Penentuan gelar juara Liga Inggris musim ini sepenuhnya berada di tangan Arsenal. Namun, Manchester City siap mengintai jika Arsenal terpeleset di bulan yang penuh rintangan, Januari ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, MINGGU – Setelah menjalani laga ke-16 dan merampungkan pertandingan pamungkas di tahun 2022, Arsenal meneguhkan diri sebagai pemegang kendali persaingan gelar juara Liga Inggris musim ini. Namun, “Si Meriam” akan menghadapi lawan-lawan sulit di bulan Januari ini yang akan menentukan kenyamanan mereka berada di puncak klasemen.
Arsenal menyambut tahun 2023 dengan keunggulan tujuh poin dari Manchester City, pesaing terdekatnya di puncak klasemen. Arsenal menjadi tim pertama di Liga Inggris musim 2022-2023 yang melampaui perolehan 40 poin berkat koleksi 43 poin dari 16 pertandingan. Adapun City, yang berada di posisi kedua, baru mengumpulkan 36 poin.
Jarak tujuh poin menunjukkan performa apik Arsenal. Mereka sempat dikhawatirkan mengalami penurunan penampilan menyusul cedera ujung tombak utama, Gabriel Jesus, setelah jeda Piala Dunia Qatar 2022.
Tetapi, Si Meriam tampil trengginas dengan menghasilkan tujuh gol dalam dua laga setelah kompetisi dilanjutkan. Eddie Nketiah, yang mengisi posisi Jesus, tampil tajam dengan menyumbangkan satu gol ketika melibas West Ham 3-1, Selasa (27/12/2022), dan Brighton & Hove Albion 4-2, Minggu (1/1/2023) dini hari WIB.
Jika merujuk penampilan hingga pekan ke-16 dibandingkan ketika terakhir menjadi juara pada musim 2003-2004, Arsenal menghasilkan perolehan poin yang lebih baik di musim ini. Meski sudah menelan satu kekalahan, Martin Odegaard dan kawan-kawan bisa meraih poin lebih banyak dan keunggulan poin yang lebih lebar dari lawannya di peringkat kedua.
Adapun ketika menjalani laga ke-16 pada 19 musim lalu, tim yang diasuh Arsene Wenger mengemas 38 poin dan hanya unggul satu poin dari Manchester United yang membayanginya di peringkat kedua. Dengan bekal kenyamanan berada di posisi puncak, Si Meriam akan memasuki bulan Januari yang penuh rintangan. Mereka akan menghadapi tiga lawan yang berada di posisi lima besar, yakni Newcastle (4/1), Tottenham Hotspur (15/1), dan Manchester United (22/1).
Meski menjadi salah satu tim termuda, skuad Arsenal musim ini memiliki kedalaman dan kedewasaan dibandingkan musim-musim sebelumnya. (Alan Smith)
Ketiga tim itu akan menjadi tiga lawan pamungkas Arsenal di paruh pertama musim ini. Jika bisa menyapu kemenangan di laga bulan Januari ini, Si Meriam bisa semakin percaya diri untuk mengejar gelar juara dan mempertahankan jarak poin. Mereka bahkan bisa memperlebar keunggulan poin atas City. Serupa Arsenal, “The Citizens” juga akan menghadapi laga sulit, yaitu kontra Chelsea, MU, dan Spurs.
“Setiap pertandingan yang kami hadapi akan menjadi ujian yang berat. Tiga poin adalah misi utama kami di setiap pertandingan,” ucap Manajer Arsenal Mikel Arteta seusai laga kontra Brighton, seperti dilansir The Guardian.
Tidak cemerlang
Musim ini menjadi momen kelima Arsenal berada di puncak klasemen setelah menjalani laga boxing day. Sayangnya, rekor mereka setelah memimpin di akhir tahun paruh pertama kompetisi tidak cemerlang pada empat momen sebelumnya.
Hal itu tercipta pada musim 1986-1987, 1989-1990, 2002-2003, dan 2007-2008. Dalam keempat musim itu, Si Meriam gagal mempertahankan posisinya di singgasana klasemen pada akhir musim.
Bukayo Sako, penyerang sayap Arsenal, menuturkan, keunggulan tujuh poin di papan klasemen adalah capaian yang amat disyukuri timnya. Akan tetapi, kata pemain berusia 21 tahun itu, Arsenal tidak terlalu memikirkan posisi mereka di puncak klasemen karena segala hal bisa terjadi jika mereka lengah.
“Kami tidak fokus pada peluang kami untuk mengejar gelar juara. Kami selalu berkonsentrasi untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi laga demi laga selanjutnya,” ujar Saka, yang telah berkontribusi 12 gol bagi Arsenal di liga, kepada Sky Sports.
Fokus tinggi memang wajib dijaga Saka dan semua anggota skuad Arsenal pada 22 laga tersisa di musim ini. Hal itu disebabkan mereka bersaing dengan City yang telah mengenal baik cara untuk menjadi juara Liga Inggris.
Sempat tertinggal
Tim asuhan Pep Guardiola, yang menguasai Inggris dalam dua musim terakhir, itu sudah tidak asing memulai tahun baru dengan tidak berada di puncak klasemen. Di bawah kendali Guardiola, The Citizens telah dua kali menjadi juara, meskipun sempat tertinggal dalam persaingan di akhir tahun.
Capaian itu tercipta pada musim 2018-2019. Saat itu, mereka menjadi juara setelah sempat berjarak empat poin dari Liverpool, penguasa klasemen ketika itu, memasuki tahun baru 2019. City juga sempat berjarak 12 poin di awal Januari 2021 dari MU yang memimpin klasemen, tetapi mereka tetap mampu merengkuh gelar juara edisi 2020-2021.
Bek tengah City, Manuel Akanji, tetap optimistis timnya bisa mengejar ketertinggalan poin dari Arsenal. Kehilangan poin ketika ditahan 1-1 oleh Everton, Sabtu (31/12) kemarin, kata Akanji, tidak mengurangi peluang The Citizens untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris musim ini.
“Kami masih memiliki banyak gim yang perlu dimainkan. Kami akan menjalani bulan Januari yang sibuk dan bakal berjuang untuk memenangkan semua laga tersisa,” tutur Akanji, pemain berpaspor Swiss, kepada City TV.
Alan Smith, pengamat Liga Inggris Sky Sports, menilai, skuad Arsenal musim ini telah cukup dewasa dan bijaksana untuk mengendalikan tekanan dalam perebutan trofi liga. Menurut Smith, Arsenal dan City adalah dua tim yang paling berpotensi menjadi juara kompetisi terketat di dunia itu edisi 2022-2023.
“Meski menjadi salah satu tim termuda, skuad Arsenal musim ini memiliki kedalaman dan kedewasaan dibandingkan musim-musim sebelumnya. Apalagi, mereka masih memiliki dua laga menghadapi City yang akan menentukan keunggulan mereka di klasemen,” ucap Smith.