Mantan pebalap MotoGP Danilo Petrucci akan memanaskan persaingan Superbike musim 2023 setelah diikat kontrak semusim oleh tim satelit Ducati, Barni Spark Racing.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
CALVENZANO, KAMIS – Persaingan Kejuaraan Dunia Superbike musim 2023 akan semakin ketat dengan kehadiran dua mantan pebalap MotoGP, Danilo Petrucci dan Remy Gardner. Petrucci yang mengakhiri karier MotoGP di ujung musim 2021, bereuni dengan timnya di kelas Superstock 1000 pada 2011, Barni Spark Racing. Pebalap asal Italia itu akan memacu Ducati Panigale V4 R, motor yang mengantar Alvaro Bautista mengunci gelar juara WSBK musim 2022.
Petrucci berpotensi besar kompetitif musim depan dengan pengalaman memacu motor Ducati MotoGP Desmosedici, serta Panigale V4 R di ajang MotoAmerica di mana dia menjadi runner-up pada 2022. Petrucci hanya kalah 20 poin dari pebalap Yamaha Jake Gagne yang menjuarai kelas Superbike MotoAmerica.
"Saya sangat senang kembali bersama Barni. 2011 merupakan musim terbaik, saya tidak bisa mengatakan tidak untuk kesempatan membalap di kejuaraan dunia Superbike dengan motor yang sangat kompetitif," ungkap Petrucci di laman resmi Barni Spark Racing, Kamis (24/11/2022).
"Ini kejuaraan yang tidak pernah saya jalani dan saya tidak sabar untuk bersaing di trek. Saya ingin berterimakasih kepada seluruh tim Barni yang memberi saya kesempatan ini dan semua orang yang membuat kesepakatan ini terwujud," pungkas pebalap berusia 32 tahun itu.
Barni bukanlah tim baru bagi Petrucci, karena dia pernah membela tim asal Bergamo, Italia itu, di kelas Superstock 1000 pada 2011. Pada waktu itu, Petrucci memacu Ducati 1098R yang mengantar dia meraih gelar juara Italia serta runner-up di ajang FIM Superstock 1000. Performa Petrucci 12 tahun lalu itulah yang membuka jalan dirinya tampil di MotoGP pada musim 2012. Dia membela tim Ioda Racing hingga 2014, dan kemudian membela tim satelit Ducati, Pramac Racing pada 2015-2018.
Petrux, julukan Petrucci, kemudian promosi ke tim pabrikan Ducati pada 2019 di mana dia meraih kemenangan pertamanya di Mugello. Pada musim 2020 Petrucci meraih kemenangan kedua di Le Mans. Dia kemudian berpisah dengan Ducati dan membela tim Tech3 KTM pada 2021. Performa Petrucci bersama KTM kurang memenuhi harapan dan 2021 menjadi musim terakhirnya di MotoGP. Pada musim 2022 dia kembali tampil dalam balapan seri Thailand bersama Suzuki, menggantikan Joan Mir yang cedera.
Setelah meninggalkan MotoGP, Petrucci sempat bersaing pada ajang reli Dakar 2022 di mana dia memenangi etape lima setelah Toby Price mendapat penalti. Petrucci kemudian kembali bergabung dengan Ducati untuk tampil di ajang MotoAmerica. Dia meraih lima kemenangan dan finis di posisi kedua klasemen akhir, terpaut 20 poin dari Jake Gagne.
Pengalaman panjang Petrucci dalam balap motor kelas dunia diharapkan memperkuat posisi Ducati, khususnya Barni Racing, dalam persaingan juara Superbilke musim 2023. Ducati musim ini sangat kuat, baik di MotoGP maupun WSBK, dengan meraih juara di kedua ajang utama itu. Motor yang dikembangkan oleh tim asal Borno Panigale itu unggul dalam kecepatan puncak serta akselerasi dibandingkan motor pabrikan lain.
Saya sangat senang kembali bersama Barni. 2011 merupakan musim terbaik, saya tidak bisa mengatakan tidak untuk kesempatan membalap di kejuaraan dunia Superbike dengan motor yang sangat kompetitif.
"Saya senang bisa kembali menyambut Danilo lagi dan memiliki dia di dalam tim. Seperti biasa, kami akan melakukan yang terbuak untuk menempatkan pebalap di posisi yang kompetitif," ungkap Kepala Tim Barni Spark Racing Marco Barnabo.
"Kualitas dia tidak perlu dipertanyakan lagi. Kami tahu akan ada sangat banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena kami akan bersaing bersama para pebalap yang lebih berpengalaman dibandingkan dia di Superbike, tetapi dengan motivasi dia dan semangat kerja kami, kami tahu bahwa kami bisa melakukan dengan baik. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh sponsor dan Ducati," pungkas Barnabo.
Potensi Gardner
Petrucci merupakan salah satu dari 19 pebalap Superbike 2023 yang sudah dikonfirmasi posisinya. Dia menjadi salah satu mantap pebalap MotoGP yang menjadi pendatang baru di WSBK, selain Remy Gardner. Pebalap muda asal Australia itu akan membela tim GYTR GRT Yamaha bersama juara Supersport, Dominique Aegerter, yang naik kelas. Gardner hanya satu musim di MotoGP bersama Tech3 KTM.
Kontrak juara Moto2 2021 itu tidak diperpanjang oleh KTM menyusul performa yang kurang bagus, dengan 13 poin dari 20 balapan, dan pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi ke-11. Gardner juga sempat mengatakan bahwa dirinya dinilai kurang profesional oleh KTM, tetapi dia mengaku tidak pernah mendapat penjelasan tentang itu.
Seusai balapan terakhir MotoGP musim 2022 di Valencia, dia merasa senang tidak harus kembali memacu KTM RC16 seperti para pebalap lain dalam tes akhir musim. "Saya mendapat keseruan, saya menikmati balapan dan akhir pekan bersama teman-teman dan keluarga. Saya sangat lega, saya senang saya tidak harus kembali mengendarai itu lagi," tegas Gardner dikutip Motorsport.
Gardner mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Garrett Gerloff yang pindah ke tim Bonovo Action BMW. Pebalap asal Australia itu, dinilai memiliki talenta besar yang bisa mengantar dirinya bersinar di ajang WSBK.
"Remy adalah bakat muda yang menarik, yang membangun karier mengesankan di paddock grand prix. Kami sudah pasti sangat gembira bisa memiliki pebalap yang bukan hanya menunjukan kemajuan pesat, tetapi juga memiliki pengalaman di level tertinggi balap motor," ungkap Manajer Yamaha Motor Europe Road Racing Andrea Dosoli, Kamis (15/9/2022).
"Kami yakin dia akan sangat cocok dengan program Yamaha WorldSBK dan sangat ingin melihat apa yang bisa dia lakukan di atas motor R1 WorldSBK kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Garrett Gerloff atas komitmen dia kepada Yamaha dalam tiga musim terakhir dan kami mendoakan dia yang terbaik untuk ke depan," pungkas Dosoli.
Ajang Superbike memang sudah menjadi rencana Gardner jika dia tidak mendapat tempat di MotoGP. Pebalap berusia 24 tahun itu, dinilai oleh Yamaha memiliki potensi besar untuk kompetitif di Superbike.
"Kami dengan gembira menyambut Remy ke dalam tim kami. Dia sangat sesuai dengan program kami dan juga pebalap papan atas yang telah membuktikan kemampuannya sebagai juara dunia di paddock grand prix. Kami sangat yakin dia akan menjadi aset sangat berharga bagi Yamaha dan tim GYRT GRT Yamaha WorldSBK," ungkap Manajer Tim GRT Yamaha Filippo Conti.
"Di saat yang bersamaan, kami menyampaikan terima kasih kepada Garrett atas tiga tahun bersama kami. Kami berpisah di akhir musim ini tetapi sangat menghargai dia, sukses selalu untuk dia," pungkas Conti. (ANG)