Aktivitas transfer klub Inggris di bursa transfer musim dingin tidak bisa diimbangi liga Eropa lainnya. Chelsea membantu Liga Inggris mencetak rekor pengeluaran terbesar dalam sejarah.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, RABU – Transfer musim dingin edisi 2022-2023 semakin menegaskan jurang besar disparitas kondisi finansial klub-klub Liga Inggris dengan tim lain di Eropa. Ketika tim Inggris mencetak rekor pengeluaran baru dalam bursa transfer tengah musim, kontestan liga-liga lain di “Benua Biru” memilih mengencangkan ikat pinggang.
Sebanyak 20 klub Liga Inggris mencatatkan akumulasi pengeluaran 829,81 juta euro atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jumlah itu telah melampaui rekor pengeluaran bursa transfer musim dingin Liga Inggris sebelumnya sebesar Rp 561,4 juta euro (Rp 9,15 triliun) yang tercipta pada edisi 2017-2018.
Angka pengeluaran tim-tim Inggris pada durasi Desember 2022 hingga Januari 2023 itu tidak bisa diimbangi oleh empat liga top Eropa lainnya. Hanya Liga Perancis yang mencatatkan nilai pengeluaran transfer lebih dari 100 juta euro atau tepatnya 127,2 juta euro (Rp 2,07 triliun).
Jumlah itu pun nyaris setara dengan nilai pembelian pamungkas Chelsea, yaitu gelandang, Enzo Fernandez (22), yang ditebus 121 juta euro (Rp 1,97 triliun) dari tim Portugal, Benfica, pada hari terakhir bursa transfer, Selasa (31/1/2023) atau Rabu (1/2) dini hari WIB.
Adapun tiga liga lainnya mencatatkan pengeluaran minimalis. Liga Jerman, misalnya, hanya mengeluarkan 68,3 juta euro, sedangkan tim Liga Spanyol dan Liga Italia hanya menghasilkan pengeluaran akumulasi masing-masing sebesar 31,8 juta euro (Rp 518,4 miliar) dan 31,2 juta euro (Rp 508,6 miliar).
Kebijakan duo raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, untuk menyeimbangkan neraca keuangan membuat kedua tim itu tidak mendatangkan pemain baru di tengah musim ini. Kondisi di Italia lebih lesu, sebab hanya enam klub yang melakukan pembelian permanen, yaitu AC Milan, Fiorentina, Udinese, Spezia, Lecce, dan Hellas Verona.
Akumulasi pengeluaran tiga liga bergengsi itu di angka 131,3 juta euro (Rp 2,14 triliun) kalah dari total pengeluaran tiga tim yang duduk di empat peringkat terbawah Liga Inggris saat ini, yakni Southampton, Bournemouth, dan Wolverhamtpon Wanderers, yang mengeluarkan akumulasi dana pembelian pemain baru sebesar 157,95 juta euro (Rp 2,57 triliun).
Secara total, dominasi klub Liga Inggris amat terlihat dalam daftar 10 tim pengeluaran terbesar di bursa transfer musim dingin ini. Merujuk data Transfermarkt, Olympique Marseille (Perancis) adalah satu-satunya tim non-Inggris yang masuk dalam daftar tersebut.
Pengeluaran itu mengilustrasikan finansial klub Liga Inggris telah sepenuhnya pulih di era pasca-pandemi Covid-19.
Calum Ross, Asistan Direktur Grup Bisnis Olahraga Deloitte, pemecahan rekor pengeluaran di bursa transfer musim dingin ini oleh Liga Inggris disebabkan dua hal. Pertama, kehadiran pemilik baru yang berambisi meningkatkan kualitas tim serta kembalinya sumber finansial berkat kehadiran sejumlah sponsor baru dan peningkatan kontrak hak siar.
“Pengeluaran itu mengilustrasikan finansial klub Liga Inggris telah sepenuhnya pulih di era pasca-pandemi Covid-19. Selanjutnya, mereka wajib memiliki rencana keuangan jangka panjang dan fokus pada ketahanan finansial untuk menjaga kondisi keuangan sehat,” ujar Ross dilansir laman Deloitte, Rabu (1/2).
Chelsea “jor-joran”
Penutupan bursa transfer musim dingin kompetisi Eropa ditutup dengan keberhasilan Chelsea meluluhkan hati Benfica untuk bersedia melepas pemain muda terbaik Piala Dunia 2022, Enzo Fernandez.
“Si Biru” rela menciptakan rekor transfer di bursa transfer musim dingin untuk memboyong Fernandez, yang baru berkarier di Eropa setelah direkrut dari River Plate, Juli 2022. Ia pun kini menyandang pemain termahal dalam bursa transfer musim dingin di dunia serta pemain termahal di Liga inggris.
Tak hanya Fernandez, Chelsea di bawah kendali pemilik baru asal Amerika Serikat, Todd Boehly, amat “jor-joran” membeli pemain, sehingga menciptakan sejarah baru sebagai tim dengan rekor pengeluaran terbesar di transfer musim dingin. Demi mendatangkan sembilan pemain baru, Si Biru mengeluarkan 329,5 juta euro (Rp 5,37 triliun).
Jumlah itu hampir menyamai akumulasi pengeluaran Chelsea selama 19 tahun dipimpin Roman Abramovich. Pada durasi 2003 hingga awal 2022, Abramovich mengeluarkan 402,9 juta euro (Rp 6,57 triliun) demi mendaratkan 102 pemain guna mendukung 13 manajer.
Pengeluaran Chelsea di bursa transfer musim dingin kali ini juga memecahkan rekor pengeluaran Barcelona di pertengahan musim 2017-2018 dengan 147 juta euro (Rp 2,4 triliun). Sebelumnya, tidak ada klub Inggris yang mengeluarkan biaya transfer menembus 100 juta euro pada transfer musim dingin.
Rekor klub Inggris di bursa transfer tengah musim sebelumnya dipegang rival Chelsea di London, Arsenal. Pada tengah musim 2017-2018, “Si Meriam” menghabiskan 99,85 juta euro (Rp 1,62 triliun).
Legenda Chelsea, Pat Nevin, menyambut positif aktivitas transfer Chelsea di awal 2023. Pemain yang direkrut Chelsea dalam satu bulan terakhir berusia di bawah 23 tahun, di antaranya Joao Felix (23 tahun), Mykhaylo Mudryk (22), Benoit Badiashile (21), serta Malo Gusto (19).
“Kami tidak khawatir kehilangan pemain terbaik, sebaliknya kami mendapatkan pemain yang lebih baik. Pemain baru yang datang diharapkan bisa menjadi partikel final yang dibutuhkan untuk membenahi tim saat ini,” ujar Nevin dikutip dari laman Si Biru.
Tim yang berada di juru kunci Liga Inggris, Southampton, serta pemuncak klasemen, Arsenal, menjadi tim kedua dan ketiga dengan jumlah pengeluaran terbesar. Southampton mengeluarkan 63,25 juta euro (Rp 1,03 triliun) untuk membantu Manajer Nathan Jones memenuhi target bertahan di kasta tertinggi kompetisi Inggris.
Sementara itu, Arsenal menghabiskan 60,3 juta euro (Rp 983 miliar) untuk memperkuat tim agar bisa mengakhiri paceklik trofi Liga Inggris sejak 2004. Jakub Kiwior (bek tengah), Leandro Trossard (gelandang sayap), dan Jorginho (gelandang bertahan) adalah tiga pemain yang dibutuhkan Manajer Mikel Arteta untuk menjaga kedalaman skuad dan memperkuat kualitas tim. (REUTERS)