Cristiano Ronaldo adalah magnet utama bagi pendukung Portugal. Menyaksikan "Selecao das Quinas" menang dan Ronaldo bermain adalah paket utama yang diinginkan "fans".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Pemain Portugal Pepe memasang tanda kapten di lengan Cristiano Ronaldo dalam laga 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 melawan Swiss di Stadion Lusail, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB. Portugal menang telak 6-1 tetapi Ronaldo kembali gagal melesakan gol di laga itu.
Ibarat drama, Cristiano Ronaldo sejauh ini masih menjadi protagonis utama dalam semua pertandingan Portugal di Piala Dunia 2022. Meski performanya turun seiring pertambahan usia, pemain berjuluk “CR7” itu tetap menjadi magnet bagi orang di sekitarnya.
Setiap wajah Ronaldo tampil di layar stadion atau namanya disebut, penonton bergemuruh. Teriakannya bahkan lebih keras dibandingkan yel-yel saat tim berlaga.
Situasi agak berbeda terjadi pada duel Portugal melawan Swiss, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB, di Stadion Lusail, Kota Lusail. Tidak ada Ronaldo dalam daftar 11 pemain utama tim berjuluk “Selecao das Quinas”.
Keputusan Pelatih Portugal Fernando Santos itu memicu kehebohan di stadion hingga dunia maya. Di Twitter, kabar itu menjadi salah satu topik yang dibicarakan jelang laga Portugal versus Swiss. Rekor Ronaldo yang selalu tampil sebagai pemain inti di 31 laga turnamen mayor bersama Portugal putus.
Striker Cristiano Ronaldo (kanan), bereaksi setelah kehilangan peluang mencetak gol di pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Portugal, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Jumat (2/12/2022).
Di stadion, Ronaldo pun tidak hadir ketika skuad inti Portugal memulai pemanasan jelang laga. Ia baru muncul bersama sembilan pemain lain yang duduk di kursi cadangan pada awal laga.
Meski berstatus cadangan, Ronaldo ikut nimbrung ke latihan skuad utama. Ia memang tidak ikut serta dalam sesi latihan operan, CR7 hanya berdiri berdampingan dengan staf pelatih Portugal. Di sisi lain, pemain cadangan, seperti Ruben Neves, Rafael Leao, dan Joao Cancelo, tengah memainkan operan bola di udara.
Ketika pertandingan hendak dimulai yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua tim, tiba-tiba terlihat pemandangan timpang. Mayoritas fotografer berdesakan di depan kursi cadangan Portugal.
Tujuan mereka hanya satu, memotret dari dekat momen Ronaldo menyanyikan lagu kebangsaan Portugal, “A Portuguesa”. Mayoritas fotografer seakan terhipnotis dengan aura mantan pemain Manchester United itu. Padahal, umumnya, jumlah fotografer di kedua sisi tim untuk mengambil foto momen masuk lapangan dan foto tim, berimbang.
Cristiano (Ronaldo) adalah sosok paling terkenal tidak hanya di sepak bola, tetapi juga di olahraga. Wajar jika suporter meneriakkan namanya dan ingin menyaksikan dia bermain.
AP PHOTO/HASSAN AMMAR)
Ujung tombak Portugal Cristiano Ronaldo (kiri) dan pemain Korea Selatan Kim Young-gwon bersaing memperebutkan bola pada pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Portugal, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Jumat (2/12/2022).
Teriakan
Setelah pertandingan berjalan, sebanyak 83.720 pendukung yang memadati Stadion Lusail juga seakan tidak puas meski banjir gol dituai Portugal. Memasuki menit ke-60, suasana stadion menjadi bergemuruh karena penonton di seluruh sudut tribun berteriak, “Ronaldo... Ronaldo... Ronaldo”.
Mereka tetap menanti Ronaldo tampil di lapangan meski Portugal unggul telak 4-1. Keunggulan mutlak itu juga membuat Ronaldo tidak terlalu bernafsu untuk tampil.
Itu terlihat ketika Rapahel Guerreiro mencetak gol keempat untuk Portugal di menit ke-55, Ronaldo memilih mengakhiri pemanasan di sisi lapangan yang baru berjalan sekitar tujuh menit. Dia kembali duduk di kursi cadangan.
Teriakan untuk meminta Ronaldo tampil kembali bergema di menit ke-65. Meskipun Goncalo Ramos mencetak hattrick untuk kemenangan 6-1, kebintangan Ronaldo tidak memudar.
Pendukung Portugal mengibarkan bendera negaranya saat melawan Serbia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa grup A di Stadion Luz, Lisabon, Portugal, Senin (15/11/2021) dini hari WIB.
Penonton yang merogoh kantongnya untuk membayar tiket pertandingan itu dengan kisaran harga 350 riyal Qatar (Rp 1,5 juta) hingga 1.000 riyal Qatar (Rp 4,3 juta) tidak ingin kehilangan kesempatan menyaksikan langsung Ronaldo. Saat Ronaldo masuk lapangan di menit ke-74 untuk menggantikan Ramos, tepuk tangan bergemuruh di Stadion Lusail.
“Cristiano (Ronaldo) adalah sosok paling terkenal tidak hanya di sepak bola, tetapi juga di olahraga. Wajar jika suporter meneriakkan namanya dan ingin menyaksikan dia bermain,” ujar Bruno Fernandes dalam wawancara di mixed zone seusai laga.
Sekitar satu jam setelah peluit akhir laga, Ronaldo pun melintas di ruang mixed zone untuk menuju bus tim. Seketika semua petugas media dan sukarelawan FIFA di ruangan itu sibuk.
Dua petugas media FIFA dan satu petugas keamanan dari Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) mendampingi “CR7” berjalan melintasi awak media. Para sukarelawan di stadion juga tak henti berteriak agar jurnalis tidak mengambil foto, video, bahkan meminta swafoto kepada pemain yang identik dengan nomor tujuh itu.
Megabintang Portugal Cristiano Ronaldo duduk di bangku cadangan saat babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Swiss di Stadion Lusail, Qatar, Rabu (6/12/2022).
Ronaldo tersenyum selama melintas mixed zone. Ia membalas lambaian tangan para jurnalis dengan menepuk tangan setiap jurnalis yang ia lewati di depannya, termasuk Kompas.
Ketika sekilas ditanya kesannya soal laga melawan Swiss, ia menjawab, “Ya, tentu saya senang dengan hasil laga ini”.
Setelah Ronaldo menghilang dari kawasan mixed zone, seorang petugas media FIFA berkelakar, “Cristiano sudah lewat, silakan pulang”. Semua petugas media, sukarelawan FIFA, dan jurnalis pun kembali ke posisi mereka semula.
Setelah bersalaman dengan Ronaldo, terbersit di pikiran. Di laga melawan Maroko pada 10 Desember 2022, menarik ditunggu apakah Ronaldo akan meneriakan siu yang mengebu-gebu, menyilangkan jari-jari di dada yang penuh kedamaian batin, atau justru dia benar-benar hilang di partai itu.