Tampil mengejutkan dengan menyabet dua gelar juara pada awal tahun belum membuat Leo/Daniel puas. "The Babbies" ingin terus meraih gelar hingga menjadi ganda putra nomor satu Indonesia, bahkan dunia.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dua gelar juara di awal tahun tidak membuat ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berpuas diri. Pasangan berjuluk The Babbies ini ingin lebih baik dan konsisten hingga akhir tahun demi bersaing dengan senior-seniornya di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Pelatih Aryono Miranat pun melihat ada potensi besar dari pasangan termuda pelatnas tersebut.
Setelah tersingkir di Malaysia Terbuka Super 1.000 dan India Terbuka Super 750, Leo/Daniel tampil mengejutkan dengan meraih gelar juara di Indonesia Masters Super 500 dan Thailand Masters Super 300. The Babbies menyingkirkan The Daddies, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan mengalahkan He Jing Ting/Zhou Hao Dong saat final di Istora Senayan.
Pekan lalu di Thailand, pasangan peringkat ke-13 ini mengalahkan Su Ching Heng/Ye Hong Wei (Taiwan), pasangan yang menyingkirkan rekan seangkatan Leo/Daniel di pelatnas, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di semifinal dan perempat final. Selain itu, mereka satu-satunya wakil Indonesia yang menembus final di Stadion Nimibutr, Bangkok.
Daya juang dua pasangan berusia 21 tahun ini sangat tinggi. Telapak kaki kiri Daniel mengalami radang hingga membengkak, tetapi dia tetap memaksakan diri untuk bermain hingga ke final Thailand Masters. Begitu pun dengan Leo yang sempat mengalami flu.
Perjuangan itu terbayar dengan meraih trofi kedua di awal tahun yang mendongkrak ranking mereka menembus 10 besar dunia. Hasil ini juga menjadi bekal menjelang fase kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.
Meski begitu, Leo merasa masih banyak hal yang harus diperbaiki dari permainan mereka. Ranking 10 besar pun belum membuat mereka puas karena ingin terus melesat demi tiket Olimpiade Paris 2024. Saat ini, secara ranking Leo/Daniel menjadi ganda putra nomor tiga Indonesia setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra/Ashan.
"Menurut saya, kami sekarang belum bersinar, masih banyak turnamen yang lebih besar dan lebih prestisius seperti All England, itu yang kami belum dapat. Semua masih harus dibenahi, apalagi kami masih muda, masih bisa dan gampang dikasih tahu, mau berubahnya juga masih cepat. Jadi pelatih juga ngomong jangan cepat puas," kata Leo seusai latihan di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (8/2/2023).
Senada dengan Leo, Daniel juga menginginkan lebih banyak mengoleksi trofi juara di tahun ini. Kini, mereka sudah berlatih kembali di Cipayung dan bersiap menatap turnamen selanjutnya, All England Super 1.000 pada 14-19 Maret mendatang. Kemudian melanjutkan tur Eropa ke Swiss Terbuka dan Spanyol Masters Super 300.
Kami sekarang belum bersinar, masih banyak turnamen yang lebih besar dan lebih prestisius seperti All England, itu yang kami belum dapat.
"Sekarang sudah bisa juara ya pasti ingin juara lagi, tetapi kami lihat juga nanti di sananya bagaimana, kami masih punya waktu cukup lama satu bulan untuk persiapan. Kami ingin lebih tinggi lagi rankingnya, (tembus 10 besar) jadi motivasi kami untuk konsisten di setiap pertandingan," kata Daniel.
Pelatih Aryono Miranat juga melihat potensi besar dari pasangan juara dunia yunior 2019 ini untuk terus berkembang menjadi juara dunia. Aryono mengatakan, Leo/Daniel sudah tumbuh menjadi dewasa secara emosi sehingga mulai matang dalam mengambil keputusan saat bertanding. Sekarang, saatnya Leo/Daniel sendiri yang harus mempertahankan konsistensi hingga mencapai puncak.
"Itu semua tergantung mereka, ganda putra ini persaingannya ketat, mereka tidak boleh cepat berpuas diri, harus tetap latihan keras meningkatkan lagi performa mereka. (Sekarang) mereka lebih tenang mainnya, tidak mudah mati sendiri, Daniel juga ditakuti dari smashnya," kata Aryono.
Aryono berharap perkembangan Leo/Daniel yang konsisten bisa membawa mereka menjadi masa depan ganda putra Indonesia setelah Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan. Mengingat, dua ganda putra lainnya, Bagas/Fikri, Pramudya/Yeremia, dan Marcus Ferinaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo belum menemukan kembali performa terbaik mereka.