Turnamen di Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi ajang WTA 1000 pertama pada 2023. Iga Swiatek datang sebagai petenis nomor satu dunia, sementara Aryna Sabalenka sebagai juara baru Grand Slam.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
DUBAI, MINGGU — Kejuaraan tenis di Dubai, Uni Emirat Arab, 19-25 Februari, menjadi turnamen WTA 1000 pembuka pada 2023. Bintang tenis putri kembali bersaing dalam ajang besar setelah sebulan lalu tampil di arena Grand Slam Australia Terbuka.
Di antara para bintang itu terdapat juara baru Grand Slam, Aryna Sabalenka; petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek; dan juara bertahan Jelena Ostapenko. Swiatek tiba di Dubai setelah mempertahankan gelar juara WTA 500 Doha, Sabtu (18/2/2023).
Sukses itu menjadi gelar pertama Swiatek tahun ini. Pada 2022, trofi juara dari Doha mengawali rangkaian keberhasilan petenis putri Polandia yang secara keseluruhan mengoleksi delapan trofi itu. Dua didapat dari Grand Slam Perancis dan Amerika Serikat Terbuka, serta empat dari WTA 1000, yaitu di Doha (saat itu berstatus WTA 1000), Indian Wells, Miami, dan Roma.
”Saya senang rasanya telah menemukan keseimbangan dibandingkan dengan apa yang saya rasakan pada awal musim ini. Saya pikir, turnamen ini akan memberi kepercayaan diri yang tinggi. Namun, saya tetap akan menjalani setiap tantangan selangkah demi selangkah,” tutur Swiatek setelah menjadi juara di Doha.
Swiatek mengawali tahun 2023 dengan penampilan kurang meyakinkan. Bersama rekan-rekan senegaranya, mereka tersingkir pada semifinal turnamen beregu campuran, Piala United. Setelah itu, dia kalah dari Elena Rybakina pada babak keempat Australia Terbuka.
Di Dubai, Swiatek yang menjadi unggulan teratas bersama tujuh unggulan lainnya akan bertanding sejak babak kedua setelah mendapat bye pada babak pertama. Lawan pertama Swiatek adalah finalis AS Terbuka 2021, Leylah Fernandez, atau petenis yang lolos dari babak kualifikasi, Julia Grabher. Mereka berhadapan dalam babak pertama, Minggu tengah malam WIB.
Petenis unggulan yang berada dalam paruh undian atas bersama Swiatek adalah Caroline Garcia (4), Cori ”Coco” Gauff (5), dan Maria Sakkari (6). Adapun Sabalenka, yang menjadi unggulan kedua, akan bersaing dengan Jessica Pegula (3), Daria Kasatkina (7), dan Belinda Bencic (8). Sabalenka berpeluang bertemu juara bertahan, Ostapenko, pada babak ketiga.
Bagi Sabalenka, ini menjadi turnamen pertama setelah meraih gelar pertama dari arena Grand Slam, yaitu Australia Terbuka, Januari. Hasil terbaiknya di Dubai adalah perempat final pada 2020 dan 2021, sedangkan pada 2022 dia tersingkir di babak kedua.
Selain kemungkinan pertemuan Swiatek dengan Fernandez dan Sabalenka dengan Ostapenko, pertemuan juara Grand Slam lain akan terjadi pada babak pertama, yaitu antara juara Wimbledon 2022 Elena Rybakina dan juara AS Terbuka 2019 Bianca Andreescu. Pemenang laga ini akan melawan Marie Bouzkova yang mengalahkan juara Australia Terbuka 2020, Sofia Kenin, 6-1, 6-1, pada babak pertama.
Saya senang rasanya telah menemukan keseimbangan dibandingkan dengan apa yang saya rasakan pada awal musim ini.
Kemenangan dari babak pertama, Minggu, juga didapat Madison Keys, Barbora Krejcikova, dan Petra Kvitova.
Aldila lawan Coco
Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, mendapat kesempatan yang diinginkannya setelah tampil pada Australia Terbuka. Kalah pada babak ketiga ganda putri, bersama Miyu Kato (Jepang), dari Coco/Pegula, mereka akan bertemu kembali pada babak kedua di Dubai. Pertemuan itu terjadi pada debut Aldila/Kato dalam turnamen WTA 1000.
Aldila/Kato mendapat tiket babak kedua setelah mengalahkan Ana Bogdan/Angelina Gabueva (Romania/Rusia) dengan skor 7-6 (7/3), 6-3, Minggu. Adapun Coco/Pegula, yang menjuarai WTA 500 Doha, pekan lalu, langsung tampil pada babak kedua karena mendapat bye pada babak pertama.
Kedua pasangan berjumpa pada babak ketiga di Melbourne Park, Januari, yang merupakan prestasi tertinggi Aldila. Mereka kalah dari Coco/Pegula 4-6, 2-6.
Setelah dikalahkan dua bintang tenis AS itu, Aldila menyampaikan rasa penasarannya untuk bertemu kembali. Saat itu, petenis berusia 27 tahun tersebut merasa kurang puas dengan penampilannya. ”Aku ingin bertemu mereka lagi. Jika bisa bisa memberi perlawanan lebih baik, pasti hasilnya akan lebih baik,” kata Aldila saat itu.
Sebulan kemudian, keinginan petenis peringkat ke-36 dunia pada nomor ganda itu akan terwujud. Kali ini, Aldila/Kato akan bertemu Coco/Pegula yang berstatus sebagai unggulan teratas ganda putri. (AFP)