Jalan Panjang ”Fireblade” Memuncaki WSBK
Gelar juara Superbike menjadi target besar Honda sejak kembali ke WSBK sebagai tim pabrikan pada 2000. Namun, motor CBR1000RR-R Fireblade masih memerlukan pengembangan untuk bersaing dengan Ducati, Yamaha, dan Kawasaki.
JAKARTA, KOMPAS — Persaingan juara Superbike musim 2023 belum menjadi target realistis bagi tim pabrikan Honda karena sepeda motor andalan mereka, CBR1000RR-R Fireblade, masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Target realistis bagi kedua pebalap HRC, Iker Lecuona dan Xavi Vierge, adalah bersaing di grup kedua. Namun, peluang meraih podium, bahkan kemenangan, juga tetap terbuka seiring dengan pengembangan Fireblade dan pemahaman para pebalap untuk memaksimalkan potensi sepeda motor.
Honda kembali ke ajang Superbike sebagai tim pabrikan penuh pada musim 2000. Pencapaian terbaik dalam tiga musim yang telah dijalani adalah finis di posisi ketiga, dua kali diraih Alvaro Bautista (2020, 2021) dan sekali oleh Lecuona (2022). Musim ini, Honda mengembangkan sepeda motor mereka untuk meningkatkan akselerasi, pengembangan sasis untuk memudahkan pengendalian dan menikung. Sementara kecepatan puncak Fireblade merupakan potensi yang sudah ada sejak awal.
Baca juga Kompaspedia: Kejuaraan Dunia Superbike: Sejarah, Regulasi, dan Raja-raja Superbike
Namun, pengembangan itu masih memerlukan peningkatan lebih banyak lagi untuk bisa bersaing di papan atas, melawan Ducati, Yamaha, dan Kawasaki. Musim ini, target realistis para pebalap mereka adalah bersaing di grup kedua.
”Saya senang dengan hasil paruh kedua musim lalu, maksud saya dalam simulasi balapan. Namun, kita perlu menunggu hingga di Australia, dua balapan awal, untuk mengetahui di mana level kami sebenarnya. Saat ini, saya merasa kami bisa bersaing dalam grup kedua, bukan pada grup pertama saya pikir. Alvaro dengan sepeda motor baru yang memiliki potensi besar seperti musim lalu yang luar biasa, Johnny (Jonathan Rea, Kawasaki) dan Toprak (Razgatlioglu, Yamaha) juga memiliki potensi yang setara,” ungkap Lecuona terkait potensi persaingan Honda musim ini, Selasa (14/2/2023).
”Mungkin di paruh pertama musim kami belum bisa bersaing, tetapi dalam paruh akhir balapan kami akan bisa bersaing. Kami perlu waktu untuk memahami sepeda motor dan semuanya. Menurut saya, saat ini kami bisa bersaing di grup kedua,” jelas mantan pebalap MotoGP itu dalam peluncuran tim HRC Superbike melalui zoom meeting.
Lecuona dalam debutnya di WSBK musim lalu meraih podium ketiga dalam balapan kedua di Assen. Dia berharap musim ini bisa lebih sering bersaing meraih podium atau semakin dekat dengan podium. Meskipun potensi persaingan podium sangat sulit, Lecuona tetap menargetkan bisa meraih kemenangan pertama bersama Honda secepat mungkin.
Baca juga: Penyelenggaraan WSBK 2023 di Mandalika Butuh 1.750 Sukarelawan
Saya ingin menang, saya ingin meraih podium, dan kami berdua memiliki potensi. Memang kami perlu waktu lebih untuk melakukan itu. Jika belum bisa podium, mungkin kami bisa lebih dekat dengan podium.
”Saya ingin menang, saya ingin meraih podium, dan kami berdua memiliki potensi. Memang kami perlu waktu lebih untuk melakukan itu. Jika belum bisa podium, mungkin kami bisa lebih dekat dengan podium. Kita akan lihat itu dalam tes terakhir di Australia dan beberapa balapan pertama di luar Eropa. Saya sangat bersemangat mengawali musim ini dan berharap ini bisa menjadi tahun yang bagus,” ungkap Lecuona.
Terkait dengan potensi Fireblade musim ini, Lecuona menilai, sudah ada peningkatan signifikan di beberapa area yang menjadi kelemahan musim lalu. Namun, dia berharap ada peningkatan lebih baik lagi. Pebalap asal Spanyol itu juga berharap mendapat peningkatan signifikan dalam tes pramusim terakhir di Phillip Island, Australia, 20-21 Februari 2023. Tes itu sangat krusial karena musim balapan akan mulai bergulir pada 24-26 Februari 2023 di Phillip Island dan disusul balapan kedua di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Indonesia, 3-5 Maret 2023.
”Benar saya berharap lebih, tetapi kondisinya adalah sulit untuk memahami sepeda motor saat tes pertama dengan cuaca yang dingin dan hanya bisa berkendara sebentar. Dalam tes kedua di Portimao, saya mulai bisa memahami banyak hal, mulai mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, dan bisa memberikan masukan. Saya perlu menunggu hingga beberapa balapan pertama untuk mengetahui level sesungguhnya,” ungkap Lecuona.
”Ya, kami masih mengalami sedikit kesulitan dengan mesin di beberapa area dibandingkan dengan Ducati sebagai contoh, di mana mereka sangat kuat, juga dalam transmisi. Kami meningkat, tetapi masih perlu lebih baik lagi. Saya senang dengan hasil di akhir tes kedua, tetapi sudah pasti kami perlu lebih baik lagi,” tegas Lecuona.
Baca juga: Petrucci Panaskan Persaingan Superbike 2023
Vierge pun memiliki target yang sama dengan Lecuona untuk mengembalikan Honda ke posisi teratas di ajang WSBK. Namun, target itu memerlukan proses karena persaingan saat ini sangat ketat. Honda terakhir kali menjuarai WSBK pada 2007 saat Honda CBR1000RR dipacu oleh James Toseland dari tim Hannspree Ten Kate Honda. Kini, target utama yang perlu diraih adalah meraih kemenangan pertama bersama HRC.
”Ya, sudah pasti itu (kemenangan) merupakan salah satu target utama tahun ini. Setelah satu tahun belajar, ini merupakan langkah maju yang besar untuk bisa mengawali akhir pekan balapan dengan pace yang sangat bagus dan informasi yang banyak dari tahun lalu. Kami juga bekerja sangat keras selama pramusim di sepanjang musim dingin dengan fokus pada balapan, pada basis sepeda motor. Kami bekerja sangat keras dan berusaha meraih itu (kemenangan) secepat mungkin,” ungkap Vierge.
”Untuk membawa Honda menjadi yang terbaik, itu selalu menjadi target saya. Seperti tahun lalu, saya dan Iker saling mendorong hingga limit. Kami berkembang bersama-sama. Menurut saya, itu membantu untuk meningkatkan tim. Saya berharap kami berdua tidak mengalami cedera musim ini di mana kami melewatkan beberapa balapan tahun lalu. Tahun ini, semoga kami bisa balapan bersama hingga seri terakhir,” lanjut Vierge.
Manajer Tim HRC Leon Camier menilai, pengalaman Lecuona dan Vierge dalam musim pertama mereka di WSBK musim lalu akan meningkatkan performa mereka musim ini. Mereka kini sudah mengenal lebih baik karakter sepeda motor, sirkuit-sirkuit baru, dan bagaimana bersaing di kelas yang berbeda dengan yang mereka jalani sebelumnya. Musim ini, mereka akan bisa fokus mencari setelan sepeda motor untuk menjadi kompetitif saat balapan sejak sesi latihan pertama.
Baca juga: Bautista Rayakan Pesta Juara Dunia di Mandalika
”Menurut saya, tahun lalu dengan dua pebalap rookie, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam beradaptasi dan memahami Superbike dan mempelajari tentang keseluruhan Superbike yang memiliki pace sangat berbeda dibandingkan yang biasa mereka jalani. Setahap demi setahap kami membaik dan target kami adalah menang, menjuarai kejuaraan. Kami telah menjalankan pekerjaan dengan sangat baik dan sekarang kami membangun lebih dari yang kali lakukan tahun lalu,” ungkap Camier.
Terkait target juara, Camier menilai, itu merupakan buah dari proses yang perlu dinikmati. Yamaha dan Ducati juga meraih gelar juara setelah menjalani proses panjang. Honda terus mendekat, tetapi masih perlu waktu untuk juara.
”Bagi Honda, ini merupakan kelas baru, kategori baru. Namun, kami memiliki potensi yang sangat bagus dengan dua pebalap muda yang mampu meraih kemenangan dan sepeda motor yang semakin meningkat. Ini bukan kejuaraan yang mudah. Anda perlu terus memperbaiki diri, aturan juga sangat ketat sehingga sulit untuk bisa cepat memiliki permainan besar. Namun, targetnya tetap berusaha secepat mungkin menjuarai kejuaraan. Ini proses yang perlu kami nikmati. Musim ini targetnya adalah lebih sering lagi bersaing meraih podium, jelas kami ingin menang. Kita lihat saja di mana kami akan berada,” jelas Camier.
”Kami meningkatkan sepeda motor kami musim ini, tetapi pada saat yang sama kami masih memerlukan waktu untuk memaksimalkan potensinya. Saya berharap kami bisa mengetahui di mana posisi kami dalam dua balapan pertama. Saya yakin para insinyur di Jepang berjuang menghadirkan sepeda motor yang kompetitif untuk kami,” tegas Camier.