tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan masalah ini sudah teratasi sehingga bisa digunakan fungsional. Pekerja proyek akan mengebut pengerjaan dalam lima hari lagi untuk sterilisasi jalan agar bisa digunakan pemudik.
”Seksi 4-6 itu akan fungsional gratis mulai tanggal 15 April, sudah siap difungsikan hanya untuk dua lajur. Jembatan itu juga sudah jadi, tinggal diaspal. Masalah tanah bergerak juga sudah beres. Jadi, tidak ada pembatasan kendaraan yang masuk, bus boleh lewat (sudah kuat). Secara struktur semua oke,” kata Basuki saat meninjau Jalan Tol Cisumdawu di Jawa Barat, Minggu siang.
Dalam peninjauan itu, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Santyabudi. Di kawasan Cisumdawu, mereka disambut Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur dan jajarannya.
Pada seksi 4-6 ini juga belum dipasang rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan yang penting karena jalan tol ini rawan berkabut. Tidak hanya itu, sepanjang Jalan Tol Cisumdawu belum disediakan tempat istirahat (rest area) dan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) sehingga pemudik harus bisa memperhitungkan perjalanan.
Dengan keterbatasan itu, nanti kepolisian hanya akan membuka tol ini pada pukul 06.00 hingga pukul 15.00 saat dibuka fungsional. Selebihnya, pemudik akan diarahkan ke Padalarang-Cileunyi menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) atau masuk jalur arteri menuju Cirebon.
Baca juga: Kilang Pertamina Balongan Jamin Pasokan BBM untuk Mudik Lebaran
Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Santyabudi juga meminta penambahan lajur di pintu keluar Dawuan. Hal ini guna menghindari penumpukan kendaraan dari Jakarta dan Jawa Barat yang bertemu di Jalan Tol Cipali.
”Tadi pengelola jalan tol (PT CKJT) juga bersedia di titik pertemuan di Dawuan tersebut akan ditambah satu lajur karena itu persimpangan, rawan bottle neck. ’Musuh’ terbesar polantas itu bottle neck,” kata Firman.
Pengurai mudik
Pada Idul Fitri 1444 Hijriah ini, jumlah pemudik diprediksi jauh melambung dibandingkan tahun sebelumnya. Pergerakan pemudik secara nasional diprediksi mencapai 123,8 juta orang, melonjak 46 persen dibandingkan 2022 yang mencapai 80 juta orang.
Ratusan juta orang ini terkonsentrasi di Pulau Jawa. Di Jabodetabek, diperkirakan akan ada 18,3 juta pemudik yang akan melalui Jalan Tol Trans-Jawa. Sementara itu, estimasi pemudik dari Jawa Barat tahun ini mencapai 14,9 juta orang.
Jalan Tol Cisumdawu bisa menjadi solusi bagi pemudik dari Jawa Barat. Pemudik dari arah Bandung ke arah timur via Jalan Tol Trans-Jawa tidak perlu lagi memutar lewat Jalan Tol Cipularang lalu menumpuk dengan pemudik dari Jakarta di Gerbang Tol (GT) Cikampek. Dengan Jalan Tol Cisumdawu, mereka kini bisa memotong jalur untuk masuk ke Jalan Tol Cikopo-Palimanan via Dawuan.
Di Jalan Tol Cisumdawu, masyarakat bisa merasakan pengalaman mudik yang berbeda karena jalan disebut-sebut sebagai jalan tol terindah di Indonesia. Sebab, sepanjang 62 kilometer pemudik akan disajikan bentang alam indah dari tiga gunung vulkanik, yakni Gunung Tampomas, Manglayang, dan Patuha. Hawa sejuk sepanjang perjalanan satu jam akan membayar rasa lelah.
Ikon lain dari jalan tol yang dikelola PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) ini adalah terowongan kembar sepanjang 472 meter dengan diameter 14 meter yang masuk ke perut bukit. Terowongan jalan tol pertama dan terpanjang di Indonesia ini terletak di Kilometer 169 atau tepatnya di seksi 2 ruas Rancakalong-Sumedang di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Pada bagian atas pintu terowongan juga ditanami sejumlah tanaman hias yang memperindah lanskap Jalan Tol Cisumdawu.
Sebelum Lebaran, Jalan Tol Cisumdawu hanya beroperasi sebagian pada seksi 1-3 (Cileunyi-Cimalaka) sepanjang 33 km yang bisa ditempuh selama 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80 km per jam. Pengendara harus keluar tol Cimalaka lalu masuk ke jalan arteri Sumedang untuk menuju ke Tol Cipali melalui GT Kertajati.
Hal ini membuat perjalanan lebih lama satu jam. Topografi wilayah yang berbukit membuat jalan dua jalur itu menanjak dan berkelok-kelok. Ditambah banyaknya truk yang melintas, hal itu membuat perjalanan melambat. Sepanjang jalan pengendara akan melewati keramaian pasar, rumah makan, dan beberapa pusat oleh-oleh khas Sumedang.
Baca juga: Jalur Darat Siap Hadapi ”Dendam” Pemudik
Di sisi lain, warga sekitar merasa senang saja jika jalanan arteri ini ramai karena usaha mereka bisa tetap hidup. Sebab, jika Jalan Tol Cisumdawu dibuka fungsional saat Lebaran dan dioperasionalkan penuh pada Mei 2023, mereka terancam kehilangan konsumen.
”Sebenarnya enak sekarang ke Bandung atau Cirebon bisa cepat lewat jalan tol itu, tetapi warung makan sini bisa jadi sepi. Semoga nanti bisa diajak jualan di rest area juga,” kata Asep, karyawan Rumah Makan Joglo yang menjajakan makanan khas Sunda, tak jauh dari GT Cimalaka, Sabtu (8/4/2023).
Membangkitkan Kertajati
Setelah Lebaran, Jalan Tol Cisumdawu akan beroperasi penuh pada Mei 2023. Tol ini diproyeksikan bisa membangkitkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati yang selama ini sepi. Semua penerbangan reguler dan haji di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, akan dipindahkan ke Bandara Kertajati.
PT Angkasa Pura II segera merampungkan kesiapan untuk perpindahan bandara ini dengan menyiapkan fasilitas, seperti landasan pacu (runway)sepanjang 3.000 meter yang mampu didarati pesawat besar (wide body), area parkir pesawat yang mampu menampung hingga 22 pesawat, area terminal penumpang, parkir kendaraan, mushala, CCTV, stok bahan bakar, serta fasilitas lainnya.
Baca juga: Separuh Penduduk Indonesia akan Mudik Lebaran 2023
Bandara Kertajati nantinya akan menjadi bandara pengumpul ( hub) di Jawa Barat. Lokasinya yang dekat Pelabuhan Patimban, Subang, juga akan meningkatkan perekonomian di kawasan industri Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati).
”Nantinya semua pesawat jet dan propeller (baling-baling) akan beroperasi di Kertajati. Sementara, Bandara Husein Bandung akan melayani khusus pesawat VVIP dan jet pribadi. Namun, setahun ini pesawat propeller masih akan tetap beroperasi di Bandara Husein,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pada 15 April, Bandara Kertajati akan melayani penerbangan carter umrah ke Madinah dengan pesawat Airbus A330-300 milik Lion Air. Lalu pada 9 Mei 2023, menyusul maskapai Garuda Indonesia juga akan melayani penerbangan umrah dari Kertajati.
Kemudian pada 17 Mei 2023, maskapai AirAsia akan melayani penerbangan reguler dengan rute perdana Kertajati-Kuala Lumpur, Malaysia. Selanjutnya, Juni sampai Agustus 2023, Kertajati akan melayani penerbangan haji setelah ditetapkan sebagai salah satu bandara embarkasi dan debarkasi haji oleh Kementerian Agama.