Enggan Diremehkan, Pesenam Putra Berambisi Raih Medali di SEA Games Kamboja
Sering diremehkan, pesenam putra berambisi untuk membawa medali pada SEA Games Kamboja. Hal itu menjadi ikhtiar pembuktian bahwa mereka tidak kalah hebat dibandingkan para pesenam putri.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pesenam putra yang akan bertanding pada SEA Games Kamboja 2023 berambisi untuk membuktikan bisa membawa pulang medali dan tampil lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab, selama ini, pesenam putri lebih berprestasi ketimbang pesenam putra. Saat ini, mereka tengah fokus memperbaiki catatan dari pelatih Jepang, yakni terkait kerapian gerakan.
Persatuan Senam Indonesia (Persani) mengirim dua pesenam senior muda untuk bertanding pada SEA Games 2023. Mereka adalah Joseph Judah Hatoguan (20) dan Abiyu Rafi (21). Joseph akan fokus pada senam lantai, sedangkan Abiyu fokus pada alat palang tunggal.
Joseph mengatakan tidak ingin pesenam putra diremehkan lagi. Oleh sebab itu, ia berambisi untuk membawa pesenam putra lebih unggul daripada pesenam putri. Hasil penilaian pelatih Jepang pada 13-21 Maret 2023, yang menunjukkan dirinya harus memperbaiki kerapian gerakan, pun terus ia perbaiki.
”Saya masih berjuang di kerapian karena kendala terbesarnya di situ. Selain itu, target saya pada SEA Games untuk saat ini ialah medali perunggu,” kata Joseph, Sabtu (1/4/2023).
Selain itu, beberapa gerakan senam yang sebelumnya kurang matang telah ditingkatkan Joseph. Ia menunjukkan hasil positif selama latihan. Ia menyebut, pola latihan menjelang SEA Games lebih tertata sehingga tingkat kesiapannya meningkat, dari yang sebelumnya 75 persen menjadi hampir 100 persen. Joseph juga memiliki harapan lain, yakni bisa lolos ke Olimpiade.
Hal senada dikatakan Abiyu. Atlet yang sebelumnya bertanding pada SEA Games 2021 dalam keadaan cedera engkel tersebut mengatakan akan menebus kekalahannya pada kesempatan kali ini. Saat itu, ia menempati peringkat ke-13 dengan nilai cukup rendah, yaitu 61.200, dari penampilan enam alat dan tidak bisa mendapat medali.
Menurut Abiyu, banyak ilmu yang ia dapat dari pelatihan tujuh hari bersama pelatih Jepang. Pesenam asal Riau itu mendapat banyak ilmu penting yang sangat berpengaruh baginya, mulai dari peregangan yang dianjurkan hingga teknik. Selain itu, ia juga lebih berhati-hati agar tidak terkena cedera menjelang SEA Games.
Deputi II Tim Chef de Mission Kontingen Indonesia SEA Games 2023 Ibnu Riza Pradipto mengatakan, cabang olahraga senam hanya akan mempertandingkan nomor putra. Adapun nomor putri tidak akan dimainkan. Maka, potensi kontingen Indonesia meraih medali dari cabang olahraga senam menjadi sedikit.
”Nomor yang akan dipertandingkan di Kamboja nanti membuat Indonesia sedikit kehilangan potensi medali karena nomor putri tidak dipertandingkan. Namun, melihat persiapan dari Persani yang cukup luar biasa, semoga pesenam putra membawa hasil terbaik,” ujar Ibnu Riza.
Pelatih senam Indonesia, Jonathan Sianturi, mengatakan, meskipun PB Persani hanya menargetkan perunggu, ia tetap mempersiapkan sejumlah strategi khusus agar pesenam putra mendapatkan hasil terbaik.
Jonathan saat ini tengah memfokuskan para atlet untuk latihan pada alat yang kurang dikuasai para lawan pada kejuaraan-kejuaraan sebelumnya. Ia memilih para atlet untuk fokus pada dua alat, yakni palang tunggal dan senam lantai.
Selain itu, berbagai program latihan telah disiapkan pelatnas sejak awal Oktober 2022. Para atlet senam pun mendapat latihan intens selama dua sesi dalam satu hari. Sesi pagi berlangsung pada pukul 08.45-11.00. Sementara sesi sore berlangsung pada pukul 15 00-17.30.
Sebelum berlaga untuk SEA Games, Abiyu dan Joseph juga telah mengikuti ajang Piala Dunia Senam Artistik dari Federasi Senam Internasional di Qatar pada 1-4 Maret 2023. Kejuaraan tersebut untuk memantapkan kesiapan atlet demi memenuhi target medali pada SEA Games. Selain itu, ajang tersebut juga bertujuan untuk melihat perkembangan negara Asia Tenggara lain yang kemungkinan turut berpartisipasi pada SEA Games.
Namun, keterbatasan fasilitas turut memengaruhi persiapan pesenam. Karena masih minimnya fasilitas di arena latihan, pelatih dan atlet tidak bisa maksimal mengaplikasikan sejumlah teknik.