Ford akan kembali ke Formula 1 sebagai rekanan Red Bull Powertrains dalam pengembangan mesin regulasi baru mulai 2026. Ford merupakan pabrikan tersukses ketiga di F1 dengan 10 gelar konstruktor dan 13 juara pebalap.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NEW YORK, JUMAT – Raksasa industri otomotif dunia, Ford, akan kembali ke ajang Formula 1 mulai 2026 sebagai rekanan teknis Red Bull Powertrains, divisi pengembangan mesin milik Red Bull Racing. Dalam kerjasama yang berlangsung hingga 2030 itu, Ford akan terlibat langsung dalam pengembangan mesin melalui kepakaran mereka dalam hal sel baterai, teknologi motor listrik, perangkat lunak pengontrol dan analisis mesin, serta pengembangan mesin pembakaran dalam.
Ford meninggalkan Formula 1 sejak akhir musim 2004. Kemenangan terakhir mereka diraih dalam balapan seri Brasil musim 2003 melalui Giancarlo Fisichella yang membela tim Jordan. Ford meraih kesuksesan besar dalam rentang 1968-2004 dengan 10 gelar konstruktor dan 13 gelar juara pebalap. Capaian itu menempatkan Ford sebagai pabrikan tersukses ketiga di ajang F1 setelah Ferrari dan Mercedes.
Era keemasan Ford diawali dengan gelar juara yang diraih Graham Hill pada 1968 bersama tim Lotus. Sedangkan gelar juara terakhir diraih pebalap legendaris, Michael Schumacher, pada 1994 bersama tim Benetton. Schumacher memacu mobil Benetton B194 bermesin Ford Zetec-R V8.
Setelah meninggalkan Formula 1 hampir dua dekade, Ford akhirnya mengumumkan kembali ke ajang balap prestisius itu, Jumat (3/2/2023). Pabrikan otomotif Amerika Serikat itu akan menjadi rekanan Red Bull Powertrains untuk mengembangkan mobil dalam regulasi baru.
Pengembangan mesin masa depan sudah dimulai sejak 2023. Mulai 2026, F1 akan menggunakan mesin berenergi listrik lebih besar dan 100 persen bahan bakar berkelanjutan. Mesin yang akan dinamai Red Bull Ford Powertrains itu akan digunakan oleh Red Bull Racing dan AlphaTauri pada 2026-2030.
"Ini adalah awal dari babak baru yang mendebarkan dalam kisah olahraga balap. Ford dimulai saat kakek buyut saya (Henry Ford) memenangi balapan yang membantu meluncurkan perusahaan kami,” ujar Executive Chairman Ford Motor Company Bill Ford.
"Ford, bersama juara dunia, Oracle Red Bull Racing, kembali ke puncak olahraga. Ford membawa tradisi inovasi, keberlanjutan, dan elektrifikasi ke salah satu tahapan yang paling terkemuka di dunia," lanjut Ford.
Langkah Ford kembali ke ajang F1 tidak lepas dari strategi jangka panjang untuk mengembangkan mobil masa depan bertenaga listrik. Perubahan regulasi F1 mulai 2026 menjadi panggung besar untuk riset serta mempromosikan keunggulan teknologi yang dimiliki oleh Ford.
"Kembalinya Ford ke Formula 1 dengan Red Bull Racing adalah tentang ke mana tujuan kita sebagai sebuah perusahaan, kendaraan dan pengalaman berkendara yang semakin elektrik, ditentukan oleh perangkat lunak, serta modern," ungkap Presiden dan CEO Ford Motor Company Jim Farley.
"F1 akan menjadi platform yang sangat hemat biaya untuk berinovasi, berbagi ide dan teknologi, serta berinteraksi dengan puluhan juta pelanggan baru,” ungkap Farley yang juga menegaskan Ford bertekad meraih gelar juara bersama Red Bull.
Kerjasama dengan Ford ini merupakan finalisasi dari serangkaian negosiasi yang dilakukan oleh Red Bull. Tim asal Austria itu sempat membuka pembicaraan dengan Honda dan Porsche, namun kesepakatan tidak tercapai.
"Sungguh luar biasa menyambut Ford kembali ke Formula 1 melalui kemitraan ini. Mereka adalah pabrikan yang kaya akan sejarah otomotif yang berlangsung selama beberapa generasi, dari Jim Clark hingga Ayrton Senna dan Michael Schumacher," ungkap Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner.
"2026 masih jauh, tetapi bagi kami pekerjaan sudah dimulai saat kami melihat ke masa depan yang baru dan evolusi berkelanjutan dari Oracle Red Bull Racing," ujar Horner kemudian.
Disambut baik
Keputusan Ford untuk kembali ke Formula 1 disambut baik oleh Presiden dan CEO F1 Stefano Domenicali. Pabrikan sebesar Ford, yang kaya sumber daya, akan membuat F1 semakin menarik sebagai industri olahraga.
“Berita hari ini bahwa Ford akan datang ke Formula 1 mulai 2026 sangat bagus untuk olahraga ini dan kami sangat senang melihat mereka bergabung dengan mitra otomotif luar biasa yang sudah ada di Formula 1," ujar Domenicali di laman resmi Formula 1.
"Ford adalah merek global dengan warisan luar biasa dalam dunia balap serta otomotif. Mereka melihat nilai besar yang diberikan platform kami kepada lebih dari setengah miliar penggemar di seluruh dunia," kata Domenicali kemudian.
"Komitmen kami untuk menjadi Net Zero Carbon pada 2030 dan memperkenalkan bahan bakar berkelanjutan di mobil F1 mulai 2026 juga menjadi alasan penting bagi keputusan mereka untuk memasuki F1. Kami percaya bahwa olahraga kami memberikan kesempatan dan jangkauan yang tidak seperti yang lain. Kami tidak sabar menunggu logo Ford menjalani balapan di sirkuit-sirkuit ikonik F1 mulai 2026,” ucap Domenicali.