Pelatih dan Pemain Berharap Sepak Bola Bersih Tanpa Mafia
Niat Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk memberantas mafia pengaturan sepak bola mendapatkan sambutan positif dari pelatih dan pemain di Tanah Air. Mereka memang mendambakan sepak bola nasional yang bersih dari mafia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seusai terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia 2023-2027, salah satu janji pertama Erick Thohir adalah memberantas mafia pengaturan sepak bola. Niat Erick yang turut menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara itu disambut positif oleh para pelatih dan pemain yang mendambakan sepak bola nasional bersih dari segala unsur kecurangan.
Saya 100 persen setuju dan sepakat dengan rencana pemberantasan mafia sepak bola tersebut. Itu sangat penting untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Memang, masalah seperti itu menjadi kendala sampai saat ini yang menghambat perkembangan sepak bola Indonesia.
”Saya 100 persen setuju dan sepakat dengan rencana pemberantasan mafia sepak bola tersebut. Itu sangat penting untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Memang, masalah seperti itu menjadi kendala sampai saat ini yang menghambat perkembangan sepak bola Indonesia. Jika Pak Ketua Umum melakukan itu, saya yakin sepak bola bola Indonesia akan lebih baik,” tegas pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong seusai memimpin latihan tim U-20 di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Dalam laman PSSI.org, Minggu (19/2/2023), Erick mengumumkan, dirinya akan mengambil langkah tegas untuk membabat habis mafia sepak bola. Para mafia itu harus diganjar sanksi tegas secara hukum, antara lain larangan berkecimpung di sepak bola seumur hidup. Erick pun menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengungkap sekaligus menyeret oknum mafia ke jeruji besi.
”Kita vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepak bola kita sulit berkembang selama mafia pengaturan skor pertandingan belum kita tendang,” ungkap Erick dalam keterangan pers bersama Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali serta Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo di Media Center Stadion Gelora Bung Karno, Minggu.
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll ketika ditemui seusai memimpin latihan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin, mengatakan, dirinya belum banyak tahu mengenai sepak bola Indonesia karena baru melatih di sini sejak 23 April 2022. Namun, pelatih asal Jerman itu memastikan niat memberantas mafia sepak bola adalah langkah yang benar untuk membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Menurut Doll, sebagai pelaku sepak bola, pelatih ataupun pemain menginginkan sepak bola bisa berjalan dengan bersih. Sebab, sepak bola yang kotor akan berefek negatif secara luas dan berkepanjangan. ”Lagi pula banyak orang yang menonton sepak bola, termasuk anak-anak. Ekspektasi mereka pastinya ingin hasil sepak bola yang bersih,” ujar pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Bek sayap Persija, Ilham Rio Fahmi, menyampaikan, harapan utama para pemain adalah ketua umum baru PSSI bisa memajukan sepak bola Indonesia. Pemberantasan mafia sepak bola merupakan salah satu kunci untuk menuju sepak bola Indonesia yang lebih baik. ”Tentang pemberantasan mafia, sebenarnya itu yang paling penting di sepak bola kita. Karena kita tahu untuk sebelum-sebelumnya, kita mungkin agak begitu. Semoga ketua umum baru PSSI bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya.