Samarnya ”Taring” Manchester City Menghadapi Liverpool
Manchester City terancam kehilangan taring saat menjamu Liverpool. Mereka tidak bisa diperkuat Phil Foden, sementara Erling Haaland diragukan tampil. Kondisi itu bisa menjadi berkah bagi ”Si Merah”.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Manchester City memang jauh meninggalkan rivalnya, Liverpool, musim ini. Namun, menjelang pertemuan kedua tim raksasa itu pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Sabtu (1/4/2023) malam WIB, City justru dipenuhi keraguan karena berpotensi kehilangan dua taring tertajam di lini serang, yaitu Erling Haaland dan Phil Foden.
Realitas itu harus dihadapi Manajer City Josep ”Pep” Guardiola ketika menjamu Liverpool. Foden dipastikan tidak bisa tampil karena dalam pemulihan seusai operasi usus buntu. Adapun Haaland masih berupaya pulih dari cedera pangkal paha. Ia absen dari latihan pada Rabu dan Kamis.
”Dokter menyampaikan butuh 2-3 pekan (untuk Foden bisa tampil kembali). Kami harus melihat perkembangannya lagi setelah operasi. Untuk Haaland, kami masih harus memantau kondisinya dalam latihan terakhir. Keputusan (memainkan Haaland atau tidak) akan dibuat jelang laga,” ujar Guardiola.
Alfie, ayah Haaland, menilai peluang anaknya tampil melawan Liverpool sangat kecil. Sudah dua pekan Haaland tidak berlatih. Ia juga absen dari agenda tim nasional Norwegia. ”Anda tidak bisa absen selama itu lalu berjudi dan langsung tampil tanpa persiapan matang,” ujarnya.
Padahal, Haaland (28 gol) dan Foden (9 gol) adalah dua pemain City paling produktif di Liga Inggris. Sumbangan mereka mencapai 57,6 persen dari total gol ”The Citizens”. Maka, absennya kedua pemain itu bakal terasa bagi City, tim tersubur di Liga Inggris musim ini.
Haaland adalah pencetak gol terbanyak dan poros utama sistem permainan City saat ini. Semua pemain City diminta berkreasi menyajikan umpan matang kepadanya. Striker asal Norwegia itu juga sedang berapi-api sebelum jeda internasional. Haaland mencetak 9 gol dalam 3 laga terakhir di berbagai ajang. Hujan golnya menjaga City di jalur tepat meraih treble winner atau tiga trofi dalam semusim.
Guardiola tidak menampik rencananya akan berubah tanpa Haaland. Katanya, sistem bermain tim selalu bergantung pada kualitas pemain. Tidak ada pemain City selain Haaland yang bertipe predator. Namun, Guardiola sudah punya strategi cadangan bersama penyerang pelapis, Julian Alvarez. Ia berpeluang dimainkan sebagai ujung tombak false nine.
Haaland adalah penyerang hebat, tetapi faktanya City juara tanpa seorang penyerang murni. Itu kenyataannya. Belum lagi, kami tidak tahu pasti siapa yang akan tampil.
Musim lalu, Foden merupakan pemain yang mengisi posisi ujung tombak City. Bedanya, dia berperan sebagai false nine. Seharusnya, Foden bisa menjadi alternatif ketika Haaland absen. Namun, Foden kini absen. Adapun musim ini Alvarez lebih banyak ditugasi sebagai pengganti gelandang serang, Kevin De Bruyne.
Berkah Liverpool
Bagi Liverpool, badai cedera City itu adalah kabar bahagia. Pertahanan mereka yang dipimpin bek Virgil van Dijk nyaris selalu menjadi sasaran empuk lawan ketika bertandang. Akibatnya, mereka sudah kemasukan 20 gol dan hanya menang 3 kali dari 13 laga saat bertamu.
Namun, Manajer Liverpool Juergen Klopp berkata, potensi absennya Haaland tidaklah mengubah pendekatan mereka di Stadion Etihad. Dia selalu menganggap City lebih dari sekadar Haaland. Sistem ala Guardiola, menurut Klopp, masih bisa berjalan normal tanpa sang predator gol.
”Haaland adalah penyerang hebat, tetapi faktanya City juara tanpa seorang penyerang murni. Itu kenyataannya. Belum lagi, kami tidak tahu pasti siapa yang akan tampil,” kata Klopp.
Pertemuan Guardiola dan Klopp nanti agak berbeda dari biasanya. Dalam enam musim terakhir, duel mereka selalu terkait perebutan juara. Musim ini, City masih dalam jalur perebutan juara, sementara Liverpool di papan tengah. City ingin menang untuk mengejar Arsenal di puncak klasemen. Mereka kini tertinggal delapan poin dari Arsenal yang akan menghadapi Leeds United.
Adapun Liverpool berambisi menembus empat besar setelah memulai musim ini dengan sangat buruk. Mereka kini menempati peringkat keeenam, tertinggal 19 poin dari City. Liverpool, pengemas 42 poin, butuh kemenangan sebanyak mungkin untuk bisa finis di zona Liga Champions Eropa. ”Si Merah” masih tertinggal cukup jauh dari dua tim di atasnya, Newcastle United (47 poin) dan Tottenham Hotspur (49 poin). Adapun pekan depan Liverpool akan menghadapi Arsenal.
”Sejarah mencatat, kami selalu bisa menyelesaikan musim dengan baik. Musim lalu, kami bahkan nyaris mendapatkan empat trofi. Musim ini, hanya posisi empat besar yang tersisa untuk kami. Kami tidak dalam posisi sempurna, tetapi semua masih memungkinkan,” ujar Klopp tetap optimistis.
Sementara Guardiola tidak mau memandang rendah tim tamu. Dia menyadari laga besar antara rival selalu menghadirkan atmosfer berbeda. Tim tetangga, Manchester United, sudah membuktikannya saat dipermalukan Liverpool, 0-7 , di Stadion Anfield, awal Maret lalu. Apalagi, Liverpool jauh lebih unggul atas City dalam enam pertemuan terakhir di seluruh kompetisi. Liverpool menang tiga kali, sementara City hanya sekali. Adapun satu-satunya kemenangan The Citizens (3-2) terjadi dalam pertemuan terakhir di Piala Liga, Desember 2022.
”Kami sudah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun. Mereka tetap menjadi tim yang luar biasa. Opini saya tidak berubah (terlepas hasil musim ini). Mereka bisa mengalahkan siapa saja, seperti kami yang juga bisa menaklukkan siapa pun,” tutur Guardiola.
Luis Diaz, penyerang sayap Liverpool yang absen akibat cedera lutut sejak Oktober, masih belum bisa tampil versus City. Dia sudah berlatih dengan tim, tetapi butuh waktu lebih untuk pemulihan. Penyerang Darwin Nunez kemungkinan diturunkan meskipun sempat absen membela timnas Uruguay di jeda internasional akibat cedera engkel kaki. (AP/REUTERS)