Dampak Cedera, Tim Indonesia Berubah di Spanyol Masters
Indonesia diharapkan mendapat gelar juara dari turnamen bulu tangkis Spanyol Masters. Namun, skuad berkurang karena batal tampilnya Chico Aura Dwi Wardoyo dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BASEL, MINGGU - Tanpa gelar juara dari turnamen Swiss Terbuka BWF World Tour Super 300, tim bulu tangkis Indonesia diharapkan bisa membawa hasil lebih baik di Spanyol Masters. Namun, kekuatan tim berubah dengan mundurnya Chico Aura Dwi Wardoyo dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Dalam final Swiss Terbuka yang berlangsung di St Jakobshalle, Basel, Minggu (26/3/2023), tak ada satu pun perwakilan Indonesia. Hasil terbaik pemain-pemain Indonesia di ajang ini adalah semifinal yang didapat Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Gregoria Mariska Tunjung.
Gelar juara Swiss Terbuka akhirnya didapat pemain dari negara berbeda, diantaranya Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto (Jepang) yang menjuarai ganda putri dan Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy (India) sebagai ganda putra terbaik. Adapun Thailand mendapat gelar juara dari tunggal putri, Pornpawee Chochuwong.
“Secara umum, saya tentu tidak puas karena tidak ada gelar juara yang bisa direbut pemain Indonesia. Padahal, tahun lalu masih ada dua gelar yang kita raih. Saya harapkan, pemain bisa lebih fokus ke turnamen berikutnya,” komentar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky di Jakarta.
Dua gelar pada Swiss Terbuka 2022 yang dimaksud Rionny didapat oleh Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Kedua wakil itu absen di Swiss pada tahun ini.
Di tengah harapan Rionny, kekuatan Indonesia pada Spanyol Masters berubah dari rencana karena adanya pemain yang cedera. Chico dan Rinov/Pitha, seperti disampaikan Kepala Sub Bidang Pelatnas Eddy Prayitno, batal tampil dalam dua turnamen, yaitu Spanyol dan Orleans Masters.
Chico mengalami cedera engkel kiri ketika berhadapan dengan Viktor Axelsen pada babak pertama Swiss Terbuka, awal pekan lalu. Tunggal putra nomor tiga Indonesia itu mengundurkan diri pada skor 1-5 gim pertama. Tanpa Chico, Indonesia akan diwakili Christian Adinata pada tunggal putra di Spanyol Masters.
Cedera hingga tak bisa menyelesaikan pertandingan juga dialami Rinov dan Apriyani. Rinov/Pitha mundur menjelang gim kedua pada perempat final melawan Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) karena cedera tangan kanan Rinov. Ganda Indonesia peringkat ke-13 dunia itu kehilangan gim pertama 18-21.
Secara umum, saya tentu tidak puas karena tidak ada gelar juara yang bisa direbut pemain Indonesia.
Sementara, Apriyani/Fadia tak bisa menyelesaikan semifinal saat berhadapan dengan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Cedera bahu kanan Apriyani membuat ganda putri terbaik Indonesia itu mundur ketika tertinggal 17-21, 10-16.
Seperti dikatakan pelatih ganda putri Eng Hian, dia akan melihat lebih dulu perkembangan kondisi Apriyani sebelum memutuskan apakah anak didiknya akan melanjutkan penampilan ke Spanyol atau tidak. Jika tetap tampil, Apriyani/Fadia, yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, akan melawan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun (Taiwan) pada babak pertama.
Namun, ada kemungkinan pula mereka batal tampil untuk menghindari cedera lebih berat. Apalagi, akan ada momen penting pada tahun ini, yaitu kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung 1 Mei 2023-28 April 2024.
“Kak Apri rasanya tidak perlu buru-buru untuk bertanding kembali. Tidak perlu memaksakan diri. Apalagi sudah mau mulai kualifikasi buat Olimpiade Paris,” ujar Fadia setelah kalah di semifinal.
Rionny mengatakan, penyebab cedera pemain itu akan didiskusikan bersama dokter dan pelatih setelah atlet tiba di Indonesia. “Apakah cedera ini terjadi karena intensitas pertandingan yang tinggi sejak All England atau bagaimana. Tentu, akan kita cari akar permasalahannya bersama dokter dan pelatih,” kata Rionny.
Dari turnamen Vietnam International Challenge, Indonesia membawa satu gelar juara dari tiga wakil yang tampil pada final. Gelar itu didapat ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata, yang menang atas Tanupat Viriyangkura/Ornicha Jongsathapornparn (Thailand) 19-21, 21-14, 22-20, pada Minggu.
Adapun dua wakil lainnya, yaitu Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum dan Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso kalah dari pemain Korea Selatan. Jesita/Febi kalah dari Lee Yu Lim/Shin Seung Chan 18-21, 10-21, sementara Alfian/Ade harus mengakui keunggulan Jin Yong/Na Sung Seung 8-21, 6-21
“Rasanya senang bisa juara, apalagi, ini gelar pertama saya. Kunci kemenangan tadi adalah bermain tanpa banyak melakukan lob dan sabar dalam mengatur pola main, apalagi saat serangan kami tidak menembus pertahanan lawan,” kata Jafar.