Menpora : Pembatalan Ajang Internasional Jangan Terulang Lagi
Menpora Dito Ariotedjo sependapat dengan pesan Presiden Jokowi, yakni olahraga tidak bisa dicampuradukkan dengan politik. Ia tidak ingin World Beach Games juga batal digelar karena adanya penolakan tim Israel.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy, ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Setelah dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo menganggap batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sebagai pelajaran berharga. Dito pun optimistis bisa menjalin komunikasi dan diplomasi yang baik kepada seluruh pemangku kepentingan agar hal tersebut tidak terulang lagi. Apalagi, dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Beach Games di Bali dan tim Israel dipastikan turut bertanding.
Menpora Dito Ariotedjo menegaskan akan selalu mengingat pesan Presiden Joko Widodo, yakni olahraga tidak bisa dicampuradukkan dengan politik. Ia tidak ingin ajang World Beach Games juga batal digelar karena alasan serupa, yakni terkait penolakan adanya tim Israel. Menpora Dito pun memohon dukungan seluruh stakeholder untuk bersama-sama memajukan kepemudaan dan keolahragaan.
"Saya sepakat dengan Pak Presiden bahwa politik dan olahraga tidak bisa dicampur aduk. Saya akan membuka komunikasi dengan banyak pihak agar peristiwa penolakan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 tidak terulang kembali. Semoga kami segera bisa memastikan dan menemukan titik temu," ujar Dito setelah melakukan serah terima jabatan Menpora di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Dito melanjutkan, dalam waktu dekat, cabang olahraga di Indonesia juga akan tanding pada tujuh perhelatan internasional. Ia pun ingin menggunakan waktu 1,5 tahun tersebut untuk membuktikan kepada Indonesia bahwa generasi muda bisa memimpin dan membangun negara menjadi lebih baik.
Pada ajang SEA Games dan Asian Games, Presiden Jokowi memberi amanah kepada Dito agar memprioritaskan cabang-cabang olahraga yang memiliki potensi meraih medali. Selain itu, Presiden Jokowi menginginkan liga-liga pertandingan olahraga secara masif dilaksanakan di berbagai level.
Meskipun demikian, Dito mengaku belum bisa memberi kepastian terkait jumlah kontingen yang akan bermain pada SEA Games 2023. Ia meminta sedikit waktu tambahan untuk memastikan persiapan sebelum mengumumkan informasi tersebut.
Adapun setelah SEA Games, Dito akan melaksanakan tugas-tugas berat. Ia harus memastikan kesuksesan penyelenggaraan sejumlah ajang internasional di Tanah Air, agar tidak bernasib sama seperti Piala Dunia U-20 2023, salah satunya World Beach Games di Bali.
"Pak Presiden ingin liga-liga pertandingan olahraga masif dilaksanakan di tingkat sekolah, mulai dari SD hingga kuliah. Selain itu, Pak Presiden juga ingin para masyarakat rutin melakukan liga antarkampung," tutur Dito.
Sebagai Menpora yang baru, Dito juga akan melanjutkan apa yang sudah dimulai Menpora sebelumnya, Zainudin Amali. Di antaranya menjalankan program seperti Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Sentra Pelayanan Kepemudaan Nasional.
Dito yang menjadi Menpora termuda sempat diragukan beberapa pihak karena usianya yang masih muda (32 tahun) dan kurang pengalaman. Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat. Dito berkomitmen akan memajukan olahraga Indonesia dan tidak akan mengecewakan berbagai pihak yang telah memberinya kepercayaan.
Saya akan membuka komunikasi dengan banyak pihak agar peristiwa penolakan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 tidak terulang kembali.
"Jadi, apa pun yang akan saya hadapi. Saya akan pasang badan demi memajukan olahraga dan pemuda Indonesia," ujar Dito.
Adapun pada Senin (3/4/2023), Presiden Jokowi telah resmi melantik Dito Ariotedjo sebagai Menpora. Dito menjabat Menpora menggantikan Zainudin Amali, rekan separtainya di Partai Golkar, yang mengundurkan diri setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menpora menggantikan Zainudin Amali mengatakan sangat mendukung pemilihan Dito sebagai Menpora. Ia menilai, dengan usianya yang masih muda, Dito akan lebih energik dalam memajukan olahraga Indonesia.
Muhadjir sependapat bahwa sudah saatnya anak muda ikut terlibat memajukan bangsa, tidak terkecuali melalui bidang olahraga dan kepemudaan. Namun, ia mengingatkan agar Dito juga senantiasa meningkatkan kapasitas kewirausahaan pada tingkat pemuda.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari sependapat dengan Menpora Dito mengenai politik dan olahraga harus dipisahkan. Menurut Okto, hal tersebut harus dilakukan mengingat Indonesia memiliki agenda besar terkait kejuaraan olahraga dunia di masa depan.
Okto mengatakan, ia bersama Menpora Dito akan mengedepankan komunikasi dan diplomasi untuk menjamin ajang ANOC World Beach Games di Bali pada Agustus mendatang tetap terlaksana, meskipun hadirnya tim Israel."Olahraga harus jauh dari unsur-unsur politik, apalagi diskriminasi. Jika ada persoalan terkait penyelenggaraan suatu ajang internasional, harus segera dicarikan solusi bersama," kata Okto.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tubagus Ade Lukman menyampaikan, sebagai Menpora yang baru, tentunya Menpora Dito harus sudah siap meneruskan perjuangan Menpora sebelumnya. Dalam waktu dekat, Menpora Dito akan fokus mengenai persiapan pertandingan SEA Games bulan depan di Kamboja.
Lukman dan seluruh jajarannya siap mendukung seluruh kebijakan pemerintah. Ia melanjutkan, akan ada banyak agenda penting, seperti SEA Games dan Asian Games. Lukman pun optimis bahwa Menpora Dito dapat melaksanakan semua agenda dengan baik untuk meningkatkan harkat martabak olahraga Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.
"Tentunya, apa yang sudah menjadi kebijakan, itu harus diteruskan. Semoga kami dapat menghadapi semua kendala yang ada di masa depan. Kami juga akan mengembalikan nama baik cabang olahraga sepak bola Indonesia melalui komunikasi," tutur Lukman.
Menurut Lukman, dengan usia Menpora Dito yang masih muda, yakni 32 tahun, hal tersebut menjadi sebuah nilai plus. Dengan semangat dan jiwa yang masih muda, Menpora Dito diharapkan mampu lebih dekat dengan anak muda dan bisa membawa suasana baru dalam memimpin.
"Kami juga akan memberikan masukan-masukan kepada Menpora Dito. Saya yakin, dengan kerja sama yang baik, pasti semua akan berjalan lancar," ujar Lukman.