Airlangga Tambah Target Medali Emas Tim Yunior Wushu
Pengurus Besar Wushu Indonesia menambah target pencapaian medali emas tim yunior wushu Indonesia pada kejuaraan dunia. Dari sederet lawan, China tetap menjadi pesaing yang paling diwaspadai.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Besar Wushu Indonesia menaikkan target perolehan medali emas tim nasional dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022. Perhelatan itu sekaligus menandai kebangkitan wushu sejak pandemi Covid-19 melanda.
Sebelumnya, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) menargetkan tim nasional wushu yunior meraup empat medali emas, yakni tiga nomor taolu(jurus) dan satu nomor sanda(tarung), dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten. Namun, PB WI kemudian meningkatkan target pencapaian tim Indonesia dalam ajang tersebut.
Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto mengatakan, target tim nasional bertambah menjadi enam medali emas pada kejuaraan dunia yang berlangsung 5-11 Desember 2022.
Target kita enam medali emas, yakni empat emas dari taolu dan dua emas dari sanda .
”Target kita enam medali emas, yakni empat emas dari taoludan dua emas dari sanda,” kata Airlangga di ICE BSD, Minggu (4/12/2022).
Sekretaris Jenderal PB Wushu Ngatino menambahkan, pihaknya optimistis Indonesia mampu mencapai target yang ditetapkan. Kenaikan target ini berdasarkan penilaian PB terhadap kemampuan atlet-atlet Indonesia.
”Perubahan ini berdasarkan semangat ketua umum serta melihat (perjuangan) atlet dan pelatih yang enggak main-main. Melihat peta kekuatan, kita merasa siap,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Federasi Wushu Internasional (IWUF) Zhang Qiuping menyebut China akan menurunkan 12 atlet yuniornya dengan rincian empat taolu dan delapan sanda.
”Tujuan kita (tim China) bukan pada pencapaian medali, melainkan menambah pengalaman dari tantangan-tantangan dalam kejuaraan ini,” kata Zhang.
Kuantitas atlet China yang bertanding memberi peluang bagi tim Indonesia, khususnya sanda,untuk meraih dua medali emas. Pelatih yunior sanda, Herman Syah Monginsidi, optimistis kemungkinan untuk mencapai titik itu tetap terbuka, terutama pada kelas yunior putra yang tak diikuti atlet China.
Sebelumnya, Ngatino dan pelatih Indonesia cabang taolu dan sanda mengakui lawan terkuat berasal dari ”Negeri Tirai Bambu”. Sebab, wushu adalah olahraga yang berakar dari China sehingga atletnya telah dibina secara berkelanjutan.
Pelatih atlet yunior taolu, David Hendrawan, menyebut bahwa kemampuan atlet China tak dapat dipandang sebelah mata karena ketatnya persaingan atlet sejak usia dini. Serupa dengannya, Herman juga mewaspadai China karena penguasaan pada fisik dan teknik permainan yang belum diketahui celahnya (Kompas.id, 10/11/2022).
Kebangkitan wushu
Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 menandai kebangkitan olahraga ini sejak pandemi Covid-19 menghantam. Turnamen ini sekaligus jadi ajang mencari atlet-atlet potensial menuju Olimpiade Remaja Dakar 2026.
Perhelatan kedelapan Kejuaraan Dunia Wushu Yunior pada 2022 menjadi turnamen akbar yang diselenggarakan pertama kali. Sebab, turnamen itu sempat tertunda pada 2020 karena kasus Covid-19 yang tak terkendali.
”Ini merupakan kompetisi akbar pertama sejak pandemi global berlangsung. Saya dapat merasakan kebahagiaan dan semarak para atlet muda ini karena dapat berpartisipasi langsung, bukan secara virtual,” ujar Zhang.
Menurut delegasi teknis Jin Xiaobing, kejuaraan dunia ini merupakan turnamen puncak yunior dalam olahraga wushu. Tingkat partisipasinya juga menjadi yang terbanyak dalam sejarah pelaksanaan kompetisi ini.
Setidaknya ada 807 peserta dari 60 negara dan dua region, yakni Hong Kong dan Makau, yang berpartisipasi dalam turnamen ini. Para atlet dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 akan memperebutkan 71 medali emas.
Nomor taolu terbagi atas tiga kelompok umur, yakni kelas A berusia 15-17 tahun, kelas B pada rentang 12-14 tahun, dan kelas C untuk kategori termuda di bawah 12 tahun. Nomor tersebut akan menggelar 54 pertandingan untuk putra dan putri.
Sandaakan terdiri dari dua kelompok umur, yaitu yunior berusia 16,5-18 tahun serta prayunior pada rentang 15-16 tahun. Nomor itu memiliki 17 kategori pertandingan.