Gangguan GPS untuk memantau posisi mobil-mobil F1 serta hujan yang mengguyur Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, mengaburkan potensi persaingan. Trek basah menmbuat para pebalap membatalkan simulasi balapan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
MELBOURNE, JUMAT – Max Verstappen yang memuncaki sesi latihan bebas pertama (FP1) Formula 1 seri Australia, hanya bisa menempati posisi ketiga di akhir latihan bebas kedua (FP2) karena hujan di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Jumat (31/3/2023). Pebalap Red Bull yang memiliki peluang terkuat memenangi balapan itu berada di belakang Charles Leclerc dan Fernando Alonso. Namun, hasil ini tidak menggambarkan potensi persaingan sesungguhnya, karena trek yang licin membuat para pebalap memilih menghentikan sesi latihan.
Potensi persaingan dalam seri ketiga ini baru akan terlihat dalam sesi FP3, Sabtu (1/4), yang diprakirakan berlangsung dalam kondisi kering. Para pebalap akan memanfaatkan sesi itu untuk mencari data ban untuk balapan, yang sangat krusial di trek yang licin meskipun dalam kondisi kering. Selain itu, potensi kecepatan tiap putaran (pace) balapan juga akan terlihat saat para pebalap menjalani banyak putaran dengan tangki bahan bakar terisi penuh.
Program simulasi balapan itu semestinya dilakukan dalam FP2, tetapi hujan yang mengguyur membuat para pebalap menghentikan latihan. Kondisi trek terlalu beresiko untuk memacu mobil guna mendapatkan pace balapan.
Para pebalap juga tidak bisa memaksimalkan FP1 karena terjadi kepadatan di trek, disusul terjadi gangguan GPS (global positioning system). Gangguan itu terjadi pada pada server alokasi penggunaan ban yang digunakan untuk grafis tayangan televisi. Gangguan pada server itu kemudian menyebabkan gangguan pada GPS, sehingga tim-tim tidak bisa memantau posisi mobil di lintasan.
Kondisi ini sangat berbahaya, karena tim tidak bisa memberingan informasi kepada pebalap terkait mobil di belakang dan di depan, apakah melambat atau sedang dalam kecepatan tinggi. Faktor keselamatan itu menjadi dasar FIM menghentikan FP1 untuk membenahi sistem. FP1 kemudian dilanjutkan, tetapi para pebalap tidak bisa mendapatkan kondisi trek ideal karena terjadi traffic atau banyak pebalap berurutan.
Sesi latihan bebas kedua yang diharapkan bisa untuk mencari data ban balapan, serta menjalani long run, juga tidak bisa maksimal karena hujan turun begitu latihan memasuki menit ke-20. Banyak pebalap belum sempat melakukan putaran cepat sehingga catatan waktunya masih jauh dari potensi sebenarnya. FP2 dipuncaki oleh pebalap Aston Martin Fernando Alonso, diikuti oleh pebalap Ferrari Charles Leclerc, dan Verstappen di posisi ketiga.
Verstappen yang memuncaki FP1 menilai, kondisi trek sejak sesi pagi sangat licin, akibatnya dia tidak tidak langsung tancap gas. Pemilihan ban juga menjadi sangat sulit, oleh karena itu perlu mempelajari data dengan teliti.
"Ini bukan tentang faktor mobil, ini hanya karena daya cengkeram di lintasan sangat rendah. Aspal sepertinya sangat licin, sama seperti tahun lalu, dan cukup sulit untuk membuat ban dalam kondisi kerja," ungkap Verstappen.
Pebalap asal Belanda itu menambahkan, sangat sulit masuk lintasan dan langsung tancap gas, itu sangat sulit. Apalagi dengan interupsi ibaran bendera merah, pebalap kesulitan untuk mendapatkan ritme balapan.
"Tetapi, kami akan melihat data pada malam ini, apa yang harus kami lakukan pada Sabtu, membuat pilihan yang tepat, dan menurut saya mobil akan kompetitif," tegas Verstappen, yang musim lalu gagal finis di Australia karena kerusakan mobil.
Rekan setim Verstappen, Sergio Perez, juga tidak bisa maksimal dalam FP1 karena melakukan kesalahan saat akan melakukan time attack dengan ban kompon lunak. Dia hanya berada di posisi ketiga pada sesi pagi, di belakang pebalap Mercedes Lewis Hamilton. Perez juga belum sempat melakukan putaran bersih pada FP2 sehingga hanya berada di posisi ketujuh.
"Ini mirip dengan hari libur untuk mengatasi tekanan. Khususnya saat memasuki FP2, terasa seperti banyak pebalap masih mengalami masalah dengan data GPS," ujar Perez bercanda. “Ini sebuah kekacauan, saya tidak bisa melakukan putaran pada sesi sore. Kami melakukan beberapa perubahan yang sepertinya bekerja dengan baik di sektor 1, sektor 2, tetapi tidak banyak yang bisa dikatakan.”
Pebalap Meksiko yang memenangi seri kedua di Arab Saudi itu mengatakan, banyak hal harus dikerjakan pada sesi latihan ketiga, Sabtu, yang mebuat para pebalap sedikit buta memasuki balapan. Hal itu menurutnya justru membuat balapan semakin menarik.
Potensi Alonso
Alonso juga menilai, posisi tercepat yang dia raih dalam FP2 bukanlah gambaran nyata persaingan di Melbourne. Hujan membuat para pebalap lain tidak bisa mencetak lap terbaik, demikian juga dirinya belum maksimal memacu mobil AMR23.
Ini bukan tentang faktor mobil, ini hanya karena daya cengkeram di lintasan sangat rendah.
"Ini bagus. Dalam FP1, kami berkonsentrasi pada pengujian beberapa komponen yang kami inginkan bisa memenuhi harapan, kemudian dalam FP2, hanya berlangsung 20 menit. Jadi, masih ada banyak pekerjaan untuk besok, khususnya pemilihan ban balapan, menjalani long runs yang kami lewatkan hari ini. Sejauh ini, mobil bekerja dengan baik, jadi kita lihat besok," ungkap dua kali juara F1 itu.
Pebalap berusia 41 tahun itu mengawali musim 2023 dengan solid, dia selalu finis di posisi ketiga pada dua seri pertama di Bahrain dan Arab Saudi. Alonso melanjutkan momentum positif itu di Australia, dengan konsisten mencetak lap kompetitif. Dia berharap balapan berlangsung dalam kondisi kering, karena peluang untuk kembali meraih podium menjadi lebih besar.
"Menurut saya prakiraan cuaca kering, jadi idealnya kami akan lebih memilih kondisi kering karena kami hanya mengendarai mobil ini dalam kondisi kering di Jeddah dan di Bahrain. Balapan kering akan bagus bagi kami, tetapi menurut saya kami tetap harus bersiap untuk semua kondisi," pungkas Alonso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara.
Leclerc dan Hamilton
Sesi latihan Jumat memang kurang maksimal, namun sejumlah pebalap masih bisa mendapatkan catatan positif yang akan dieksplorasi lebih lanjut pada Sabtu. Para pebalap Ferrari dan Mercedes mendapatkan atmosfer positif dan berharap bisa lebih solid pada sesi kualifikasi dan balapan. Namun, mereka menegaskan, peningkatan itu belum cukup untuk menyaingi Red Bull dalam kondisi normal.
"Saya merasa seperti feeling sedikit lebih baik dibandingkan dengan mobil-mobil lainnya, jadi itu positif. Ini mungkin FP2 kami paling positif musim ini, Paling tidak, ini hari Jumat yang diakhiri dengan catatan positif," ungkap Leclec, yang mengakhiri FP2 di posisi kedua, 0,445 detik dari Alonso.
"Sekarang kami perlu bekerja, melakukan langkah lain dalam arah yang benar untuk besok, dan semoga kami bisa sedikit mendekat ke Red Bull dalam kualifikas), dan khususnya dalam balapan," lanjut pebalap asal Monaco itu.
"Dalam kualifikasi menurut saya akan kembali berlangsung ketat. Dalam balapan, sayangnya dengan hujan, tidak ada yang menjalani putaran dengan bahan bakar penuh, jadi karena itu kami akan sedikit buta terkait balapan. Mungkin dalam FP3 kami akan melihat lebih banyak long runs dan semoga kami bisa mempelajari lebih banyak dari itu," lanjut Leclerc.
Leclerc sejauh ini sangat kuat dalam kualifikasi, dan konsisten menyaingi para pebalap Red Bull dalam perebutan pole position. Dia start dari posisi ketiga di Bahrain, dan meraih posisi kedua di Jeddah, tetapi start dari posisi ke-11 saat balapan karena sanksi mundur 10 posisi. Kini di Melbourne, tempat Leclerc menang pada musim 2022, dia berharap bisa lebih kompetitif dalam kualifikasi juga balapan.
"Menurut saya, dengan perubahan yang kami lakukan hari ini, mungkin kami akan menemukan sedikit peningkatan performa. Kami tidak boleh lupa bahwa pada balapan terakhir kami sangat kesulitan dalam balapan, dan kami tidak bisa menemukan putaran seperti kali ini dalam balapan. Ini seharusnya menjadi sebuah langkah dalam arah yang benar," pungkas Leclerc yang kini di posisi kedelapan klasemen.
Perbaikan feeling pengendalian mobil juga dirasakan oleh Hamilton, sehingga dia bisa mencetak lap tercepat kedua dalam FP1, terpaut 0,433 detik dari Verstappen. Tetapi dalam FP2 yang terusik hujan, Hamilton hanya berada di posisi ke-13.
"Terasa sedikit lebih baik pagi ini, kami melakukan beberapa perubahan, tetapi itu tidak bekerja, jadi kami akan mengoreksi itu malam ini. Kemudian hujan dalam FP2, jadi ini jelas bukan sesi terbaik. Anda tidak bisa benar-benar belajar sangat banyak ketika di antara (sesi kering dan basah), jadi hanya berusaha menjaga mobil tetap aman," ungkap Hamilton.
Juara tujuh kali F1 itu juga menegaskan, bahwa peningkatan yang dia rasakan pada Mercedes W14 belum cukup untuk menyaingi Red Bull RB19 yang sangat cepat musim ini.
"Kami tidak akan bisa bersaing melawan para pebalap Red Bull. Ini hanya tentang berusaha melihat apakah kami bisa bangkit setinggi mungkin. Menurut saya kami memiliki pace untuk bersaing di area (posisi) kelima, sama seperti balapan sebelumnya," tegas Hamilton.