Timnas Argentina belum berhenti merayakan gelar juara Piala Dunia 2022. Ribuan warga Argentina memadati Stadion El Monumental untuk merayakan prestasi terbaik bersama Lionel Messi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BUENOS AIRES, JUMAT - Duel uji coba Argentina melawan Panama, Jumat (24/3/2023) pagi WIB, di Stadion El Monumental, Buenos Aires, ibarat sebuah perayaan pesta resmi juara Piala Dunia 2022. Sebanyak 26 pahlawan Argentina mendapat sambutan meriah dari sekitar 83.000 pendukung yang memadati stadion.
Setelah 96 hari berlalu usai Argentina mengalahkan Perancis di partai puncak Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, 18 Desember lalu, rakyat Argentina bisa melihat langsung skuad asuhan Lionel Scaloni yang disebut "La Scaloneta" bermain untuk pertama kali di Tanah Air mereka. Tak sekedar berlaga, para pemain itu disambut bak pahlawan yang baru saja pulang dari pertempuran hebat.
Semua pemain dipersilahkan membawa pasangan dan anak-anak mereka. Bersama keluarga kecil mereka, anggota skuad Argentina dipanggil satu per satu untuk memasuki lapangan El Monumental, markas River Plate.
Sang kapten dan "dewa" baru sepak bola Argentina, Lionel Messi, menjadi pemain terakhir yang masuk ke dalam lapangan bersama istri, Antonella Roccuzzo, dan tiga putranya, yaitu Thiago, Mateo, dan Ciro.
Di dalam lapangan mereka menerima replika trofi Piala Dunia. Kemudian, mereka berfoto bersama dengan sambutan suporter yang gegap gempita.
Itu membuat pesta juara itu sebagai santapan utama pada acara di El Monumental. Sebagai hidangan penutup, La Scaloneta memberikan kemenangan dengan skor 2-0 atas Panama.
Santapan penutup itu terasa amat manis dan lezat karena pendukung Argentina menyaksikan langsung Messi mencetak gol kedua di laga itu pada menit ke-89. Pemain berjuluk La Pulga itu memamerkan eksekusi tendangan bebas khasnya yang tidak bisa dihalau kiper Panama, Jose Guerra.
Adapun gol pembuka La Albiceleste di malam perayaan itu dicetak oleh pemain muda, Thiago Almada. Gelandang yang membela klub Amerika Serikat, Atlanta United, itu menjaringkan gol debutnya untuk Argentina pada menit ke-78.
“Kami menghabiskan (tabungan) yang kami miliki untuk momen ini. Kami mengeluarkan 100 dollar AS (Rp 1,5 juta) untuk satu tiket,” ucap Marcelo Agueilera (21), warga Argentina yang rela meninggalkan pekerjaannya di Paraguay, demi merayakan keberhasilan Messi dan kolega di El Monumental.
Gelar juara ini adalah milik semua pemain yang mengenakan seragam ini dan mencurahkan kemampuan hingga tetes keringat terakhir.
Menurut Scaloni, skuadnya pantas mendapat perayaan yang istimewa atas keberhasilan di Qatar. Ia pun mempersembahkan gelar juara itu untuk seluruh masyarakat Argentina yang tak pernah berhenti mendukung mereka.
“Gelar juara ini adalah milik semua pemain yang mengenakan seragam ini dan mencurahkan kemampuan hingga tetes keringat terakhir. Tidak mudah memenangkan Piala Dunia, sehingga semua orang pantas menikmati dan merayakan ini,” kata Scaloni dilansir Ole.
Untuk menyambut pahlawan mereka, ribuan warga Argentina telah mengantre untuk masuk ke dalam El Monumental empat jam sebelum laga. Mereka rela bertahan di bawah terik matahari meski pintu gerbang stadion baru dibuka 2,5 jam sebelum sepak mula.
Tidak ada aksi vandalisme. Justru yang tersaji adalah lautan manusia yang hendak melakukan parade besar dengan menggunakan seragam biru muda-putih khas Argentina.
Nuansa pesta itu telah terasa sejak awal pekan ini. Messi dan keluarganya yang telah tiba di Buenos Aires sejak Selasa (21/3), menjadi daya tarik utama warga ibu kota Argentina.
Ribuan orang memadati restoran Don Julio di Buenos Aires ketika Messi bersama keluarganya hendak makan malam bersama, Selasa malam lalu. Para pendukung itu membuat Messi sampai dikawal tiga orang pengawal pribadi untuk keluar dari restoran menuju mobil.
Sejatinya, pemuja Messi itu enggan menyakiti sang idola. Mereka hanya ingin memyambut dan memberikan penghormatan kepada pemain yang telah menghasilkan 800 gol resmi itu.
Itu terlihat dari para pendukung yang sekedar menyanyikan yel untuk Messi di depan restoran. "Messi, Messi, Messi!", bunyi yel-yel pemujaan yang selalu terdanger di setiap Argentina berlaga di Qatar 2022. Lagu itu juga terdengar di El Monumental hampir di seluruh durasi laga versus Panama.
Sejumlah spanduk raksasa Messi mengangkat trofi Piala Dunia juga terpasang di beberapa sudut tribune El Monumental jelang pertandingan. Sambutan hangat dari rakyat Argentina membuat sang megabintang terharu.
Messi pun terlihat menahan air matanya agar tidak pecah ketika mendengar lagu kebangsaan Argentina, Himno Nacional Argentino, yang dikumandangkan sebelum sepak mula. Mata pemain berusia 34 tahun itu sudah berkaca-kaca. Di sebelah Messi, kiper Emiliano Martinez telah menutup mata dengan air mata yang mengalir di kedua sisi pipinya.
Bagi Messi, sambutan itu membuatnya telah lunas memenuhi mimpinya sebagai pesepakbola. Ia menyaksikan rakyat Argentina bahagia dengan raihan trofi juara dunia.
“Secara pribadi, saya memimpikan momen ini untuk merayakan gelar juara Piala Dunia bersama kalian semua. Saya senang bisa membalas dukungan Anda untuk mengangkat trofi Copa America, lalu meraih gelar terbesar, Piala Dunia,” ucap Messi dalam sambutan di tengah lapangan yang disambut tepuk tangan meriah.
Ketiga anak messi pun sudah melihat betapa cintanya warga Argentina kepada sang Ayah. Bintang ketiga di atas logo La Albiceleste menegaskan Messi sebagai "Sang Mesias" atau juru selamat Argentina lewat sepak bola di tengah situasi sosial-politik yang tak kondusif.
Pesta Argentina belum akan berakhir. Skuad La Scaloneta akan terbang ke kota Santiago del Estero untuk menjalani pesta lanjutan yang dikemas dalam laga uji coba kontra Curacao, Selasa (28/3), di Stadion Unico Mader de Ciudades. (AFP)