Warga Argentina Siap Berpesta Juara dengan Trofi Piala Dunia
Jutaan warga Argentina akan menggelar pesta perayaan juara Piala Dunia bersama Messi dan kawan-kawan di Monumen Obelisk, Buenos Aires. Pemerintah Argentina telah menetapkan Selasa ini sebagai hari libur nasional.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
BUENOS AIRES, SELASA – Setelah memenangkan trofi Piala Dunia, timnas Argentina dijadwalkan mendarat di Bandara Ezeiza, Buenos Aires, Selasa (20/12/2022) waktu Indonesia. Penggawa “La Albiceleste” akan merayakan keberhasilan menjadi juara dunia bersama jutaan warga Argentina di jalan-jalan ibu kota Buenos Aires. Kemeriahan sudah terasa bahkan beberapa jam sebelum perayaan dimulai.
“Argentina, kami datang,” kata Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) Claudio Tapia di akun Twitternya.
Sebelum merayakan kemenangan bersama penggemar di jalanan, para pemain timnas Argentina akan beristirahat terlebih dulu di kompleks latihan milik AFA yang berlokasi di dekat Bandara Ezeiza.
Untuk mendukung perayaan gelar juara, Presiden Argentina Alberto Fernandez menyatakan Selasa menjadi hari libur nasional. Maka, jutaaan warga Argentina dipastikan bakal memeriahkan perayaan itu.
Di Buenos Aires, kebahagiaan dan kesedihan saling berkelindan selama final antara Perancis dan Argentina berlangsung. Para pendukung Argentina bersorak saat Lionel Messi membawa timnya unggul di paruh pertama laga.
Kebahagiaan berubah jadi kesedihan dan rasa cemas ketika megabintang Perancis, Kylian Mbappe, mengamuk dan mengubah kedudukan menjadi imbang 2-2 sehingga pemenang harus ditentukan lewat perpanjangan waktu, lalu adu penalti.
Argentina memang sudah ditakdirkan untuk juara. Meski keunggulan Argentina lewat Messi di babak tambahan waktu kembali digagalkan penalti Mbappe. Argentina hanya menunggu waktu untuk memastikan gelar juara lewat adu tendangan penalti yang berakhir 4-2.
“Final kemarin seperti sebuah film. Ada naik dan turun lalu, sampai pada klimaksnya,” kata Santiago Rege (21), seorang warga Argentina yang turut bersiap menyambut penggawa Argentina di Buenos Aires, dilansir dari The Telegraph.
Saya akan meninggalkan pekerjaan dan hal pertama yang akan saya lakukan adalah datang ke Obelisk.
Bersama rekan-rekannya, Rege berpesta di sudut jalan. Mereka bertelanjang dada, mengecat tubuhnya dengan warna biru muda dan putih, menenggak bir, dan berteriak pada mobil yang lewat.
Dalam keterangan resminya, AFA mengungkapkan monumen Obelisk di pusat kota Buenos Aires akan menjadi lokasi sentral perayaan gelar juara dunia ketiga Argentina. Obelisk adalah tengara setinggi 71,5 meter yang menyerupai tiang bersegi empat menjulang nan ramping dengan puncak, seperti piramida.
Lautan manusia terhampar di jalan-jalan Buenos Aires. Segala macam lapisan masyarakat berbaur jadi satu menanti perayaan bersama punggawa Argentina. Lampu pemberhentian yang sudah terpancar merah tak digubris kerumunan warga. Klakson kendaraan saling bersahutan. Apa yang ada di benak mereka hanyalah merayakan kemenangan bersama Messi dan rekan-rekannya di Obelisk.
“Saya akan meninggalkan pekerjaan dan hal pertama yang akan saya lakukan adalah datang ke Obelisk,” kata Julieta Rosel (23).
Suasana di sekitar Obelisk saat ini amat berbeda dibandingkan dengan saat Argentina kalah 0-1 dari Jerman di final Piala Dunia 2014. Kekalahan itu teramat menyakitkan bagi warga Argentina yang puluhan tahun menanti gelar juara dunia ketiga.
Anarkis
Sejumlah pendukung tim itu bertindak anarkis dengan merusak toko dan menghancurkan trotoar. Sedikitnya 100 orang ditangkap dan 70 orang terluka di Obelisk.
Kali ini, aura positif lebih terpancar dari para pendukung Argentina. Demikian pula dengan para petugas keamanan yang ditugaskan di jalan-jalan. Meski sejumlah warga melanggar aturan lalu lintas dan membunyikan klakson terus menerus, petugas keamanan terlihat membiarkan mereka.
“Satu-satunya perhatian kami adalah orang-orang merayakannya dengan sehat dan tenang,” kata seorang petugas, Fernando (37). “Kami berbagi kebahagiaan” ujar Melina Ale (36), petugas lainnya, menambahkan. (AP/REUTERS)