Napoli diambang sejarah baru, yakni lolos ke perempat final Liga Champions untuk pertama kalinya. Mereka mesti menjaga keunggulan agregat 2-0 atas Eintracht Frankfurt untuk mewujudkan rekor tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
AP/MICHAEL PROBST
Pemain Napoli Giovanni Simeone (kiri) menyundul bola di depan pemain Eintracht Frankfurt Tuta, pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions antara Eintracht Frankfurt dan Napoli di Frankfurt, Jerman, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB. Napoli mengalahkan Frankfurt, 2-0.
NAPOLI, SELASA – Napoli telah mengantongi modal kemenangan 2-0 atas wakil Jerman Eintracht Frankfurt dalam laga pertama 16 besar Liga Champions, Rabu (22/2/2023). Kalau bisa menjaga keunggulan agregat pada laga kedua di Napoli, Italia, Kamis (16/3), ”Si Keledai Kecil” akan mengukir sejarah lolos ke perempat final untuk pertama kalinya. Dengan performa luar biasa sepanjang musim ini, rasanya rekor itu tidak akan lepas dari genggaman skuad asuhan Luciano Spalletti tersebut.
”Semua orang bermimpi memenangkan Liga Champions, tetapi itu sulit. Ada klub-klub hebat, tetapi kami tidak akan rugi. Kami tidak seperti Real Madrid (yang diunggulkan). Jika kami lolos ke perempat final dan bertemu mereka (klub-klub unggulan), kami tahu kami bisa bermain setara,” ujar gelandang Stanislav Lobotka yang membicarakan peluang Napoli ke perempat final kepada Il Corriere dello Sport dilansir Football-Italia, Selasa (14/3).
Sejak awal musim ini, Napoli tidak diperhitungkan bisa melangkah jauh di Liga Champions. Namun, dengan penampilan sensasional yang konsisten di Serie A Liga Italia dan pentas Eropa, ”Gli Azzurri” alias ”Si Biru” mampu mematahkan semua prediksi.
Napoli keluar sebagai juara Grup A yang dihuni tiga raksasa dari tiga negara, yakni Liverpool dari Inggris, Ajax Amsterdam dari Belanda, dan Glasgow Rangers dari Skotlandia. Klub yang bermarkas di Stadion Diego Armando Maradona itu mengumpulkan lima kemenangan dan satu kekalahan yang membuat Ajax dan Rangers tersingkir.
AFP/DANIEL ROLAND
Penyerang Eintracht Frankfurt Randal Kolo Muani dan bek Napoli Kim Min-jae (kanan) berebut bola pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions antara Eintracht Frankfurt dan Napoli di Frankfurt, Jerman, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB. Napoli mengalahkan Frankfurt, 2-0.
Dalam laga pertama 16 besar, Napoli terus menjaga performa luar biasanya dengan mencuri kemenangan penting atas tuan rumah Frankfurt yang notabene juara Liga Europa musim lalu. Maka itu, mereka diprediksi tidak akan kesulitan meladeni Frankfurt yang tidak bisa didukung langsung oleh para penggemarnya dari Jerman.
”Otoritas lokal di Napoli melarang para penggemar Frankfurt menyaksikan laga itu di Napoli untuk menghindari risiko gangguan keamanan per Minggu (12/3). Lagi pula, pendukung Frankfurt baru saja terlibat pertikaian dengan polisi setempat saat timnya menjamu VfB Stuttgart, Sabtu (11/3). Sebelumnya, sudah terjadi bentrokan antara penggemar Frankfurt dan Napoli jelang laga pertama 16 besar,” terang Football-Italia.
Pengganti teruji
Napoli mungkin tidak bisa menurunkan dua pemain intinya untuk menghadapi Frankfurt, yakni kiper Alex Meret dan bek Kim Min-jae karena cedera. Akan tetapi, ”Si Keledai” tidak terlalu khawatir karena para pengganti mereka teruji mampu menggemban tugas sama baiknya, yakni kiper Pierluigi Gollini dan bek Juan Jesus ketika mereka menang 2-0 atas tim tamu Atalanta pada pekan ke-26 Serie A, Minggu.
Bagi Spalletti, dengan gaya bermain agresif dan sangat mengandalkan fisik, laga melawan Atalanta sangat membantu untuk mempersiapkan tim sebelum menjamu Frankfurt. Kemenangan atas ”Sang Dewi” itu turut mengembalikan kepercayaan diri tim usai menelan kekalahan kedua di Serie A saat takluk 0-1 dari tim tamu Lazio pada pekan ke-25, Sabtu (4/3).
Jika kami lolos ke perempat final dan bertemu mereka (klub-klub unggulan), kami tahu kami bisa bermain setara.
AFP/FILIPPO MONTEFORTE
Pemain Napoli Victor Osimhen melakuka tendangan salto ke arah gawang Atalanta pada laga Liga Italia di Stadion Diego Armando Maradona, Naples, Minggu (12/3/2023). Napoli memenangi laga itu dengan skor 2-0.
”Kemenangan ini sudah maksimal untuk bangkit kembali dari sudut pandang hasil dengan kualitas permainan yang maksimal, Tim memainkan pertandingan yang hebat atas lawan yang tangguh,” kata Spalletti kepada Radio Kiss Kiss Napoli dikutip Football-Italia, Senin (13/3).
Yang lebih disyukuri Spalletti, pasangan emas di lini depan Napoli, yakni Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia tak berhenti memberi kontribusi besar untuk tim. Mereka terlibat dalam 65 persen dari total 84 gol Napoli di semua kompetisi musim ini, yakni Osimhen dengan 21 gol dan 5 asis, serta Kvaratskhelia dengan 13 gol dan 15 asis.
Bahkan, Kvaratskhelia baru saja mencetak gol fenomenal dengan mengelabui tujuh pemain ketika menyarangkan gol kedua timnya atas Atalanta. Gol itu membuat publik sepak bola Eropa menyamakan pemain berusia 22 tahun asal Georgia tersebut dengan legenda terbesar Napoli, Maradona.
Sejak awal kedatangannya, fans Napoli pun menjuluki Kvaratskhelia dengan sebutan Kvaradona, akronim nama Kvaratskhelia dan Maradona. ”Maradona adalah dewa sepak bola, Kvaratskhelia berada di jalur yang benar (seperti Maradona). Kvaratskhelia memiliki frekuensi sentuhan yang Anda tidak tahu ke mana dia akan bergerak, gerakannya bisa menjatuhkan Anda ke tanah,” sanjung Spalletti.
Dengan semua modal itu, memimpin agregat 2-0, bermain di kandang sendiri, dan para pemain yang siap tempur, Napoli berada di atas angin untuk menyingkirkan Frankfurt. Ini momen terbaik Napoli untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions setelah prestasi terbaik hanya menembus 16 besar pada musim 2011/2012, 2016/2017, dan 2019/2020.
Pemain Napoli Khvicha Kvaratskhelia merayakan golnya ke gawang Atalanta pada laga Liga Italia di Stadion Diego Armando Maradona, Naples, Minggu (12/3/2023). Napoli memenangi laga itu dengan skor 2-0.
Potensi kejutan
Kendati demikian, Frankfurt tidak bertandang untuk kalah begitu saja. Dengan segala data statistik yang tidak menguntungkan, ”Sang Elang” tetap akan berusaha membalikkan keunggulan agregat. ”Kami tidak pergi ke Napoli sebagai turis, tidak juga untuk mengibarkan bendera putih (tanda menyerah),” tegas pelatih Frankfurt Oliver Glasner di laman Eintracht.de, Selasa.
Potensi kejutan itu terbuka lebar. Sejarah mencatat, Liga Champions adalah pentas penuh drama yang sering kali menghadirkan kisah remontada atau tim yang membalikkan keadaan pasca kalah dalam pertemuan berikutnya. Bahkan, Napoli pernah menjadi korban remontada pada Liga Champions musim 2011/2012.
Waktu itu, Napoli sudah unggul 3-1 atas Chelsea dalam laga pertama 16 besar di kandang. Namun, pada laga kedua di Inggris, mereka justru dibekuk 1-4 sehingga agregat menjadi 4-5 untuk ”Si Biru dari London”. ”Tujuan kami adalah perempat final. Meski tidak mudah, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mewujudkannya,” ucap Direktur Olahraga Frankfurt Markus Krosche.
Gelandang Eintracht Frankfurt Mario Goetze dan penyerang Napoli Victor Osimhen berduel di udara pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions antara Eintracht Frankfurt dan Napoli di Frankfurt, Jerman, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB. Napoli mengalahkan Frankfurt, 2-0.
Keajaiban bukan hal asing untuk Frankfurt. Musim lalu, dalam perjalanan mengangkat trofi Liga Europa, mereka tidak diunggulkan untuk menyingkirkan raksasa Spanyol Barcelona di perempat final. Nyatanya, mereka menang 3-2 di laga tandang sehingga agregat menjadi 4-3. ”Tim berkali-kali membuktikan bisa menunjukkan penampilan luar biasa. Kami akan menyeimbangkan semua karakter dan mentalitas untuk mewujudkan apa yang tak seorang pun berpikir kami mampu,” ungkap Glasner.
Kiper Frankfurt Kevin Trapp mengatakan, timnya memang bukan favorit. Tetapi, dia memastikan mereka punya kualitas untuk menang atas Napoli. ”Kami tahu bisa melakukan permainan berkualitas itu dalam laga nanti,” tutur wakil kapten Frankfurt tersebut.