Euforia perayaan kemenangan warga Argentina belum mereda sejak laga final kontra Perancis. Kehebohan di Buenos Aires terjadi karena laga final berlangsung sangat dramatis dan sengit.
BUENOS AIRES, SELASA – Di tengah keremangan malam, ratusan ribu warga Argentina berjejalan di kawasan Bandara Internasional Ezeiza, Selasa (20/12/2022). Meski hari belum dimulai, mereka antusias menyambut timnas Argentina yang tiba membawa trofi Piala Dunia. Gegap gempita ini belum sirna semenjak partai final di mana Argentina menundukkan juara bertahan Perancis 4-2 lewat adu penalti.
Hampir seluruh warga Argentina tidak ingin ketinggalan terlibat dalam momentum bersejarah tersebut. “La Albiceleste” harus menunggu selama 36 tahun untuk meraih gelar juara dunia ketiganya. Keramaian ini didukung kebijakan Presiden Argentina, Alberto Fernandez, yang menetapkan hari Selasa (20/12) sebagai libur nasional agar warga bisa bersama-sama merayakan momentum langka itu.
Sejak malam menjelang dan subuh akan tiba, warga Argentina sudah berkumpul di sekitar bandara untuk menanti kedatangan pesawat yang membawa Lionel Messi dan rekan-rekannya dari Doha, Qatar. Mereka bahkan rutin memantau perkembangan perjalanan pesawat melalui aplikasi.
Mendengar antusiasme publik Argentina yang sedemikian besar, Messi mengatakan sudah tidak sabar untuk segera berpesta merayakan kemenangan bersama warga di Ibu Kota Buenos Aires. “Saya ingin berada di Argentina untuk melihat betapa gilanya itu. Saya ingin mereka menunggu saya. Saya tidak sabar untuk pergi ke sana dan menikmatinya bersama mereka,” ujar Messi dikutip dari ESPN.
Pesawat timnas Argentina tiba pukul 02.24 waktu setempat. Messi menjadi orang pertama yang keluar dari pintu pesawat. Striker berjuluk “La Pulga” atau Si Kutu itu berjalan menuruni tangga pesawat sambil membawa trofi Piala Dunia. Di belakangnya ada pelatih Lionel Scaloni dan Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) Claudio Fabian Tapia. Di ujung tangga, karpet merah terbentang menyambut pahlawan sepak bola Argentina.
Rombongan timnas Argentina meninggalkan bandara dengan mengenakan bus beratap terbuka. Bus berjalan sangat pelan agar warga yang berkerumun di sisi kiri dan kanan jalan bisa mengamati trofi Piala Dunia dan para pemain Argentina lekat-lekat. Mereka melambaikan tangan ke arah bus sambil membawa alat musik dan bendera Argentina.
Salah seorang warga Buenos Aires, Javier Merina (41), mengatakan, sengaja datang ke bandara untuk mencoba mendapatkan foto dan tanda tangan Messi. “Jika tidak, saya akan pergi ke Rosario, ke Funes (kota asal Messi), untuk melihat apakah saya bisa mendapatkan tanda tangannya,” kata Merina yang berprofesi sebagai tukang las.
Dalam keterangan resminya, AFA mengungkapkan monumen Obelisk di pusat kota Buenos Aires akan menjadi lokasi sentral perayaan gelar juara dunia ketiga Argentina. Obelisk adalah tengara setinggi 71,5 meter yang menyerupai tiang bersegi empat menjulang nan ramping dengan puncak, seperti piramida.
Akan tetapi, sebelum perayaan di Obelisk pada siang harinya, rombongan tim Argentina lebih dulu akan beristirahat di pusat pelatihan milik AFA yang berlokasi tidak jauh dari Bandara Ezeiza.
Selain penantian panjang warga Argentina, kehebohan di Buenos Aires bisa terjadi karena laga final berlangsung sangat dramatis dan sengit. Dalam laga yang seperti tersaji khusus antara Messi dan bintang Perancis Kylian Mbappe, Argentina menyudahi perlawanan sang juara bertahan.
“Final kemarin seperti sebuah film. Ada naik dan turun lalu, sampai pada klimaksnya,” kata Santiago Rege (21), seorang warga Argentina yang turut bersiap menyambut penggawa Argentina di Buenos Aires, dilansir dari The Telegraph.
Sambutan Perancis
Di Paris, meski skuad Perancis gagal mempertahankan trofi Piala Dunia, mereka tetap mendapatkan sambutan hangat saat kembali dari Qatar. Terlepas dari kekecewaan, ke-24 pemain Perancis, termasuk Mbappe yang torehan trigolnya gagal mempertahankan trofi Piala Dunia, muncul di balkon dengan gaya anggun untuk menerima tepuk tangan dari warga. Mereka muncul menyambut warga Paris di balkon Hotel Crillon yang menghadap ke Place de la Concorde, satu alun-alun di pusat Kota Paris.
“Terus terang, ini luar biasa, menghangatkan hati, sangat senang melihat bahwa kami dapat membuat begitu banyak orang Perancis bangga dan bahagia,” kata penyerang Marcus Thuram.
Timnas Perancis mendarat di Bandara Charles de Gaulle Paris tepat sebelum pukul 20.00 waktu setempat. Setibanya di bandara, rombongan disambut karavan bus yang membawa mereka langsung ke pusat kota Paris.
Kiper dan kapten Perancis, Hugo Lloris, mengatakan, ini adalah kesempatan yang tepat untuk menyapa pendukung Perancis dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan selama Piala Dunia berlangsung. (AP/AFP)