Novak Djokovic akan bertanding di Dubai setelah menjuarai Australia Terbuka dalam kondisi cedera ”hamstring” kiri. Cederanya belum seratus persen pulih, tetapi Djokovic setidaknya tak lagi merasakan sakit saat latihan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
DUBAI, SENIN — Petenis putra nomor satu dunia, Novak Djokovic, bebas dari rasa sakit dalam dua pekan terakhir setelah mengalami cedera hamstring sejak awal tahun ini. Meskipun demikian, kondisinya belum cukup bugar seratus persen untuk menjalani turnamen tenis ATP 500 Dubai, pekan ini.
Turnamen yang digelar pada 27 Februari-4 Maret itu menjadi ajang kompetitif pertama yang diikuti Djokovic setelah menjuarai Grand Slam Australia Terbuka 2023, akhir Januari lalu. Sebelum berjaya di Melbourne Park, petenis Serbia itu menjuarai salah satu turnamen pemanasan Australia Terbuka, yaitu ATP 250 Adelaide.
Djokovic menjuarai Australia Terbuka yang membuatnya menyamai prestasi Rafael Nadal sebagai pemilik rekor 22 gelar Grand Slam. Djokovic menjadi juara untuk kesepuluh kalinya di Australia dalam kondisi cedera hamstring kiri. Hasil pemeriksaan seusai turnamen itu mengungkap temuan adanya robekan sekitar 3 sentimeter pada hamstring Djokovic.
Sekitar sebulan setelah itu, petenis berusia 35 tahun tersebut segera kembali ke turnamen, dimulai dengan melawan petenis Ceko, Tomas Machac, pada babak pertama ATP 500 Dubai, Selasa (28/2/2023).
”Selama dua pekan setelah Australia Terbuka, saya tidak bermain tenis. Dalam beberapa hari terakhir, saya bisa berlatih dengan intensitas yang diinginkan agar bisa bersaing dalam level tinggi. Saya belum bugar seratus persen, tetapi yang terpenting tak merasakan sakit lagi,” tuturnya, Senin (27/2).
Dia juga bercerita bahwa setiap kali mengalami cedera, setiap atlet membutuhkan waktu untuk pulih, lalu beradaptasi kembali untuk latihan dan bertanding.
”Saya harus menemukan kembali cara agar bisa bergerak dengan nyaman. Terkadang harus berusaha menghilangkan kekhawatiran jika hal yang buruk terjadi lagi. Namun, hingga saat ini tidak ada pemikiran seperti itu,” ujar Djokovic kemudian.
Penampilan Djokovic di Dubai, pekan ini, ditandai dengan bertambahnya daftar pencapaian sebagai petenis profesional. Ia menjadi petenis dengan waktu terlama pada puncak peringkat dunia. Pekan ini adalah pekan ke-378 baginya berada pada posisi tersebut.
Dia melampaui Steffi Graf yang selama ini menjadi petenis nomor satu dunia terlama, yaitu selama 377 pekan. Mantan petenis putri legendaris asal Jerman itu menempati posisi tersebut pada era 1980 hingga 1990-an.
”Rasanya seperti tidak nyata bisa menjadi petenis nomor satu selama ini. Saya masih memiliki banyak target karena saya mendedikasikan hidup saya untuk olahraga ini,” kata Djokovic mengenai capaiannya.
Ketika rekornya terus bertambah, Djokovic masih terhambat bertanding di Amerika Serikat. Dia bermain di Dubai sambil menanti kepastian dari Pemerintah AS tentang izin untuk memasuki negara itu guna mengikuti dua turnamen ATP Master 1000, yaitu di Indian Wells (8-19 Maret) dan Miami (21 Maret-2 April).
Selain Djokovic, petenis peringkat sepuluh besar lainnya yang bersaing di Dubai adalah Medvedev, Hurkacz, Andrey Rublev, dan Felix Auger-Aliassime.
Djokovic hingga saat ini seharusnya tidak memenuhi syarat memasuki AS sebagai pendatang internasional karena tidak pernah divaksin Covid-19. Namun, dia dan timnya sudah mengajukan permintaan khusus agar bisa bisa memasuki wilayah AS tanpa vaksin itu.
Di Dubai, Djokovic akan menemui lawan sepadan sejak babak perempat final. Dia berpeluang bertemu unggulan kelima, Hubert Hurkacz, yang menjuarai ATP 250 Marseille, akhir pekan lalu.
Murray mundur
Petenis lainnya yang sebenarnya bisa menjadi lawan Djokovic pada perempat final adalah Andy Murray yang seharusnya menjadi lawan Hurkacz di babak pertama. Namun, Murray batal bertanding di Dubai karena cedera pinggul. Dia menyampaikan pengunduran dirinya pada Senin.
Pekan lalu, fisik Murray terkuras karena harus bermain hampir 12 jam dalam lima pertandingan, yaitu sejak babak pertama hingga final ATP 250 Doha. Dia selalu menang di tiga dari empat laga, sebelum dikalahkan Daniil Medvedev pada final dengan skor 4-6, 4-6.
”Dalam usia seperti saya (35 tahun) dan dengan masalah yang dimiliki, saya harus berpikir cermat tentang apa yang harus saya lakukan. Saya tidak bisa memaksakan diri hingga sesuatu yang buruk terjadi,” kata Murray.
Selain Djokovic, petenis peringkat sepuluh besar lainnya yang bersaing di Dubai adalah Medvedev, Hurkacz, Andrey Rublev, dan Felix Auger-Aliassime. Petenis peringkat kedua dunia, Carlos Alcaraz, tidak ikut tampil setelah kalah pada final ATP 500 Rio de Janeiro. Alcaraz dikalahkan Cameron Norrie, 7-5, 4-6, 5-7, pada pertandingan Senin pagi waktu Indonesia.
Alcaraz berencana tampil di Acapulco, Meksiko, pekan ini. Akan tetapi, ia lebih dulu menanti hasil evaluasi dokter atas kondisinya. Dia mencapai final di Rio de Janeiro dan menjadi juara di Buenos Aires, Argentina, pada pekan sebelumnya setelah pulih dari cedera kaki kanan yang membuatnya absen di Australia Terbuka 2023.
Saat melawan Norrie, rasa sakit itu muncul hingga Alcaraz mendapat perawatan di sisi lapangan. ”Meski dengan cedera dan rasa sakit, saya senang dengan performa sepekan ini. Saya pun punya kesempatan juara. Akan tetapi, Norrie memang lawan yang tangguh,” ujar Alcaraz dikutip dari laman resmi ATP. (AP/REUTERS)