Tambah Dua Emas, Indonesia Kokoh di Puncak Kejuaraan Dunia Wushu Yunior
Pelatih taolu Indonesia, David Hendrawan, menilai seharusnya tim Merah Putih bisa mendapatkan tiga emas pada hari keempat ini. Namun, Josh Tiesto Tanto harus puas berada di peringkat keempat pada nomor nandao.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Tiga atlet wushu yunior berhasil menambah tiga medali untuk kontingen Indonesia pada hari keempat Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Jumat (9/12/2022). Tiga medali ini mempertahankan Indonesia di puncak klasemen sementara dengan total 15 medali, yang terdiri atas 9 emas, 2 perak, dan 4 perunggu.
Tiga medali hari ini dipersembahkan oleh Anasera Zahraa Haryoso (11) yang mendapatkan emas pada kategori taolu putri nomor qiangshu, satu emas dari Rainer Reinaldy Ferdiansyah (17) pada kategori taolu putra nomor taijiquan, dan satu perunggu dari Bradley Jason (10) pada kategori taolu putra nomor gunshu.
Rainer mengatakan, kemenangan ini sebagai awal bagi karier wushunya untuk melangkah ke jenjang senior karena Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 adalah turnamen yunior terakhirnya. Atlet asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu berharap bisa mewakili Indonesia di ajang SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade suatu saat nanti.
”Saya sudah mendapatkan dua emas sejauh ini, puas sekali dan ini sudah sangat melampaui target. Ini buah latihan saya pagi dan sore dengan pelatih di pelatnas, kemenangan ini jadi batu loncatan untuk terus giat berlatih agar bisa dipanggil ke SEA Games dan Asian Games,” kata Rainer.
Pada kategori taolu putra nomor taijiquan hari ini, Rainer mendapatkan emas dengan nilai 8,80. Dia mengalahkan Ali Essam Ali dari Mesir yang berada di posisi kedua dengan nilai 8,60 dan Nguyen Quang Min dari Vietnam dengan nilai 8,46.
Adapun Bradley terlihat sangat ceria saat mendapatkan medali di ajang internasional pertamanya. Bocah kelahiran Surabaya, 21 Juli 2012, itu menyebut akan terus berlatih hingga bisa mewakili Indonesia di tim nasional wushu senior.
”Senang, bahagia, dan terus semangat untuk dapat medali lagi nanti. Medali ini untuk diri saya sendiri dan mama,” kata Bradley.
Atlet yunior dari klub Xiao Yao, Surabaya, ini berhasil mendapatkan medali perunggu kategori taolu putra nomor gunshu dengan nilai 8,73. Dia kalah dari atlet wushu yunior Hong Kong Remus Wong yang meraih nilai 8,86 sebagai juara dan Lucas Dong dari Amerika Serikat dengan nilai 8,78 di peringkat kedua.
Pelatih taolu Indonesia, David Hendrawan, menilai, seharusnya tim Merah Putih bisa mendapatkan tiga emas pada hari keempat ini. Namun, Josh Tiesto Tanto harus puas berada di peringkat keempat dengan nilai 9,11 pada kategori taolu nomor nandao. Josh kalah dari Ko Yeong-woo asal Korea Selatan (9,19), Kai Jie Bryan Ti dari Malaysia (9,18), dan Vincent Ventura dari Filipina (9,12).
”Maunya, sih, sebenarnya bisa tiga emas, tetapi cuma dapat dua emas, ya, sudah tidak apa-apa. Josh saya pikir seharusnya bisa emas ternyata di luar ekspektasi. Saya lihat ada beberapa negara yang kualitasnya di bawah level kita, tetapi dinilai lebih oleh juri. Namun, kembali lagi ini dari kacamata pelatih, penilaian juri kan tidak bisa diganggu gugat, tetapi masih bagus,” tutur David.
Menurut David, masa depan wushu Indonesia cukup menjanjikan setelah melihat performa atlet yang tampil berprestasi di Kejuaraan Dunia Wushu Yunior ini. Dia berharap bibit-bibit unggul yang berprestasi hari ini terus dirawat hingga bisa bermain di Olimpiade 2032 di Australia.
Raihan 15 medali ini sudah melampaui target Pengurus Besar Wushu Indonesia, yakni 4 emas dari 35 nomor yang diikuti Indonesia. Indonesia masih berpeluang menjadi juara umum jika pada hari terakhir besok bisa menambah emas dari kategori taolu nomor taijijian dan nangun. Posisi Indonesia terus ditempel oleh China dengan raihan 7 emas dan 1 perunggu di peringkat kedua, serta Iran di peringkat ketiga dengan 6 emas, 1 perak, dan 4 perunggu.