Alvaro Bautista mengakhiri tes pramusim Superbike dengan optimisme tinggi karena bisa langsung menemukan kecepatan serta ”feeling” pengendalian motor barunya. Sementara itu, rival-rivalnya masih mengalami kendala.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PHILLIP ISLAND, SELASA —Juara bertahan Superbike, Alvaro Bautista, optimistis dirinya dan tim Aruba.it Racing-Ducati sudah siap menjalani seri pembuka musim 2023 berkat hasil tes pramusim yang positif. Juara bertahan Superbike itu menutup tes pramusim di Phillip Island, Australia, sebagai pebalap tercepat serta pace simulai balapan yang sangat kuat. Dia juga sudah menemukan pilihan ban yang paling sesuai dengan gaya membalapnya. Namun, Bautista juga menegaskan persaingan musim ini akan lebih ketat karena semakin banyak pebalap kuat.
”Hari ini kami fokus pada feeling saya dengan motor. Kami mencoba beberapa setelan dan hari ini kami mempertahankan setelan yang saya sukai seperti kemarin. Kami juga fokus pada ban, khususnya mencari ban untuk balapan,” ujar Bautista.
Saya senang dengan hasil tes ini karena saya memilikipaceyang sangat bagus dan memilikifeelingyang bagus pada motor. Ya, saya pikir kami siap untuk akhir pekan.
”Saya senang dengan hasil tes ini karena saya memiliki pace yang sangat bagus dan memiliki feeling yang bagus pada motor. Ya, saya pikir kami siap untuk akhir pekan (balapan),” kata Bautista.
Bautista mengakhiri tes hari terakhir di Phillip Island, Selasa (21/2/2023), dengan catatan waktu 1 menit 30,272 detik. Dia fokus mencari setelan dan pilihan ban untuk balapan. Catatan itu menegaskan, potensi lap tercepat pebalap Spanyol itu saat time attack bisa lebih cepat lagi. Ini menjadi modal penting untuk mengawali musim ini yang akan bergulir di Phillip Island, 24-26 Februari, kemudian disusul seri kedua di Sirkuit Internasional Mandalika, 3-5 Maret.
”Ya, saya senang karena kami memiliki motor baru dan sejak hari pertama saya memiliki feeling yang bagus dengan motor. Kami tidak perlu melakukan perubahan besar pada motor untuk membuat saya bisa cepat dan merasa bagus. Sejak hari pertama kami bisa langsung cepat dan konsisten,” tutur Bautista yang memacu Ducati Panigale V4R.
”Menurut saya, pramusim ini merupakan salah satu pramusim terbaik dalam karier saya karena saya sudah memahami motor dengan sangat baik, saya merasa kuat. Saat saya perlu tancap gas untuk mencetak lap yang cepat, saya bisa tancap gas. Ketika saatnya mencetak pace, saya bisa melakukan itu. Bisa dikatakan semuanya dalam kendali. Jadi, saya senang,” papar pebalap asal Spanyol itu.
Lap tercepat Bautista dalam tes penutup 2023 itu sebenarnya hanya 0,072 detik dari pebalap kedua tercepat dalam catatan waktu gabungan, yaitu pebalap Pata Yamaha Prometeon, Andrea Locatelli. Rekan setim Bautista, Michael Ruben Rinaldi, juga konsisten mencetak pace yang kuat dalam dua hari tes. Dia menempati posisi ketiga tercepat, terpaut 0,229 detik dari Bautista. Adapun pebalap Kawasaki Racing, Jonathan Rea, berada di posisi keempat dengan selisih 0,444 detik dari Bautista. Rea sempat terjatuh di tikungan empat, yang menjadi kecelakaan keduanya dalam usaha mencari setelan motor supaya lebih mudah dikendalikan. Rea mengalami kendala di sektor tiga sirkuit sehingga dia tidak bisa mencetak waktu yang cepat.
Pesaing terkuat Baustista musim lalu, Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha Prometeon), masih berkutat menemukan setelan motor untuk meningkatkan daya cengkeram ban belakang. Pebalap asal Turki itu memang bisa mencetak waktu lap tercepat pada hari pertama, tetapi dia masih mengalami masalah dengan daya cengkeram ban belakang dalam kondisi sudah aus. Keping kecil itu sangat krusial saat balapan panjang sehingga dirinya musim lalu selalu sulit bersaing dengan Bautista di lap-lap akhir. Toprak mengakhiri tes di Phillip Island di posisi keenam dengan selisih 0,485 detik dari Bautista.
Hari terakhir tes juga memunculkan kejutan dengan pebalap rookie, Dominique Aegerter, berada di posisi kelima dengan catatan waktu terpaut 0,467 detik dari Baustita. Catatan waktu ini dicetak Aegerter pada hari kedua di mana dia berada di posisi kedua. Hasil ini membangkitkan optimisme juara kelas SS600 2021 dan 2022 itu.
”Saya senang dengan waktu putaran tercepat saya. Dengan ban SC0, daya cengkeram sangat besar dalam beberapa lap sehingga terasa luar biasanya memacu Yamaha R1 memutari Phillip Island. Namun, masih banyak yang perlu kami kerjakan dan pelajari supaya bisa bersama dengan para pebalap tercepat khususnya dalam simulasi balapan. Saat ini, kami masih kehilangan terlalu banyak (waktu putaran untuk balapan), tetapi saya masih beradaptasi dengan motor baru, tim, dan ban-ban baru. Ketika harus mencetak satu putaran tercepat, saya sudah bisa melakukan itu,” papar Aegerter.
Terkait dengan pace balapan, Aegerter mengakui dirinya masih terpaut jauh dibandingkan Bautista. Ini merupakan pekerjaan yang perlu dia selesaikan dalam beberapa balapan awal musim ini. ”Ketika anda melihat pace Bautista atau Toprak, atau pebalap cepat lainnya, mereka lebih cepat 0,7 atau 0,8 detik dari waktu saya. Menurut saya, ketika kami bisa sedikit memperbaiki gaya membalap saya dan setelan motor, kami juga bisa lebih baik dalam simulasi balapan. Kemudian, saya memerlukan balapan untuk melihat seperti apa kecepatannya,” kata pebalap asal Swiss itu.
Kemunculan para pebalap muda seperti Aegerter dan Remy Gardner, juga kemajuan Locatelli dan Rinaldi, dinilai oleh Bautista akan memperketat persaingan musim ini. Mereka berpotensi meramaikan persaingan meraih podium, yang musim lalu menjadi dominasi ”tiga besar” Bautista, Razgatlioglu, dan Rea.
”Sudah pasti Jonathan dan Toprak akan ada dalam persaingan juara, juga Rinaldi menunjukan level yang mengagumkan, dia ada di level itu selama pramusim. Kita lihat saja apakah dia bisa mempertahankan level ini untuk balapan. Locatelli juga sangat kuat, khususnya di sini, di Phillip Island, tetapi jangan melupakan pebalap Yamaha lainnya, Gardner dan Aegerter, karena mereka juga tampil sangat bagus. Saya menduga akan lebih banyak persaingan di depan dan akan lebih ketat dibandingkan tahun lalu,” tutur Bautista.