Harga tiket final Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Lusail yang mempertemukan Argentina dengan Perancis dikeluhkan pendukung karena melonjak tujuh kali lipat dari harga normal.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
Kalangan pendukung Argentina berunjuk rasa di depan Jassim Towers, tempat menginap delegasi AFA atau Asosiasi Sepak Bola Argentina di Doha, Qatar. Mereka mendesak bantuan AFA untuk mendapatkan tiket final Piala Dunia Qatar yang mempertemukan Argentina dengan Perancis di Stadion Lusail, Doha, Minggu (18/12/2022).
Pendukung marah karena harga tiket final terlalu mahal. Mereka tidak mampu jika harus menebus tiket termurah yang dijual di pasar ilegal atau cabang loket (calo) yang 4.000 dollar AS atau Rp 62,5 juta. Harga itu enam sampai tujuh kali lipat dari tiket resmi kategori 3 atau termurah bagi fans internasional yang senilai Rp 9 juta. Adapun untuk kategori 2 senilai Rp 15 juta, sedangkan kategori 1 senilai Rp 24 juta. Masih ada tiket yang lebih mahal, yakni kelas eksklusif senilai Rp 91,2 juta.
Para pendukung membawa poster dari kertas yang bertuliskan ”AFA danos los tickets” atau ”AFA beri kami tiket”. AFA akhirnya bersedia menerima tiga perwakilan pendukung untuk membicarakan tuntutan.
Namun, sehari jelang laga penentuan bagi Argentina dan Perancis, FIFA dan atau penyelenggara Piala Dunia Qatar belum membuat pengumuman baru untuk tiket tambahan. Stadion Lusail berkapasitas 88.900 kursi. Adapun di Qatar masih bertahan sekitar 30.000 pendukung ”La Albiceleste” atau ”Putih Biru Langit”, julukan Argentina dari tanah air dan seluruh penjuru dunia.
Kalangan pendukung berbuat nekat dengan menjerat diri berutang demi bertahan di Qatar dan melihat penampilan terakhir megabintang dan kapten Lionel Andres Messi. Padahal, di tanah air, sekitar 40 juta jiwa warga Argentina menghadapi ancaman krisis ekonomi dengan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa sudah menembus 88 persen selama setahun ini.
Bagi pendukung Argentina yang sudah berada di Qatar, masih ada laga yang harus ditonton. Mereka rela terjerat utang di dalam negeri untuk melihat tim kesayangan berlaga dan mencoba meraih trofi ketiga atau setelah kejayaan di Argentina 1978 dan Meksiko 1986. Argentina dalam keyakinan tinggi meski lawan ialah juara edisi Perancis 1998 dan Rusia 2018.
Sejumlah fans memperlihatkan bukti tawaran tiket final di atas 4.000 dollar AS. Tiket termahal, menurut FIFA, seharusnya 5.850 dollar AS atau Rp 91,2 juta. Namun, di pasar ilegal, tiket termahal itu menembus harga 14.000 dollar AS atau Rp 219 juta.
Siapa pun yang menjual di luar stadion, mereka setidaknya punya 15-20 tiket.
Roberto Bascur (53), pendukung yang telah berada di Qatar sejak sepak mula pada 20 November 2022 mengatakan, ia selalu membeli tiket dari sumber tidak resmi karena lebih mudah, tetapi kemahalan. ”Siapa pun yang menjual di luar stadion, mereka setidaknya punya 15-20 tiket,” katanya.
Cintia Echanis (51), pendukung lainnya, mengatakan, protes bertujuan agar pendukung mendapat akses tiket dengan harga wajar. ”Yang terjadi, penjualan kembali tiket itu menembus 5.000 dollar AS, padahal banyak dari kami telah datang sejak awal turnamen dan menghabiskan banyak uang untuk membeli tiket pertandingan Argentina,” ujarnya.
”Kami tidak mau ada masalah, tetapi sebagai warga Argentina, kami ingin berada untuk mendukung timnas sampai selesai,” kata Echanis.
Maria Parreira (40), pendukung yang mengklaim nyaris selalu menonton laga tandang Argentina, menambahkan, AFA harus melihat pengorbanan besar rakyat Negeri Tango demi mendukung timnas. Mereka terbang lebih dari 13.000 kilometer ke Qatar dan menghabiskan seluruh uang simpanan demi satu kesempatan melihat Argentina juara. ”Ketika kembali, kami tidak akan punya apa-apa lagi, tetapi inilah arti sepak bola bagi kami,” katanya. (AFP/REUTERS)