Kemenangan Persib atas Persija Jakarta menambah koleksi kemenangan Maung Bandung. Selain itu, Persib juga tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir pada BRI Liga 1.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Persib Bandung menambah rekor kemenangan dalam partai klasik melawan rivalnya, Persija Jakarta pada laga tunda pekan ke-11 BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Rabu (11/1/2022). Gol semata wayang Ciro Alves berhasil membuat bobotoh berpesta saat kembali memenuhi tribune stadion pasca Tragedi Kanjuruhan.
Sebelum pertandingan itu, Maung Bandung telah menang tiga kali, satu kali imbang, dan satu kali kalah dalam lima pertemuan terakhir melawan Macan Kemayoran. Kemenangan 1-0 ini menambah koleksi kemenangan Persib Bandung atas Persija Jakarta.
Selain itu, Persib di bawah asuhan pelatih asal Spanyol, Luis Milla Aspas memperpanjang tren tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir pada BRI Liga 1 musim ini.
Gol kemenangan Persib tercipta pada menit ke-63 melalui penyerang sayap mereka, Ciro Alves. Pemain asal Brasil itu berhasil memanfaatkan umpan terobosan David Da Silva yang gagal dihalau oleh bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri. Dengan tenang, Ciro mencongkel bola untuk mengecoh kiper Persija, Andritany Ardiansyah.
Kedua tim bermain dengan kekuatan penuh. Para pemain tim nasional Indonesia seperti Hansamu Yama dan Syahrian Abimanyu juga sudah kembali menjadi pemain mula Persija. Sementara tuan rumah, Persib mengandalkan Ciro Alves, Ezra Walian, Frets Butuan, David da Silva, dan Beckham Putra di lini depan.
Persija Jakarta memulai pertandingan dengan menekan sejak menit awal, tetapi aliran bola dari tengah yang dilancarkan Hanno Behrens belum menemui Michael Krmencik sebagai ujung tombak. Persib sempat mendapatkan peluang emas pada menit ke-44 melalui titik putih setelah tendangan bebas Ezra Walian membentur tangan Rio Fahmi di kotak penalti Persija. Namun, Beckham sebagai eksekutor gagal membobol gawang Persija setelah tembakan ke arah kanan dapat dibaca kiper Andritany.
Partai klasik dua rival tim ini berjalan alot, sejak menit awal kartu kuning sudah dikeluarkan oleh wasit kepada Gelandang Persib, Dedi Kusnandar setelah melanggar Krmencik pada menit ke-6. Empat menit berselang, giliran gelandang Persija, Syahrian Abimanyu yang diganjar kartu kuning setelah menekel Frets Butuan di sisi kiri pertahanan Persija. Total ada tujuh kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit asal Manado, Steven Yubel Poli, empat untuk Persija dan tiga untuk Persib.
Hasil itu membuat Persib menggusur Persija Jakarta dari peringkat empat klasemen sementara BRI Liga 1 dengan raihan 33 poin. Sementara Persija turun ke posisi lima dengan 32 poin.
Pelatih Persib, Luis Milla Aspas mengatakan, kemenangan ini berkat kerja keras dalam latihan selama satu pekan terakhir untuk mempersiapkan tim melawan Persija Jakarta. Dia mempersembahkan kemenangan ini untuk semua bobotoh, sebutan pendukung Persib, yang kembali ke stadion pasca Tragedi Kanjuruhan dan mendukung Maung Bandung dengan tertib.
"Saya pikir ini kemenangan buat suporter. Kami bisa menguasai bola hingga mencetak satu gol walaupun Persija berusaha menekan kami melalui serangan dari sayap dan beberapa kali pemain mereka menggiring bola ke dalam," kata Luis Milla usai pertandingan.
Pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta ini juga menjadi laga pertama BRI Liga 1 dengan kehadiran penonton pasca-Tragedi Kanjuruhan. Enam pertandingan terakhir putaran pertama sebelumnya berlangsung secara bubble tanpa penonton di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kembalinya suporter ke tribune stadion juga membuat pertandingan kembali meriah. Suporter Persib membentangkan koreografi raksasa dengan desain wajah harimau yang melambangkan Maung Bandung dan spanduk bertuliskan "Fear No One, Never Surrender".
Pertandingan ini diharapkan menjadi awal menciptakan kembali tribune stadion yang aman bagi semua. Namun, mengingat rivalitas tinggi kedua tim, pihak kepolisian hanya mengizinkan suporter Persib yang datang. Para pemain Persija Jakarta juga masih diangkut ke stadion dengan menggunakan kendaraan taktis lapis baja milik polisi.
Untuk mengamankan pertandingan, Kepolisian Daerah Jawa Barat menerjunkan 1.700 personel untuk menjaga area luar stadion, sementara pengamanan di dalam menjadi tanggung jawab steward. Meski diangkut dengan rantis, pertandingan berjalan lancar, pemain Persija Jakarta pun bisa pulang dengan aman.
Mau sampai kapan, mau berapa banyak korban lagi? Semoga nanti sedikit-sedikit kita akan lebih baik lagi dengan Jakmania, pelan-pelan. Bola tidak sebanding dengan satu nyawa.
Ketua kelompok suporter Persib, Bomber, Asep Abdul mengatakan, upaya perdamaian dengan The Jakmania juga akan selalu dilakukan. Menurut dia, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Aremania beberapa bulan lalu akan menjadi pelajaran besar bagi semua suporter di Indonesia.
Perdamaian suporter Persib dan Persija tidak bisa berlangsung sekali apalagi hanya seremonial, tetapi harus secara bertahap dilakukan melalui komunikasi yang intens antara pengurus dan inisiatif berdamai di kalangan akar rumput.
”Mau sampai kapan, mau berapa banyak korban lagi? Semoga nanti sedikit-sedikit kita akan lebih baik lagi dengan Jakmania, pelan-pelan. Bola tidak sebanding dengan satu nyawa,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua The Jakmania Dicky Soemarno juga mengamini hal tersebut karena perlu banyak hal yang harus dilakukan sebelum mewujudkan The Jakmania dan Bobotoh bisa hadir dalam satu stadion di tribune masing-masing.
Namun, Dicky mengatakan, kejadian Tragedi Kanjuruhan seharusnya membuat suporter menjadi lebih dewasa ketika mendukung klub. Dia juga berharap panitia penyelenggara dan aparat keamanan untuk bisa menjamin kenyamanan bagi pemain dan penonton.
”Bukan belum bisa berdamai, tetapi mungkin belum siap semuanya bagi kami untuk satu tribune. Kalau kami suporter kan tergantung bagaimana aturan yang diberi. Kalau polisi memperbolehkan hadir, ya kami hadir,” kata Dicky.