Selama beberapa tahun terakhir, Stadion Old Trafford tidak lagi jadi arena keramat bagi Manchester City. Manchester United bertekad mengembalikan magis Old Trafford dalam derbi Manchester.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Sejak Maret 2020, setiap kali derbi Manchester berlangsung di Stadion Old Trafford, Manchester United selaku tuan rumah selalu mendapatkan hasil kurang memuaskan. MU bermaksud mengembalikan magis stadion yang dijuluki ”Teater Impian” itu saat menjamu Manchester City, Sabtu (14/1/2023) pukul 19.30 WIB. Kembalinya ketajaman penyerang Marcus Rashford menjadi senjata baru ”Setan Merah”.
Stadion Old Trafford yang semula menakutkan bagi tim tamu berubah menjadi ramah setiap kali City datang bertamu. Tidak ada kesan angker atau magis dalam setiap lawatan City ke Old Trafford sejak Desember 2017, saat itu MU kalah 1-2. Sejak itu, MU dan City telah enam kali bertemu di Old Trafford di semua kompetisi. Dalam enam pertemuan tersebut, MU menelan empat kekalahan, satu kali bermain imbang, dan satu kali menang.
Satu-satunya kemenangan MU dalam rentang waktu tersebut terjadi pada Maret 2020. ”Setan Merah” kala itu mampu memetik kemenangan 2-0 berkat gol Anthony Martial dan Scott McTominay. Setelah kemenangan itu, MU kembali tidak berdaya di hadapan City kendati bermain di hadapan pendukung sendiri.
Kapten City, Ilkay Gundogan, mengakui dominasi timnya di Old Trafford dalam beberapa tahun terakhir. Namun, semua rekor bagus itu bisa jadi hanya masa lalu semata. Sebab, MU saat ini menunjukkan tren peningkatan performa yang cukup signifikan.
Jelang derbi Manchester, tim besutan Manajer Erik ten Hag telah memenangi delapan pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak 2019. Performa impresif itu membawa ”Setan Merah” menembus peringkat keempat klasemen sementara Liga Inggris setelah mengoleksi 35 poin dari 17 pertandingan. Mereka kini terpaut empat poin dari City di peringkat kedua.
Kami telah melakukannya dengan cukup baik di sana (Old Trafford) dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kami juga merasa (Manchester) United mungkin lebih kuat dari sebelumnya. Mereka penuh percaya diri dan akan memainkan sepak bola yang hebat.
”Kami telah melakukannya dengan cukup baik di sana (Old Trafford) dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kami juga merasa (Manchester) United mungkin lebih kuat dari sebelumnya. Mereka penuh percaya diri dan akan memainkan sepak bola yang hebat,” kata Gundogan, Jumat (13/1/2023).
City sedang dalam kondisi yang tidak ideal. Tim arahan Manajer Josep ”Pep” Guardiola itu kini sedang didera inkonsistensi penampilan. Bila MU menyapu bersih lima pertandingan sebelumnya dengan kemenangan, City hanya mampu meraih tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan.
Pada laga terakhir, City kalah 0-2 dari Southampton di perempat final Piala Liga Inggris. Kekalahan itu cukup mengejutkan karena City juga gagal mencatatkan tembakan tepat sasaran untuk pertama kalinya sejak 2018. Guardiola memilih merotasi pemain dengan mencadangkan sejumlah pemain kunci sejak awal laga, termasuk penyerang andalan Erling Haaland.
Guardiola mengatakan, City tidak akan punya peluang menang atas MU jika masih mengulangi penampilan seperti saat takluk dari Southampton. Di sisi lain, mantan pelatih Barcelona itu secara personal mengakui hasil kerja Ten Hag di MU dan merasa timnya tidak akan bisa menang dengan mudah seperti dalam pertemuan terakhir. Kala itu, City melumat MU, 6-3, saat bertanding di Stadion Etihad, markas City.
”Ini kompetisi yang berbeda, tapi tentu saja jika kami tampil seperti ini, kami tidak memiliki peluang. Saya tahu momentum yang mereka miliki. Selama bertahun-tahun mereka menantikan berada di posisi ini. Kami tahu persis apa yang harus dilakukan untuk bermain lebih baik dan kami akan mencoba melakukannya,” kata Guardiola.
Guardiola patut waspada karena MU sedang dalam performa menawan dengan dipimpin oleh striker Marcus Rashford. Rashford masih belum bisa dihentikan dengan selalu mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir. Penyerang timnas Inggris itu sudah mengemas 15 gol di semua kompetisi musim ini.
Padahal, musim lalu ia hanya mampu mengoleksi lima gol. Kepergian Cristiano Ronaldo ke klub Arab Saudi memberi berkah kepada Rashford yang berposisi hampir sama, yaitu sebagai sayap kiri atau penyerang tengah.
Rashford akan menjadi andalan lini depan MU untuk mengembalikan kembali magis Old Trafford. ”Seorang pemain, seperti Rashford, secara mental dan fokus mampu berkonsentrasi 100 persen. Dia memiliki keterampilan dan hanya membutuhkan satu momen untuk mengubah permainan ke arah yang positif,” kata Ten Hag. (AFP/REUTERS)