Alex Marquez meraih posisi strart terdepan dalam balapan MotoGP seri Argentina setelah mengambil risiko besar dengan menggunakan ban "slick" dalam kondisi trek yang belum sepenuhnya kering.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
TERMAS DE RIO HONDO, SABTU – Alex Marquez, yang diprediksi akan menjadi pebalap papan atas seiring kepindahannya dari Honda ke Gresini Racing Ducati, terus menunjukan potensinya dengan tampil brilian dalam sesi kualifikasi MotoGP seri Argentina. Adik Marc Marquez itu meraih pole position pertamanya di MotoGP berkat keberanian mengambil risiko dengan menggunakan ban slick dalam kondisi trek yang masih basah.
"Perjudian" serupa juga berbuah manis bagi Marco Bezzecchi serta Francesco Bagnaia. Mereka masing-masing meraih posisi start kedua dan ketiga.
"Saya sangat senang, terutama karena Q1 (sesi pertama kualifikasi) sangat sulit dengan ban basah. Saya tidak terlalu percaya diri karena terlalu basah dan saya melakukan kesalahan di tikungan sebelum yang terakhir. Tetapi, untungnya saya bisa lolos ke Q2," ungkap Marquez di parc ferme, Sabtu (1/4/2023).
"Dalam Q2, dengan kondisi seperti ini sangat sulit, saya berusaha sebaik mungkin dengan ban basah. Kemudian, kami mengganti ban dengan ban slick, tetapi dengan setelan motor untuk trek basah. Itu berfungsi. Saya sangat senang dengan itu dan menantikan sprint serta balapan utama," ujar Marquez.
Marquez akan mengawali balapan di posisi terdepan untuk balapan sprint, Minggu (2/4) mulai pukul 1.00 WIB, serta balapan utama Senin pukul 00.00 WIB. "Kami sangat puas dengan performa Alex. Kami tahu dia mampu meraih hasil sebaik mungkin dalam kondisi ini, tetapi apapun itu dia sangat berani dengan kondisi aspal hari ini," ujar Manajer Tim Gresini Racing Michele Masini.
Terkait dengan penggunaan ban slick, Masini mengakui, itu sudah dalam rencana strategi kualifikasi. "Motor kami dalam setelan trek basah dengan ban slick. Jadi, setelan campuran, tetapi dia menikmati," lanjut Masini dalam program Inside The Paddock MotoGP.
Kini, Marquez fokus mempersiapkan motor untuk balapan sprint. "Feeling kami bagus. Saya memperkirakan sprint akan dengan ban slick, dalam kondisi kering, tetapi kami memiliki sangat banyak pekerjaan di garasi. Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan," ujar Masini.
Lap pertama tidak menyenangkan sama sekali karena bagian pertama trek masih sangat basah. Kemudian, saya mulai melihat kemungkinan (menggunakan ban slick) dan kemudian saya mencoba itu.
Marquez mengawali sesi kualifikasi dari Q1. Dia menjadi pebalap tercepat, mengungguli pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, di posisi kedua. Sesi Q1 berlangsung dalam kondisi hujan dan trek basah, sehingga semua pebalap menggunakan ban basah kompon medium. Sejak sesi kualifikasi pertama itu, Marquez sudah tampil brilian dan berani mengambil risiko untuk mencetak lap tercepat.
Sempat terjatuh
Marquez pun sempat terjatuh di tikungan 13 di Sirkuit Termas de Rio Hondo saat mendahului tim Repsol Honda, Joan Mir. Kemudian, motor Marquez terbakar di bagian bawah mesin. Mantan pebalap LCR Honda itu pun menggunakan motor kedua dengan setelan yang berbeda untuk menjalani Q2.
Sesi Q2 masih berlangsung dalam kondisi trek basah, tetapi hujan sudah reda. Para pebalap pun masih menggunakan ban basah kompon medium. Begitu memasuki empat menit terakhir sesi Q2 yang berlangsung 15 menit, tiga pebalap mengambil risiko dengan menggunakan ban slick. Mereka adalah Marco Bezzecchi (VR46 Ducati), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), serta Alex Marquez (Gresini Racing Ducati).
Dalam lap terakhir time attack, Bezzecchi mencetak lap tercepat, yaitu 1 menit 44,053 detik, dan menggusur pebalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, yang masih menggunakan ban basah. Namun, posisi Bezzecchi kemudian digusur oleh Alex Marquez yang mencetak waktu 1 menit 43,881 detik. Sedangkan Bagnaia menempati posisi start ketiga.
"Lap pertama tidak menyenangkan sama sekali karena bagian pertama trek masih sangat basah. Kemudian, saya mulai melihat kemungkinan (menggunakan ban slick) dan kemudian saya mencoba itu. Sayangnya, saya memiliki masalah di pit lane dengan Taka (Nakagami, LCR Honda). Jadi, saya kehilangan waktu untuk mengganti ban, sehingga saya terlalu awal mendapati bendera finis. Tetapi, apapun itu, bisa sangat cepat dalam kondisi seperti ini selalu sangat menyenangkan," ujar Bezzecchi.
"Saya tidak bisa mengeluh (dengan hasil ini). Ini sangat bagus untuk sprint dan juga balapan utama. Bisa start di baris depan selalu menyenangkan. Saya senang, kita akan lihat kondisinya seperti apa. Ini perjudian hari ini. Untuk saat ini, saya sangat menikmati momen ini dan menantikan adrenalin datang," ujar Bezzecchi.
Balapan seri Argentina ini masih belum positif bagi pebalap Yamaha Fabio Quartararo. Dia akan start dari posisi ke-10, terpaut enam posisi dari rekan setimnya, Franco Morbidelli. Quartararo menunjukan frustrasinya dengan memukul dinding pembatas di dalam garasinya.