Toprak Razgatlioglu Memburu Kemenangan Pertama
Toprak Razgatlioglu belum menemukan setelan motor untuk meningkatkan daya cengkeram ban belakang hingga balapan pertama Superbike 2023 di Phillip Island. Jika keping yang hilang itu ditemukan, dia optimistis bisa cepat.
PHILLIP ISLAND, SABTU — Toprak Razgatlioglu masih mencari keping yang hilang dalam setelan motornya untuk meningkatkan daya cengkeram ban belakang. Tanpa setelan ideal sesuai gaya membalapnya, pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu kesulitan bersaing dengan pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Alvaro Bautista, serta pebalap Kawasaki Racing, Jonathan Rea. Kendala itu membuat Razgatlioglu langsung kehilangan posisi terdepan serta harus puas finis ketiga dalam balapan pertama Superbike 2023 di Sirkuit Phillip Island, Australia, Sabtu (25/2/2023).
Razgatlioglu dan tim Yamaha berjuang keras meningkatkan daya cengkeram ban belakang YZF-R1 selama tes pramusim. Namun, setelan motor ideal belum juga diperoleh hingga sesi latihan balapan pertama musim ini di Phillip Island.
Jika menggunakan ban balapan yang berkompon medium atau keras, Razgatlioglu belum mendapatkan daya cengkeram yang dia inginkan. Adapun menggunakan ban kompon lunak SC0 yang dia gunakan saat Superpole, cengkeraman ban belakang sangat baik. Kondisi itu yang membuat pebalap asal Turki itu mampu meraih pole position pada Sabtu pagi.
Namun, ban SC0 bukanlah solusi untuk balapan karena lapisan ban akan habis sebelum putaran terakhir. Itulah mengapa Razgatlioglu langsung kehilangan posisi terdepan setelah start balapan pertama. Dia bahkan sempat berada di posisi keempat setelah tikungan pertama karena didahului oleh Bautista, Rea, serta rekan setimnya, Andrea Locatelli.
Baca juga : Razgatlioglu, Ikon Baru Balap Motor Turki
Dalam balapan yang menempuh 22 putaran itu, Razgatlioglu akhirnya bisa finis di posisi ketiga, tetapi dia tidak bisa mengejar Rea dan Bautista. Bahkan, dia terpaut enam detik lebih dari Bautista dalam balapan basah itu.
”Saya senang berada di podium dalam balapan pertama musim ini. Tetapi, dari sisi performa, saya tidak terlalu senang karena merasa ada masalah pada daya cengkeram ban belakang, khususnya di tikungan ke kanan. Saya terus berusaha melakukan yang terbaik, seperti di beberapa tikungan mencoba lintasan yang berbeda untuk mendapatkan daya cengkeram. Apa pun itu, kami berada di posisi ketiga, ini bagus untuk membangkitkan motivasi karena ini balapan pertama,” ungkap Razgatlioglu kepada WSBK.
Juara Superbike 2021 itu menjalani sebagian besar putaran sendirian karena tertinggal jauh dari Rea dan Bautista serta unggul 10 detik dari Locatelli. ”Selama 22 atau 23 putaran, saya merasa bosan karena balapan sendirian. Saya tidak menikmati itu dan semoga besok bisa ada persaingan sehingga bisa lebih menikmati,” lanjutnya.
Peluang persaingan lebih ketat pada balapan Superpole dan balapan kedua, Minggu (26/2/2023) ini, cukup terbuka karena prakiraan cuaca menunjukan potensi hujan kecil. Namun, balapan dalam kondisi kering juga tidak mudah karena temperatur trek sangat berpengaruh di Phillip Island. Razgatlioglu menilai kondisi trek kering belum tentu menjadi keuntungan bagi dirinya.
”Saya tidak tahu, saya hanya akan berusaha melakukan yang terbaik di trek ini, karena ini bukan trek favorit. Penting meraih poin yang bagus untuk kejuaraan yang sangat panjang. Ini baru balapan pertama dan saya akan berusaha berada di posisi terbaik seperti hari ini, meskipun sering mengalami sliding, beruntung saya tidak terjatuh. Besok saya akan berusaha maksimal lagi, berusaha 100 persen, dan kita lihat hasilnya, mungkin kami menang, mungkin kami bersaing untuk podium,” tutur Razgatlioglu.
Fokus pebalap yang lihai melakukan trik stoppie itu masih pada area memperbaiki daya cengkeram ban belakang. Hal itu menjadi kunci dirinya bisa memacu motor lebih kencang dengan ban balapan. Potensi Razgatlioglu untuk mendapatkan pace yang setara dengan Bautista adalah mendapatkan feeling seperti saat Superpole atau kualifikasi saat dia pun terkejut bisa meraih posisi start terdepan.
”Hasil itu mengejutkan karena dalam tes pramusim, juga pada sesi latihan Jumat, saya tidak di atas karena mencari setelan motor untuk balapan. Pagi ini saya merasa motor jauh lebih baik, pengendalian motor jauh lebih baik, peningkatannya sangat besar, dan ini pertama kali saya menggunakan ban SC0 dalam kualifikasi, karena tidak pernah mencoba SC0 dalam tes dan latihan,” ujar Razgatlioglu.
”Daya cengkeramnya luar biasa karena ban lain lebih keras, dan SC0 ini luar biasa untuk ban kualifikasi, dan kami melakukan waktu putaran yang sangat bagus, saya pun terkejut. Tetapi, balapan bukan hanya satu putaran, dan perlu tampil bagus untuk bersaing meraih juara. Kita lihat saja, besok saya akan kembali melakukan yang terbaik, saya berharap kami menang,” ujar pebalap yang sempat dikabarkan akan pindah ke MotoGP itu.
Meskipun belum menemukan setelan motor yang ideal, Razgatlioglu masih bisa meraih sisi positif dari balapan pertama di Phillip Island, yaitu menjadi semakin baik dalam balapan basah. Dia memang belum bisa mengejar Rea dan Bautista dalam balapan basah tersebut, tetapi itu lebih karena kendala motor.
Baca juga : Alvaro Bautista Kuasai Phillip Island
”Saya senang dengan hasil ini, karena saya menjadi lebih baik dalam kondisi basah, dan saya hanya perlu sedikit lagi daya cengkeram untuk bisa bersaing dengan Johny dan Alvaro. Kita lihat besok, jika besok kembali hujan, saya berharap motor lebih baik. Jika tidak hujan, saya juga siap balapan dalam kondisi kering,” ucap Razgatlioglu yang memburu kemenangan pertama.
Peluang Rea
Kemenangan pertama juga menjadi target Rea yang nyaris finis terdepan jika tidak mengalami kendala pada mesin motornya, yakni tidak bisa berpindah gigi secara normal. Kendala itu membuat juara enam kali Superbike tersebut kehilangan waktu hingga bisa didahului oleh Bautista di tikungan 3 pada lap ke-10.
”Kami perlu menemukan solusi atas kesulitan yang kami alami dalam balapan, tetapi saya yakin kami memiliki petunjuk untuk itu, terutama dalam pengereman dan perpindahan gigi di lintasan lurus panjang,” ujar Rea.
”Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi. Saya tidak bisa berpindah gigi atau menurunkan gigi seperti yang saya inginkan, jadi kembali ke gaya berkendara zaman dulu. Saya harus mempelajari kembali bagaimana mengendarai motor, khususnya ketika pengereman. Itu hal tersulit. Kami akan menganalisis apa yang terjadi,” papar Rea.
Dari sisi performa saya tidak terlalu senang, karena merasa ada masalah pada daya cengkeram ban belakang, khususnya di tikungan ke kanan.
Jika Rea tidak mengalami masalah perpindahan gigi transmisi, kemenangan berpotensi ada dalam genggamannya karena pebalap asal Irlandia itu sangat lihai dalam balapan basah. Kendala yang dihadapi Rea itu membuka peluang Bautista mendahului dan memimpin balapan hingga finis.
”Saya sangat senang bisa menang seperti ini. Bersama tim Ducati, tahun lalu kami balapan dalam kondisi basah di sini, tetapi kemudian tidak banyak balapan dalam kondisi basah. Dan, hari ini menjadi hal baru bagi semua orang, saya hanya berusaha memahami kondisi trek dan berusaha tampil maksimal,” kata Bautista.
”Saat putaran pemanasan, saya berada di belakang para pebalap dan tidak bisa melihat apa pun. Jadi, rencananya adalah melakukan start yang bagus, memimpin balapan untuk menghindari masalah itu. Jika sebaliknya, saya tidak akan bisa melihat trek dengan jelas,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
”Saya bisa melakukan itu, tetapi kemudian Jonathan sedikit lebih cepat di lap pertama, dan saya berusaha tetap tenang sambil memahami seberapa besar saya bisa tancap gas, dan di mana limitnya. Setelah beberapa putaran, saya mengetahui pace saya mirip dengan Jonathan, tetapi dengan berada di belakang, saya tidak bisa melihat apa pun karena cipratan air. Kemudian saya berusaha mendahului dia dan berusaha tetap di depan supaya tidak mengalami masalah dengan penglihatan,” lanjut Bautista.
”Setelah pertengahan balapan, atau sekitar itu, trek mulai menjadi lebih licin dan itu sangat sulit, khususnya pada ban belakang, di beberapa tikungan saya seperti berkendara di permukaan es, daya cengkeram nol. Saya pun berulang kali nyaris kecelakaan karena sering kehilangan (cengkeram) ban belakang, tetapi saya hanya berusaha tetap fokus dan berjuang maksimal, dan akhirnya saya bisa memperlebar jarak dengan Jonathan. Saya sangat senang karena hari ini tidak mudah, dan saya bisa tetap tenang serta melakukan yang terbaik,” ujar juara Superbike 2022 itu.
Balapan dalam kondisi basah, menurut Bautista, membuat semua pebalap berpotensi menang karena tidak ada yang memiliki data detail terkait kondisi trek.
”Hujan mulai turun sebelum balapan, tidak ada yang memiliki acuan dan tidak ada yang tahu kondisinya seperti apa, pada saat itu tidak ada pebalap favorit. Tetapi, saya tidak khawatir, karena ini adalah balapan pertama, dan saya hanya berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik pada kondisi basah. Hal itu dialami semua orang, bukan keuntungan bagi siapa pun, dan saya hanya berusaha fokus dan meraih semaksimal mungkin. Saya berhasil, jadi saya senang karena merasa lebih bagus dengan motor,” ujar pebalap andalan Ducati itu.
Baca juga : Alvaro Bautista di Atas Angin
Bautista berpotensi meraih lebih banyak kemenangan pada Minggu dengan adanya balapan Superpole dan balapan kedua. Kedua balapan itu berpotensi berlangsung dalam kondisi kering.
”Jika tidak hujan, kita lihat seperti apa, karena kita tahu seperti apa perbedaan temperaturnya, seperti kemarin sore dengan 15 derajat di trek dan hari ini dengan 25 derajat, saat waktu putaran jauh lebih cepat. Jadi, besok kita tetap harus melihat kondisinya seperti apa dan berusaha melakukan yang terbaik. Tidak ada tekanan untuk harus menang, harus podium, atau yang lainnya. Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik dan apa yang akan terjadi, terjadilah,” pungkas Bautista.