Misi Tim Wushu Yunior Kumandangkan "Indonesia Raya"
Pengurus Besar Wushu Indonesia menargetkan empat medali emas pada Kejuaraan Duniar Wushu Yunior 202. Masing-masing tiga dari cabang taolu dan satu dari sanda.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pengurus Besar Wushu Indonesia atau PB WI resmi melepas 23 atlet ke Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022 yang akan berlangsung di Tangerang, Banten pada 5-10 Desember 2022. Kontingen Indonesia ditargetkan meraih empat emas dari 35 nomor yang dipertandingkan.
“Misi utama kita adalah mengumandangkan lagu 'Indonesia Raya' sebanyak empat kali,” kata Ketua Umum PB WI Airlangga Hartato, Kamis (1/12/2022).
Airlangga mengatakan target medali emas tersebut, masing-masing tiga dari cabang taolu dan satu dari sanda. Sebanyak 12 atlet taolu akan turun pada 24 nomor. Sedangkan, 11 atlet lainnya turun pada 11 nomor sanda.
Taolu memiliki kelas A, B, dan C baik putra maupun putri. Kelas A khusus atlet berusia 15-17 tahun, kelas B untuk atlet berumur 12-14 tahun, dan kelas C menjaring peserta termuda di bawah 12 tahun. Sementara, sanda terbagi atas dua kelompok, yakni prayunior dengan usia 15-16 tahun dan yunior berumur 16,5-18 tahun.
Pada cabang Taolu terbagi atas tangan kosong (changquan, nanquan, taijiquan), senjata pendek (daoshu, jianshu, nandao, taijijian), dan senjata panjang (gunshu, qiangshu, nangun). Sementara cabang sanda, yakni prayunior putra (45 kilogram/kg, 48 kg, 52 kg), yunior putri (48 kg, 52 kg, 56 kg), dan yunior putra (48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg).
Pelatih cabang taolu, Probo Muljono mengatakan, optimistis mencapai target emas yang diberikan. Persiapan telah dilakukan sejak Januari 2022, dengan uji tanding terakhir mayoritas atlet tampil di kejuaraan nasional di Surabaya, September 2022. Menurut Probo, kekuatan tim Indonesia semakin solid setelah kedatangan pelatih dari China, kiblatnya olahraga wushu.
"Negara seperti China, Hong Kong, dan Vietnam masih menjadi kekuatan utama pada kejuaraan ini. Akan tetapi, kehadiran pelatih dari China memberikan banyak masukan dan evaluasi tentang hal teknis dan kekuatan negara lawan," ujar Probo.
Berdasarkan data dari panitia lokal yang diterima Kompas, kejuaraan edisi ke-8 ini akan diikuti 61 negara, dengan total 770 peserta, yang mencakup atlet dan ofisial. Hong Kong menjadi negara dengan penyumbang kontingen terbesar dengan 37 orang, dengan rincian 21 atlet dan 16 ofisial. Sementara itu, negara paling sukses dalam kejuaraan ini, China, mengirimkan kontingen 20 orang, terdiri atas 12 atlet dan 8 ofisial.
Kylie Suyoto Kwok (16), atlet putri taolu kelas A yang akan turun pada tiga nomor yakni, cabang tangan kosong changquan, senjata pendek jianshu, dan senjata panjang gunshu, akan berupaya yang terbaik untuk Indonesia. Dia mengungkapkan, dengan disiplin latihan dan hasil uji tanding yang telah dilakukan, dia berharap bisa memberikan hasil terbaik. Apalagi sebelumnya, dia sempat meraih dua emas dan satu perunggu pada kejurnas di Surabaya.
Salah satu atlet taolu Andalan Indonesia, Josh Tiesto Tanto (16) siap menggunakan pengalaman untuk meraih hasil maksimal. Josh sudah beberapa kali meraih emas pada kejuaraan Internasional, seperti di Malaysia (2019) dengan empat emas dan di Singapura (2019) dengan tiga emas.
Pelatih cabang sanda Mohammad Slamet menginginkan raihan medali sebanyak-banyaknya, meskipun hanya ditargetkan satu emas saja. Dia mengungkapkan, dibatasinya negara lain hanya tampil tidak lebih dari 11 nomor, memberikan peluang kontingen Indonesia meraih medali.
“Sejumlah negara kuat tidak bisa tampil di beberapa nomor, ini menjadi peluang besar meraih medali. Di sisi lain, kami akan tampil tanpa beban, apalagi dengan persiapan yang telah kami lakukan sejauh ini, apalagi bermain di negara sendiri,” kata Slamet.
Kiemas Sakti Negara (12), atlet sanda termuda yang akan tampil pada kejuaraan ini, tidak ketinggalan menunjukkan rasa percaya diri bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia. Atlet yang akan turun pada kelas Prayunior 45 kilogram ini mengatakan telah mengintip kekuatan lawan melalui tayangan video pendek yang diberikan pelatih. Sebelumnya, pada kejuaraan junior di Surabaya, atlet asal Jawa Tengah ini berhasil meraih emas.
Meskipun membebani target, Airlangga ingin atlet dan pelatih menjadikan kejuaraan dunia wushu sebagai bagian pembinaan berkelanjutan menyongsong ajang pada masa mendatang. Apalagi, ada kemungkinan wushu dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga di Olimpiade.
"Lebih dari itu (meraih emas), atlet wushu yunior kita persiapkan untuk Olimpiade 2032 di Brisbane. Ketika wushu masuk Olimpiade, anak-anak ini telah memasuki usia emas," kata Airlangga.