Sempat unggul 2-0, Bali United kecolongan hingga skor berakhir imbang. Hasil pertandingan pembuka pekan ke-19 ini tidak mengubah posisi klasemen sementara.
Oleh
Stephanus Aranditio, COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bali United gagal memangkas jarak dengan PSM Makassar di puncak klasemen BRI Liga 1. Skuad berjuluk ”Serdadu Tridatu” ini ditahan imbang oleh skuad ”Juku Eja” dengan skor 2-2 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (20/1/2023). Padahal mereka sempat memimpin 2-0.
Pertandingan antara tim peringkat pertama dan keempat klasemen ini berlangsung sengit, mereka bermain terbuka sejak menit awal. PSM Makassar membuka peluang terlebih dahulu pada menit ke-21 melalui bek Yuran Fernandes dalam skema sepak pojok. Namun, sundulannya masih melebar di sisi kiri gawang Bali United.
Bermain jauh ke Bantul tanpa dukungan suporter karena markas mereka, Stadion Kapten I Wayan Dipta, sedang direnovasi tidak membuat Ilija Spasojevic dan kawan-kawan kendur. Bali United berhasil mencetak gol pada menit ke-27 yang dicetak oleh Eber Bessa.
Gelandang asal Brasil itu sukses mengeksekusi tendangan bebas di depan kotak penalti PSM dengan tendangan melengkung kaki kanannya. Kiper Reza Arya Pratama tak mampu menjangkau bola yang mengarah ke sudut kiri atas gawangnya.
Gol itu membuat Bali semakin percaya diri, mereka terus menekan pertahanan PSM. Tandukan Spaso pada menit ke-42 dan Privat Mbarga pada menit ke-44 menjadi dua tembakan terarah ke gawang yang menutup babak pertama dengan skor 1-0. Bali tercatat menguasai bola 61 persen sepanjang babak pertama.
Babak kedua, permainan Bali United masih konsisten menyerang. Kecepatan Irfan Jaya terus menggedor sisi kanan pertahanan PSM. Safrudin Tahar pun terlambat melakukan tekel ke Irfan dan menghasilkan penalti untuk Bali pada menit ke-51.
Situasi memanas, pemain PSM Makassar tak terima dan memprotes keputusan wasit hingga pertandingan terhenti selama 5 menit. Setelah berdiskusi dengan hakim garis, wasit tetap menunjuk titik putih untuk Bali United.
Pemain naturalisasi, Spaso, dengan tenang berhasil mencetak gol dari titik penalti dengan kaki kanannya ke arah kiri gawang PSM pada menit ke-55. Reza terpaksa memungut bola untuk kedua kali dari gawangnya. Gol ini sekaligus menambah koleksi gol Spaso menjadi sepuluh di musim ini.
Tertinggal dua gol, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengubah strategi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus pada menit ke-61. Dua playmaker asing, Kenzo Nambu dan Wiljam Pluim, masuk bersama dengan penyerang muda Rizky Eka Pratama.
Strategi ini langsung berbuah manis. Kombinasi serangan yang dibangun ketiganya berhasil diselesaikan dengan baik dengan tendangan keras Kenzo yang mengoyak jala Bali yang dikawal Nadeo Argawinata pada menit ke-71.
Momentum kebangkitan ini dimanfaatkan oleh skuad ”Juku Eja” untuk menyamakan kedudukan. Tendangan gelandang, Rasyid Bakrie dari luar kotak penalti pada menit ke-81 mengenai tangan Haudi Abdillah yang berupaya menghalau di dalam kotak penalti. Haudi lalu dikartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat.
Yuran Fernandes yang menjadi eksekutor sukses mencetak gol penyama skor menjadi 2-2. Tendangan kaki kirinya ke arah kanan gawang Bali tak mampu ditebak oleh kiper Nadeo.
Bali United mencoba kembali menyerang, tetapi tendangan melengkungkaki kiri Fadil Sausu ke sudut kiri gawang PSM masih bisa ditepis Reza. Tambahan waktu lima menit tidak mampu dimanfaatkan kedua tim untuk menambah gol, mereka harus puas membawa pulang satu poin pada pekan ini.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengakui kecolongan pada 20 menit terakhir pertandingan yang beralih didominasi PSM Makassar. Namun, dia menerima hasil ini karena pertandingan berjalan seru dan kedua tim saling menunjukkan kualitasnya.
”Itulah sepak bola (bisa kemasukan di menit akhir), kami harus lebih fokus dan konsentrasi di menit akhir agar tidak kemasukan,” kata Stefano kepada wartawan seusai pertandingan.
Penyerang Bali United, Irfan Jaya, juga senang walaupun pertandingan berakhir imbang. Irfan baru bermain hari ini setelah pulih dari cedera retak tulang fibula pada September lalu. Selanjutnya, ia akan fokus menghadapi pekan selanjutnya melawan RANS Nusantara, Rabu (25/1/2023).
”Saya sudah latihan beberapa bulan terakhir ini, mungkin trauma saya sudah hilang dan kini sudah berani bermain,” ucap Irfan.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares juga mengakui, pertandingan berjalan seru, tetapi pelatih asal Portugal itu menyoroti kinerja wasit Sance Lawita yang memberikan penalti kepada Bali United. Menurut dia, tekel Safrudin kepada Irfan Jaya bersih, bukan pelanggaran.
”Kalau ini penalti, saya tidak mengerti standar aturan apa yang diterapkan di sini. Wasit garis gawang mengatakan tidak penalti, tetapi wasit utama tetap menunjuk penalti, jadi buat apa wasit garis gawang kalau saran dia tidak diterima,” kata Bernardo.
Bernardo juga memprotes waktu tambahan yang diberikan wasit hanya 5 menit. Padahal, pertandingan banyak terhenti, setidaknya saat pemain PSM Makassar protes penalti dan pemain Bali United protes kartu merah pada babak kedua.
Hasil pertandingan pembuka pekan ke-19 ini tidak mengubah posisi klasemen sementara. Bali United masih bercokol di posisi keempat dengan 35 poin dan PSM Makassar di puncak dengan 38 poin.
Namun, PSM Makassar dan Bali United terancam digusur oleh Madura United dan Persib Bandung di posisi kedua dan kelima yang sudah mengoleksi 36 poin dan 33 poin. Keduanya akan bertemu di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Madura, malam ini.