Piala Dunia 2022 menghadirkan sedikitnya 12 kejutan sepanjang penyisihan grup terbanyak sejak diikuti 32 tim. Hal itu diyakini membuat fase gugur akan jauh lebih menarik dan diwarnai kejutan lainnya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
DOHA, SABTU — Sederet kejutan mewarnai fase grup Piala Dunia Qatar 2022. Tidak ada tim yang aman dari korban hasil liar dalam belantara penuh ancaman tak terduga di penyisihan grup. Latar lakon itu diyakini bakal mencapai puncak drama sepanjang fase gugur, yang dimulai dari laga Belanda melawan Amerika Serikat pada 16 besar di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Sabtu (3/12/2022).
Di menit ke-90+2, pemain sayap Kamerun Jerome Ngom Mbekeli melepaskan umpan silang dari sisi kanan. Bola meluncur deras dan disambut tandukan penyerang sekaligus kapten Kamerun, Vincent Aboubakar. Kiper Brasil Ederson pun terdiam melihat bola masuk ke gawangnya.
Gol itu memastikan kemenangan 1-0 Kamerun atas juara dunia lima kali, Brasil, dalam laga terakhir Grup G di Stadion Ikonik Lusail, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. Menurut data Opta yang diterima Kompas, ”Indomitable Lions” adalah wakil Afrika pertama yang mengalahkan Brasil di Piala Dunia. Sebelumnya, tim dari Afrika selalu kalah dari ”Selecao” dengan total kebobolan 20 gol.
Maka dari itu, kemenangan Kamerun atas Brasil dianggap penutup kisah-kisah di luar skenario selama penyisihan grup. Kejutan pertama tentu saat dunia gempar oleh kemenangan Arab Saudi, 2-1, atas favorit juara Argentina yang datang dengan rekor tak terkalahkan dalam 36 laga sejak 2019, pada laga pembuka Grup C, Selasa (22/11/2022). Selang sehari, Jepang turut membunuh raksasa sepak bola saat menang 2-1 atas juara dunia empat kali, Jerman, di laga perdana Grup E.
Setelah takluk 2-6 dari Inggris, Iran seolah terinspirasi oleh kemenangan kompetitornya di Asia dengan kemenangan 2-0 atas Wales yang memiliki mantan pemain termahal dunia, Gareth Bale, dalam laga kedua Grup B, Jumat (25/11/2022). Dua hari kemudian, Maroko melanjutkan dongeng Arab sewaktu menang 2-0 atas Belgia pada laga kedua Grup F.
Di laga terakhir Grup D, Rabu (30/11/2022), Tunisia mengikuti jejak kejutan itu saat menang 1-0 atas Perancis, sang juara bertahan. Selang dua hari, Jepang kembali mencetak hasil luar biasa ketika menang 2-1 atas Spanyol dalam laga terakhir Grup E. Seperti tidak mau kalah dengan tetangganya, Korea Selatan menaklukkan Portugal 2-1 pada laga pamungkas Grup H.
Uniknya, berbeda dengan edisi Rusia 2018, tidak ada tim yang bisa menang tiga kali dari tiga laga grup Piala Dunia kali ini. ”Tidak ada tim yang memenangi ketiga pertandingan grup Piala Dunia ini. Tiga tim yang memenangi dua pertandingan awal, mereka semua kalah di pertandingan ketiga. Itu menunjukkan betapa sulitnya turnamen ini,” ujar Pelatih Brasil Adenor Leonardo Bacchi alias Tite seusai laga lawan Kamerun.
Rentetan kejutan itu digenapkan oleh kegagalan tim-tim elite melaju ke 16 besar, antara lain Wales yang menjadi juru kunci Grup B. Meksiko harus puas di urutan ketiga Grup C, Denmark di dasar klasemen Grup D, Jerman di peringkat ketiga Grup E, Belgia di tempat ketiga Grup F, dan Uruguay di urutan ketiga Grup H.
Sejak edisi Afrika Selatan 2010, ini adalah Piala Dunia pertama dengan tim dari Asia, Afrika, dan Amerika Utara memiliki wakil di 16 besar. Pada akhirnya, BBC mencatat, negara-negara dari enam benua lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya di Piala Dunia, dengan Australia dianggap sebagai suatu benua walau tergabung dalam Federasi Sepak Bola Asia (AFC).
Berdasarkan analisis Nielsen Gracenote yang dilansir BBC, kemenangan Kamerun atas Brasil adalah kejutan terbesar di Piala Dunia 2022 sejauh ini. Kamerun menang dengan prediksi peluang kemenangan 5,9 persen, mengalahkan Arab Saudi yang menang atas Argentina dengan prediksi peluang kemenangan 8,7 persen.
Tiga tim yang memenangi dua pertandingan awal, mereka semua kalah di pertandingan ketiga. Itu menunjukkan betapa sulitnya turnamen ini.
Secara keseluruhan, kemenangan Kamerun atas Brasil adalah kejutan ke-12 di Piala Dunia kali ini. Tim-tim itu menang dengan peluang kemenangan kurang dari 16,7 persen. Piala Dunia ini menampilkan lebih banyak kejutan dibandingkan dengan enam penyelenggaraan dengan 32 tim sebelumnya sejak edisi Perancis 1998, mengalahkan rekor sembilan kejutan di Jepang-Korea Selatan 2002 dan Afsel 2010.
Oleh karena itu, fase gugur diyakini akan lebih menarik dan tak menutup lahirnya kejutan lain. Mantan pelatih timnas Jerman yang menjadi anggota tim studi teknis Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang bertugas menganalisis Piala Dunia kali ini, Juergen Klinsmann, percaya bahwa Qatar 2022 memberikan lebih banyak kejutan di babak gugur.
”Jika tim-tim underdog dari Afrika atau Asia bermain lebih berani, saya pikir mereka bisa melangkah jauh di sini,” katanya.
Bahkan, Pelatih Argentina Lionel Scaloni coba lebih membumi dalam menatap fase gugur setelah kekalahan dari Arab. ”Kami bukan favorit. Kami adalah tim yang sulit dikalahkan, tim yang akan berjuang. Tetapi, berpikir kami bisa juara karena menang (melawan Polandia), itu sangat keliru,” ucap Scaloni.
Kendati demikian, tim-tim besar yang tersisa, antara lain Belanda, Inggris, Argentina, Perancis, Spanyol, Kroasia, Brasil, dan Portugal, pasti tidak mau tersungkur begitu saja pada babak yang menentukan. Apalagi, para pemain bintang mereka mulai menemukan bentuk permainan terbaik.
”Di Rusia, kami terus berpikir bagaimana cara memenangi laga sistem gugur. Sekarang kami lebih percaya diri dan berpengalaman untuk menjalaninya,” ujar Pelatih Inggris Gareth Southgate. (AFP/REUTERS)