Piala Asia Riffle/Pistol di Jakarta Dimulai, Teknologi dari Jerman Dipakai
Para petembak Indonesia kembali berkesempatan menjajal kemampuan diri di level internasional melalui Piala Asia 2023 yang digelar mulai Jumat ini. Kejuaraan itu memakai teknologi Jerman, SIUS, yang dipakai untuk militer.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sebanyak 107 atlet menembak dari 12 negara di Asia beradu akurasi dalam Piala Asia Riffle/Pistol 2023 yang digelar di Jakarta mulai Jumat (3/3/2023). Selain mengasah kemampuan diri dan saling bersaing, para peserta diharapkan bisa saling mempererat persaudaraan melalui ajang itu.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam kejuaraan itu, yaitu Hongkong, Jepang, Kuwait, Malaysia, Maldives, Nepal, Filipina, Qatar, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, dan Indonesia. Dari 107 peserta, mayoritas atau 25 orang di antaranya merupakan atlet tuan rumah, Indonesia. Piala Asia merupakan ajang internasional menembak pertama yang digelar di Jakarta setelah Piala Dunia ISSF pada Februari lalu.
Ketua Umum Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Joni Supriyanto, mengatakan, kejuaraan itu memperlombakan 19 nomor di 10 meter. Ada tiga kategori yang diperlombakan dalam kejuaraan itu, yakni remaja, yunior, dan senior. Pada hari pertama, Jumat, ada tiga nomor yang dilombaan, yaitu senapan angin senior putra Senior 10 meter, senapan angin yunior putra 10m, dan senapan angin remaja putra 10 m.
Menurut Joni, tujuan utama diadakannya Piala Asia Rifle/Pistol 2023 yakni untuk mempererat persahabatan di antara negara peserta. Tujuan itu, menurutnya, bisa terwujud jika para peserta bersaing dengan menjunjung tinggi kejujuran. ”Hal terpenting dari kompetisi ini adalah kita dapat terus meningkatkan persahabatan antar-atlet, ofisial, dan negara peserta,” ujar Joni dalam pembukaan ajang itu, Kamis (2/3/2023) malam.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berkata, perhelatan itu merupakan kesempatan bagi para atlet untuk mengasah kemampuan dan mengukir prestasi setinggi mungkin di ajang internasional. Ia juga berharap ajang itu bisa meningkatkan gairah olahraga menembak di pentas dunia sekaligus menambah minat masyarakat.
Acara pembukaan Piala Asia Rifle/Pistol 2023 turut dihadiri Presiden Konfederasi Menembak Asia (ASC) Sheikh Salman Al Sabah. Ia berharap perlombaan akan berjalan dengan baik dan adil untuk seluruh peserta. Terkait dengan keakuratan penghitungan skor, kejuaraan itu menggunakan teknologi modern buatan SIUS, produsen terkemuka dunia asal Jerman. Teknologi ini menyediakan sistem target elektronik untuk olahraga, militer, dan polisi.
Sembilan atlet Indonesia ditargetkan dapat meraih medali emas di Piala Asia kali ini.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas perlombaan, Indonesia juga mendatangkan beberapa juri dari luar negeri, di antaranya Korea Selatan. Seluruh tempat dan alat juga akan dicek dan diuji coba terlebih dahulu setiap harinya sebelum perlombaan dimulai. Perlombaan pun dilaksanakan di dalam ruangan untuk menghindari hujan.
Meskipun sebagai ajang persahabatan, sebelumnya, Ketua Komite Kepelatihan dan Pendidikan PB Perbakin bakin Glenn Clifton Apfel mengatakan, sembilan atlet Indonesia ditargetkan dapat meraih medali emas di salah satu kejuaraan menembak bergengsi lingkup Asia tersebut.
Berbagai persiapan pun dilakukan para atlet, seperti adanya penambahan jam latihan, mengurangi aktivitas yang berat, dan menjaga pola makan atlet agar tubuh tetap bugar. Sebagian atlet juga menjalani latihan mandiri pada malam hari, tanpa pengawasan pelatih. Hal itu adalah bentuk keseriusan dalam mengikuti kejuaraan yang rencananya akan digelar hingga 10 Maret 2023 mendatang itu.