Stadion Si Jalak Harupat Bandung Berbenah Agar Tak Dicoret
Stadion Si Jalak Harupat Bandung perlu berbenah dan memenuhi standar yang ditetapkan FIFA. Jika tidak, stadion ini dicoret dari daftar lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 saat Indonesia jadi tuan rumahnya.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Petugas mengamati Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Stadion yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Bandung ini menjadi salah satu calon lokasi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2023.
BANDUNG, KOMPAS — Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu pilihan lokasi pertandingan Piala Dunia usia di bawah 20 atau U-20. Pembenahan terhadap stadion ini menjadi komitmen bersama agar tidak dicoret dari daftar lokasi pertandingan kelas dunia tersebut.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir saat memantau Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (11/3/2023), menegaskan kembali komitmen bersama seluruh pihak untuk membenahi stadion tersebut. Perbaikan maksimal perlu dilakukan sebelum tim penilaian dari Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tiba di Tanah Air dan memeriksa keenam stadion yang menjadi lokasi bertanding.
Lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 ini meliputi Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar). Erick menyatakan, pihaknya akan mengunjungi seluruh stadion tersebut dalam beberapa hari.
”Ini adalah stadion kedua yang kami lihat hari ini. Tadi dari Sumsel (Sumatera Selatan) melihat Jakabaring. Semua ini untuk memastikan ada pendampingan dan memperbaiki sedini mungkin hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya di sela pemantauan Stadion Si Jalak Harupat.
Perbaikan ini, lanjut Erick, perlu menjadi perhatian agar stadion-stadion yang terpilih tidak dicoret dari daftar lokasi pertandingan Piala Dunia U-20. Dia juga tidak ingin Stadion Si Jalak Harupat gagal menjadi penyelenggara pertandingan Piala Dunia U-20.
Stadion Si Jalak Harupat adalah kebanggaan Jawa Barat. Jangan sampai kita menyesal saat FIFA sudah kasih keputusan.
”Stadion Si Jalak Harupat adalah kebanggaan Jawa Barat. Jangan sampai kita menyesal saat FIFA sudah kasih keputusan (dicoret). Karena itu, kami akan mengunjungi keenam stadion. Dan, itu tinggal beberapa hari lagi sebelum penilaian FIFA,” tuturnya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Ketua UMUM PSSI Erick Thohir bersama sejumlah pejabat memantau pembenahan Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Stadion ini diharapkan lolos penilaian FIFA sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Pencoretan lokasi terpilih ini, lanjut Erick, akan menjadi catatan buruk bagi penyelenggara. Padahal, Indonesia tengah membidik kesiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini akan menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi ajang yang lebih besar tersebut.
”Ini adalah ajang kedua terbesar di FIFA. Banyak pesepak bola bintang akan lahir di sini. Ini kesempatan untuk memperlihatkan kesiapan kita kepada dunia. Ini akan jadi catatan PSSI untuk mengajukan (tuan rumah) Piala Dunia 2034. Ini harus jadi gerbang pembuka, bukan malah jadi gerbang penutupan,” ujarnya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyambut baik komitmen dan pemantauan dari pemerintah pusat bersama PSSI tersebut. Dia berujar, pihaknya akan mengawal pembenahan Stadion Si Jalak Harupat agar bisa menjadi tuan rumah dari salah satu pertandingan tingkat dunia ini.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Rombongan Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama sejumlah pejabat memantau pembenahan Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Stadion ini diharapkan lolos penilaian FIFA sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2023 saat Indonesia menjadi tuan rumahnya.
”Kami selaku tuan rumah akan sama-sama melangkah dan ikhtiar. Kami akan selesaikan sesuai dengan tanggung jawab dan akan mengawal terus perjalanan Si Jalak Harupat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Kawaludin menambahkan, pembenahan yang dilakukan sudah sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan FIFA. Penyiapan sarana dan prasarana ini terus dilakukan menjelang kedatangan tim FIFA yang direncanakan ada di Tanah Air pada 21-27 Maret 2023.
”Semua sudah dilaksanakan. Pengaspalan, pemasangan rumput sintetis, dan pembenahan trek atletik sudah dilakukan. Masih ada hal-hal kecl yang ditoleransi, tetapi yag sifatnya makro harus diselesaikan,” ujarnya.