Maverick Vinales dan Aleix Espargaro menguasai sesi latihan pertama MotoGP seri Argentina yang berpotensi menjadi penentu lolos langsung ke kualifikasi kedua. Sedangkan Fabio Quartararo hanya bisa berada di posisi ke-15.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
TERMAS DE RIO HONDO, JUMAT – Pebalap tim Aprillia Racing Maverick Vinales melanjutkan momentum positif pada awal musim 2023 dengan memuncaki sesi latihan pertama MotoGP seri Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Jumat (31/3). Rekan setim Vinales di Aprilia, Aleix Espargaro yang memenangi seri Argentina musim 2022, juga melejit di posisi kedua. Pebalap tim asal Noale, Italia itu mengungguli para pebalap Ducati yang dalam seri pembuka di Portimao, sangat kuat. Sebaliknya, pebalap andalan Yamaha, Fabio Quartararo mengalami kesulitan besar dan hanya bisa berada di posisi ke-15.
"Ya, tidak jelek. Saya senang. Ini barulah sesi latihan pertama, tetapi feeling-nya sangat bagus seperti di Portimao. Treknya bergelombang, ini bukan kondisi terbaik, tetapi saya bisa memaksimalkan itu. Jadi itu fantastis," ujar Vinales dalam program Inside The Paddock MotoGP seusai sesi latihan pertama.
"Saya terus berusaha memahami motor dengan lebih baik, berupaya menyatu dengan motor. Sepertinya dari lap ke lap saya semakin cepat. Saya sangat menyukai trek ini, saya ingin kembali tancap gas, dan sudah tidak sabar menjalani sesi latihan kedua," ungkap Vinales.
Hasil sesi latihan pertama (P1) ini berpotensi menjadi penentu untuk lolos langsung ke kualifikasi dua (Q2), karena sesi latihan kedua (P2) diperkirakan akan berlangsung dalam kondisi basah. Sesi P2 akan berlangsung pada Sabtu (1/4) pukul 1.00-2.00 WIB. Jika P2 berlangsung dalam kondisi hujan, bisa dipastikan tidak akan ada pebalap yang bisa lebih cepat dari catatan waktu P1.
Vinales mencetak waktu tercepat 1 menit 39,207 detik menggunakan ban depan-belakang kompon keras-medium. Pilihan ban yang sama digunakan oleh Espargaro yang berada di posisi kedua, terpaut 0,284 detik dari Vinales. Duo Aprilia ini mengungguli para pebalap Ducati yang dalam dua seri sebelumnya selalu dominan. Bahkan, pemuncak klasemen sementara, pebalap tim pabrikan Ducati Francesco Bagnaia hanya bisa berada di posisi ke-10 terpaut 0,544 detik dari Vinales. Bagnaia bisa mengamankan posisi di 10 besar–kuota lolos langsung ke Q2–melalui time attack terakhirnya.
Vinales musim ini start dengan positif, finis di podium kedua dalam balapan pembuka di Portimao, akhir pekan lalu. Ini merupakan lompatan dari musim lalu, menyusul perubahan personel dalam timnya, serta setelan motor Aprilia RS-GP yang kini sesuai dengan gaya membalapnya.
"Sebenarnya, perubahan terbesar adalah grup (tim). Saya merasa sangat kompetitif. Cara kami menyetel motor terasa lebih cocok dengan gaya membalap saya, khususnya pada titik masuk tikungan. Saya bisa mengerem terlambat di mana itu penting untuk mendahului dan untuk bertahan melawan para pesaing. Saya telah menemukan aliran yang lebih baik dari motor di mana itu sesuatu yang hilang dari saya tahun lalu, di mana pada beberapa kesempatan saya memiliki peluang untuk menang," ungkap Vinales.
"Kami tahu apa yang bisa kami lakukan, kami memiliki motivasi, kami tahu targetnya. Tetapi kami harus realistis, menjaga kaki tetap menapak ke bumi. Prioritas utama kami adalah mengeluarkan potensi maksimal motor kami. Ini yang terpenting pada saat ini, berada di depan di setiap sesi. Saya datang dengan hasil bagus dari Portimao, di mana saya tidak pernah meraih hasil bagus, jadi saya memiliki kecepatan. Namun, kami harus tetap tenang, ini baru permulaan musim. Ini musim yang panjang," lanjut Vinales.
Saya sangat menyukai trek ini, saya ingin kembali tancap gas, dan sudah tidak sabar menjalani sesi latihan kedua.
Kendala Quartararo
Berkebalikan dengan momentum Vinales, pebalap Yamaha Fabio Quartararo kembali menemui hambatan besar dalam mencetak waktu satu putaran. Kondisi itu membuat dia sulit meraih posisi start di baris depan sehingga dalam balapan tidak bisa memaksimalkan pace yang sangat kuat untuk finis di posisi bagus. Kendala ini sama dengan musim lalu, dan sudah terkonfirmasi dalam seri pembuka di Portimao, di mana dia hanya bisa start dari posisi ke-11.
Quartararo kembali mengalami masalah dalam time attack itu di Termas de Rio Honda di mana kondisi treknya licin. Juara MotoGP 2021 itu hanya bisa menempati posisi ke-15 dengan ban kompon medium-medium. Catatan waktu Quartararo terpaut 0,909 detik dari Vinales. Hasil ini kontras dengan rekan setimnya di Monster Energy Yamaha Franco Morbidelli yang bisa menempati posisi delapan.
"Pace tidak terlalu jelek. Namun, saya mengawali balapan dari posisi yang jelek, jadi saya tidak memiliki putaran yang sangat bagus, sangat sulit untuk bangkit. Untuk mendahului? Kami harus mengerjakan apa yang perlu ditingkatkan untuk memiliki kecepatan yang sama dengan pebalap lainnya," ungkap Quartararo dikutip Crash.
"Kami harus meningkat. Kami memiliki masalah yang sama dalam balapan dan dalam time attack. Kami harus melakukan perbaikan untuk kualifikasi, karena, khususnya dengan motor kami, itu bagian terbesar dari akhir pekan balapan," lanjut pebalap asal Perancis itu.
"Kami memiliki potensi sangat besar untuk berkendara dengan cepat. Namun, untuk bertarung kami lebih kesulitan. Kami berusaha bekerja dengan Yamaha untuk bagaimana keluar dari tikungan. Kami bisa tetap dengan dengan mereka (para pebalap yang cepat), untuk paling tidak menyiapkan diri untuk mendahului. Kami harus mendahului di area yang sangat sulit," tegas Quartararo yang kini di posisi keenam klasemen sementara.
Jika Quartararo tidak bisa memperbaiki waktunya dalam P2 untuk masuk ke dalam 10 besar catatan waktu tercepat, maka dia harus menjalani sesi kualifikasi pertama (Q1). Dia bisa masuk ke Q2 jika berada dalam dua posisi teratas di akhir Q1.