Unggul Empat Gol di Babak Pertama, Brasil Menangkal Keajaiban Korsel
Brasil mencegah terulangnya keajaiban Korea Selatan saat mengalahkan Portugal di fase grup. Tim “Samba” segera menekan mental Korsel dengan unggul empat gol di babak pertama.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
DOHA, SELASA – Brasil menjadi negara keenam yang sukses melaju ke babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022. Tiketnya diraih tim “Samba” usai menghentikan mimpi Korea Selatan dengan skor 4-1 di Stadion 974, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB.
Brasil yang tampil impresif di babak pertama mampu menangkal keajaiban yang bisa dilakukan Korea Selatan di paruh kedua. Dengan hasil ini, tidak ada satu pun wakil benua Asia yang bisa berbicara lebih jauh di Piala Dunia 2022.
Di laga sebelumnya, Jepang takluk 1-3, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal, melawan Kroasia. Kroasia akan menjadi lawan selanjutnya Brasil di laga perempat final.
Melawan Korsel, Pelatih Brasil Tite tidak main-main. Dia menyadari Korsel bisa saja mengulang kembali keajaiban saat mengalahkan Portugal, 2-1, di laga pamungkas penyisihan Grup H. Neymar yang baru sembuh dari cidera bahkan langsung ia mainkan.
Sejak awal laga, Tite menginstruksikan para pemainnya menekan lawan. Dua penyerang sayap cepat yang bertarung di Liga Spanyol, Raphinha dan Vinicius Junior, menjadi motornya. Hasilnya, Brasil mencuri gol di menit ke-7 lewat Vinicius.
Brasil benar-benar memanfaatkan potensi pemain di sektor sayap. Data Whoscored menunjukkan, sebanyak 39 persen serangan berasal dari sayap kiri dan 34 persen dari sayap kanan. Serangan yang dimulai dari tengah hanya 27 persen.
Meski unggul, Tim "Samba" tidak mengendurkan serangannya. Mereka sepertinya enggan mengulangi kesalahan Portugal yang memberikan angin bagi Korsel untuk mengejar ketertinggalan seperti di laga sebelumnya. Hasilnya, sebiji gol muncul enam menit kemudian lewat tendangan penalti Neymar.
Pada menit ke-29, giliran Richarlison memperbesar keunggulan Brasil menjadi 3-0. Dia memaksimalkan kerja sama apik untuk membongkar rapatnya pertahanan di depan gawang Korsel. Menurut catatan Opta yang diterima Kompas, laga itu merupakan keunggulan tiga gol tercepat Brasil dalam satu laga Piala Dunia.
Bahkan, masih di babak pertama, Brasil mencetak satu gol lagi melalui Lucas Paqueta di menit ke-36. Keunggulan empat gol di babak pertama menjadi momen langka. Momen serupa terakhir terjadi saat Brasil melawan Meksiko di Piala Dunia Swiss 1954.
“Korsel tidak bisa mendapatkan angin kedua setelah gol Richarlison,” ucap pengamat sepak bola Sky Sports, Roy Keane.
Ketinggalan empat gol membuat Korsel sulit bangkit di babak kedua. Meski Brasil tidak segarang paruh pertama, hanya sebiji gol hadir lewat Paik Seung-ho di menit ke-76.
Berawal dari bola liar hasil sapuan bek Brasil saat skema sepak pojok, Seung-ho mendapatkan ruang tembak di luar kotak penalti. Tembakan keras terukurnya tidak mampu dibendung kiper Brasil, Alisson Becker.
Akan tetapi, tidak ada lagi kejutan setelahnya. “Kesatria Taeguk” gagal menambah gol. Di ujung laga, serangan Korsel malah seperti tidak tergorganisir. Kesalahan operan kerap dilakukan para pemainnya.
“Kami memainkan bola dengan sangat bagus. Ketika punya kesempatan, kami akan mencetak gol. Bisa unggul dua atau tiga gol lebih dulu akan selalu membuat perbedaan,” kata Alisson.
Bento mundur
Usai laga, Pelatih Korsel Paulo Bento mengumumkan pengunduran dirinya. Melatih sejak 17 Agustus 2018, kontrak Bento sebenarnya baru berakhir pada 31 Desember 2022.
Akan tetapi, Bento mengatakan, keputusan ini bukan karena kekalahan dari Brasil. Semuanya sudah dipikirkan sejak September 2022. Dia mengucapkan terima kasih atas semua yang ia dapatkan selama menangani Korsel.
“Saya baru saja mengumumkan kepada para pemain dan presiden federasi bahwa ini (mundur) adalah keputusan yang saya ambil pada bulan September. Mulai sekarang dan seterusnya kita harus memikirkan masa depan. Saya akan beristirahat. Ke depan, kita akan melihat apa yang akan terjadi setelahnya,” katanya dalam konferensi pers setelah pertandingan. (AFP/REUTERS)