Indonesia Matangkan Kesiapan Jelang Kejuaraan Dunia Yunior Wushu 2022
Persiapan Indonesia menjelang Kejuaraan Dunia Yunior Wushu pada 5-10 Desember 2022, mulai dari administrasi, arena, keamanan, logistik, hingga media telah mencapai angka 95 persen.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Panitia lokal terus mematangkan persiapan jelang Kejuaraan Dunia Yunior Wushu ke-8 yang akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten pada 5-10 Desember 2022 . Persiapan tersebut mulai dari administrasi, arena, keamanan, logistik, hingga media. Hal ini dilakukan guna memastikan kesuksesan Indonesia sebagai penyelenggara sukses ajang dua tahunan tersebut.
Direktur Eksekutif Kejuaraan Dunia Yunior Wushu 2022 Gunawan Tjokro mengatakan, persiapan telah mencapai 95 persen. Hal kecil yang masih dalam proses penyelesaian seperti ornamen interior arena serta persiapan pertunjukan untuk memeriahkan turnamen.
"Berbagai simulasi juga telah dilakukan mulai dari perjalanan peserta mulai dari bandara ke hotel dan hotel menuju arena. Selain itu, simulasi pengamanan dan pengadaan keamanan makanan telah dipersiapkan panitia," kata Gunawan saat dihubungi, Jumat (25/11/2022).
Negara peserta datang secara berkala, mulai 2-4 November, namun ada beberapa negara yang hadir sebelum hari tersebut untuk aklimatisasi cuaca.
“Negara peserta datang secara berkala, mulai 2-4 November, namun ada beberapa negara yang hadir sebelum hari tersebut untuk aklimatisasi cuaca,” ujar Gunawan.
Gunawan melanjutkan, pihaknya juga telah mempersiapkan penginapan yang disesuaikan dengan permintaan induk wushu dunia, International Wushu Union Federation (IWUF). IWUF meminta penginapan peserta, baik atlet maupun juri berjarak 10 menit dari arena. Dengan demikian, semua penginapan berada di kawasan BSD Tangerang.
“Kami optimistis ini akan menjadi penyelenggaraan yang sukses, terbukti empat pekan lalu kunjungan IWUF sudah memuji persiapan,” ujar Gunawan.
Berdasarkan data dari panitia lokal yang diterima Kompas, kejuaraan edisi ke-8 ini akan melibatkan sebanyak 61 negara, dengan total 770 peserta yang mencakup atlet dan ofisial. Hong Kong menjadi negara dengan penyumbang kontingen terbesar dengan jumlah 37 orang, dengan rincian 21 atlet dan 16 ofisial.
Sementara itu negara paling sukses dalam kejuaraan ini, China mengirimkan kontingen 20 orang, terdiri 12 atlet dan 8 ofisial. Sementara Kontingen Indonesia berjumlah 35 orang, terdiri dari 23 atlet dengan rincian 12 atlet taolu, 11 atlet sanda, serta 12 ofisial.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia Ngatino mengatakan, Indonesia optimistis akan memenuhi target dari Pemerintah. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menargetkan Indonesia bisa meraih empat medali emas.
"Sesuai target, kita tidak hanya fokus menyukseskan penyelenggaraan, tetapi juga sukses prestasi," ujar Ngatino.
Nagtino mengatakan, hingga saat ini pelatnas masih intens dilakukan di GBK Arena, Jakarta, yang telah dimulai sejak akhir Oktober 2022. Taolu memiliki kelas A, B, dan C baik putra maupun putri. Kelas A khusus atlet berusia 15-17 tahun, B untuk atlet berumur 12-14 tahun, sedangkan C menjaring peserta termuda di bawah 12 tahun. Sementara, sanda terbagi atas dua kelompok, yakni prayunior dengan usia 15-16 tahun, serta yunior berumur 16,5-18 tahun.
Indonesia akan menurunkan total 35 nomor. Taolu mengirimkan total 24 nomor yang mempertandingkan cabang tangan kosong (changquan, nanquan, taijiquan), senjata pendek (daoshu, jianshu, nandao, taijijian), dan senjata panjang (gunshu, qiangshu, nangun). Selain itu, sanda mengajukan 11 nomor, yakni prayunior putra (45 kilogram/kg, 48 kg, 52 kg), yunior putri (48 kg, 52 kg, 56 kg), dan yunior putra(48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg).