Andy Murray berada dalam kepercayaan diri tinggi untuk menjalani laga panjang pada 2023 berkat persiapan fisik optimal pada akhir 2022. Murray tak terkalahkan dalam laga yang berlangsung hingga set penentu, tahun ini.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, KAMIS - Andy Murray tidak pernah kalah dalam delapan laga yang berlangsung hingga set penentu pada tahun ini. Beberapa kemenangannya dinilai keberuntungan, sebagian lagi berkat kerja keras selama dua hingga lebih dari tiga jam.
Saat memenangi babak pertama turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells, California, Amerika Serikat, Murray harus mengerahkan kemampuan teknis, daya tahan fisik, dan mental, selama 3 jam 12 menit. Pada Jumat (10/3/2023) siang waktu Indonesia, Murray mengalahkan Tomas Martin Etcheverry dengan skor 6-7 (5), 6-1, 6-4.
”Dalam beberapa pertandingan (tiga set) tahun ini, saya merasa beruntung bisa memenanginya. Hari ini, saya harus benar-benar mengusahakannya dengan lebih keras,” kata Murray yang akan menghadapi petenis Spanyol unggulan ke-15, Pablo Carreno Busta.
Pernyataan Murray (35) itu tertuju pada upayanya memenangi delapan break point pada set ketiga. Mantan petenis nomor satu dunia itu merasa frustasi dengan situasi itu. Dia bisa melancarkan servis-servis keras, tetapi juga membuat banyak keputusan buruk.
”Kian banyak kans terbuang, makin terpikir oleh saya. Namun, saya harus tetap berjuang sampai akhir. Itu pertandingan brutal. Saya senang bisa mengatasinya,” ujar Murray.
Bukan hanya laga itu yang menjadi kemenangan brutal bagi Murray. Dia juga melakukannya pada tujuh laga dalam dua turnamen lainnya sebelum Indian Wells Masters. Murray menang lima set dalam dua laga di Grand Slam Australia Terbuka dan empat laga dari babak pertama hingga semifinal ATP 250 Doha. Di Doha, pemilik tiga gelar juara Grand Slam itu bahkan delapan kali menggagalkan match point lawannya.
Salah satu kemenangannya yang menjadi bahan pembicaraan komunitas tenis adalah ketika mengalahkan Matteo Berrettini di babak pertama Australia Terbuka. Dia menang dalam laga 4 jam 49 menit. Saat itu, Murray berkata, performanya ketika mengalahkan Berrettini telah membungkam mereka yang meragukannya karena cedera pinggul dan otot perut selama lima tahun.
Laga itu menjadi kemenangan lima set untuk kali ke-24 (dengan 11 kali kalah) baginya di Grand Slam. Dia bahkan 10 kali menang dan hanya dua kali kalah pada posisi kehilangan dua set terlebih dahulu.
Saya juga lebih termotivasi untuk terus berjuang dan tetap mencari solusi meski dalam posisi sulit. (Andy Murray)
Meskipun ada faktor keberuntungan, Murray juga berkata bahwa semua kemenangan dalam set penentu pada tahun ini bukanlah sekadar kebetulan. Apalagi, dia lebih sering kalah ketika harus bertanding hingga set penentu pada 2022.
Menjelang musim kompetisi 2023, Murray menjalani latihan pramusim untuk mendapatkan kondisi fisik yang bugar, terutama untuk faktor daya tahan. Dia kini merasa lebih percaya diri. ”Saya juga lebih termotivasi untuk terus berjuang dan tetap mencari solusi meski dalam posisi sulit,” kata Murray.
Ia sempat mengalami masa sulit karena didera cedera dan menjalani operasi pinggul untuk dipasangi metal, empat tahun lalu. Murray kini dalam perjalanan kembali ke performa yang lebih baik, walaupun bukan dengan target kembali ke puncak performanya. Petenis kelahiran Skotlandia itu berada pada performa terbaik untuk rentang waktu yang cukup lama.
Dia mencapai final pertama Grand Slam pada Australia Terbuka 2010. Ia lalu menjuarai Grand Slam AS Terbuka 2012 serta Wimbledon 2013 dan 2016. Murray bahkan meraih medali emas tunggal putra Olimpiade dalam dua penyelenggaraan beruntun, yaitu London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.
Selain Murray, petenis senior lain yang berupaya kembali ke performa yang baik adalah Stan Wawrinka (37). Dia melewati babak pertama Indian Wells Masters dengan mengalahkan Aleksandar Vukic 6-4, 1-6, 6-1.
Cedera lutut mulai mengganggu juara Australia Terbuka 2014, Perancis Terbuka 2015, dan Wimbledon 2016, itu sejak 2017 yang berlanjut pada 2018. Pada 2021, cedera kembali mengganggunya hingga harus menjalani operasi kaki kiri. Ia kembali aktif bersaing pada 2022, meski pun harus memulai dari turnamen ATP Challenger karena menempati peringkat ratusan dunia. Wawrinka pernah menempati peringkat ke-361 dunia pada Mei 2022.
Berkat penampilan pada lima turnamen, di antaranya dengan hasil perempat final ATP 500 Rotterdam dan perempat final ATP 250 Marseille, Wawrinka kembali ke posisi seratus persen dunia. (afp)