Kemenangan Bersejarah Kamerun Sebatas Kenang-kenangan
Kamerun mencatat kemenangan bersejarah atas Brasil. Namun, mereka harus merelakan tiket terakhir 16 besar jatuh ke tangan Swiss.

Kapten Brasil, Dani Alves (kanan), berebut bola dengan pemain Kamerun, Nicolas Moumi Ngamaleu, dalam pertandingan terakhir Grup G Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. Brasil yang menurunkan pemain lapis kedua kalah oleh Kamerun 1-0. Meski menang, Kamerun gagal melaju ke babak 16 besar.
- Kamerun menjadi tim Afrika pertama yang menang atas Brasil. Dalam 7 pertemuan sebelumnya lawan Brasil, tim Afrika selalu kalah dan kemasukan total 20 gol.
- Brasil menurunkan 9 pemain mula berbeda dari laga sebelumnya. Dani Alves diberikan kesempatan tampil dan menjadi pemain tertua dalam sejarah Brasil di Piala Dunia (39 tahun, 210 hari).
- Swiss menjadi tim Eropa kedua, setelah Perancis, yang berhasil lolos ke fase gugur dalam lima turnamen besar beruntun sejak 2014 (Piala Dunia dan Piala Eropa).
LUSAIL, SABTU — Penyerang Kamerun, Vincent Aboubakar, tidak peduli diusir dari laga akibat kartu kuning kedua. Setelah mencetak gol kemenangan pada injury time, dia begitu gembira sampai melepas jerseinya. Aboubakar dan rekan-rekan tidak mampu menutupi kebahagiaan menang atas tim juara dunia lima kali, Brasil, meskipun harus terhenti di babak grup.
Gol sang kapten pada menit ke 90+1 mengantar tim ”Singa Gigih”, julukan Kamerun, menang atas Brasil 1-0 di Stadion Lusail, kota Lusail, Qatar, pada Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. Lewat serangan balik kilat, sundulan Aboubakar sukses menghukum tim lawan yang gagal mengeksekusi hujan peluang selama satu setengah jam.
Aboubakar langsung melepas jerseinya sambil berlari ke sudut lapangan. Stiker berusia 30 tahun itu membuang jersei di sekitar bendera tendangan sudut sambil menunggu para pemain lain yang berlari ke arahnya. Adapun Aboubakar menjadi pemain Afrika ketiga yang mampu membobol gawang Brasil setelah Didier Drogba (2010) dan Joel Matip (2014).
Wasit kelahiran Maroko, Ismail Elfath, seperti tidak tega merusak kebahagiaan pemain dari benua asalnya itu. Elfath pun memberikan selamat dengan menjabat tangan Aboubakar sambil tersenyum sebelum memberi kartu kuning kedua yang berujung kartu merah. Aboubakar sudah mendapat satu kartu kuning 10 menit sebelum mencetak gol.

Pemain Kamerun, Vincent Aboubakar, mendapatkan kartu merah karena melepas kaus saat selebasi gol saat melawan Brasil.
Sejarah baru tercipta di stadion yang dihadiri sekitar 85.000 penonton itu. Kamerun menjadi wakil Afrika pertama yang bisa menaklukkan Brasil di Piala Dunia. Sebelumnya, para duta Afrika selalu kalah dalam tujuh pertemuan dengan tim ”Samba” dan kemasukan total 20 gol.
Hasil itu juga menjadi kemenangan pertama Kamerun dari 9 laga terakhir di Piala Dunia sejak 2002. ”Kami bisa bangga dengan hasil itu. Kami bekerja keras untuk mendapatkannya. Sayang, kami tidak lolos,” kata kiper Devis Epassy yang tampil solid dengan menciptakan 7 penyelematan.
Kamerun harus rela kembali gagal lolos dari babak grup untuk keenam kali beruntun. Swiss mendapingi Brasil sebagai wakil Grup G setelah menang dalam drama 5 gol atas Serbia 3-2 di Stadion 974, Doha, pada waktu bersamaan.
Baca juga: Transformasi Teror The Flying Dutchman
Tim Singa Gigih menyudahi perjuangan di peringkat ketiga grup dengan koleksi 4 poin. Swiss yang bermodal kemenangan Kamerun di laga pembuka berhasil mengoleksi total 6 poin. Brasil memiliki poin yang sama dengan Swiss, tetapi menjadi juara grup karena unggul dalam selisih gol (+2) – (+1).
Pelatih Kamerun Rigobert Song mengatakan, masa depan cerah telah menanti tim mereka yang diisi banyak pemain muda. ”Sayang sekali kami harus pulang sekarang. Namun, Anda harus melihat sisi positifnya. Kami memperlihatkan daya juang sebagai satu tim, daya juang seperti singa. Itu akan menjadi kunci kami di tahun-tahun selanjutnya,” jelasnya.

Pemain Brasil, Antony, dikejar pemain Kamerun dalam pertandingan terakhir Grup G di Stadion Lusail, Qatar, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. Brasil yang menurunkan pemain lapis kedua kalah oleh Kamerun 1-0.
Brasil yang sudah dipastikan lolos sebelum laga tampil dengan tim cadangan. Pelatih Tite menggantikan 9 pemain mula sekaligus yang turun di laga sebelumnya. Pemain muda seperti penyerang sayap Gabriel Martinelli (21) sampai bek sayap veteran Dani Alves (39) diberi kesempatan unjuk gigi.
Tim Samba tetap dominan dengan serangan yang bertumpu pada kualitas individu pemain. Aksi dribel solo Martinelli dan Antony dari dua sisi sayap berkali-kali merepotkan. Martinelli menjadi pemain paling bersinar lewat tiga tembakan tepat sasaran.
Baca juga: Kemenangan Berujung Tangis Melambai Uruguay
Tim asuhan Tite total menciptakan 21 tembakan, di antaranya 7 kali tepat sasaran. Namun, mereka tidak efektif seperti Kamerun yang mampu mencetak gol hanya dari 7 tembakan. Penyerang sayap andalan, Raphinha, dimasukkan pada paruh kedua, tetapi tidak banyak mengubah permainan.
”Ini adalah alarm untuk kami. Tidak ada lawan yang lemah di sini. Kami harus tetap siaga di laga selanjutnya. Hanya satu detail kecil bisa mengakhiri segalanya. Kami mengakhiri hari indah ini dengan terpeleset akibat penampilan pemain yang jarang mendapat menit,” kata Alves yang menjadi pemain Brasil tertua di Piala Dunia (39 tahun, 210 hari).

Pemain Brasil, Alex Telles, menyemburkan air minum saat bertanding melawan Kamerun di fase Grup G di Stadion Lusail, Qatar, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
Nestapa Serbia
Di laga lain Grup G, duet penyerang bintang Serbia, Dusan Vlahovic dan Aleksandar Mitrovic, menunjukkan potensi terbaik lewat sumbangan sepasang gol. Namun, ketajaman di lini depan ”Si Elang”, julukan Serbia, tidak mampu menutupi lubang besar di pertahanan mereka hingga mereka akhirnya kalah 2-3.
”Kami mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1, tetapi pertahanan kami bermain kurang baik. Sangat mudah untuk Swiss menciptakan gol kedua. Itu sangat mengejutkan bagi kami. Sangat terlarang bermain seperti kami di level seperti ini,” ujar Pelatih Serbia Dragan Stojkovic.
Total empat gol tercipta pada 45 menit pertama. Penyerang sayap veteran Swiss, Xherdan Shaqiri, membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-20. Namun, hanya dalam 15 menit, Serbia membalikkan keunggulan lewat dua gol Vlahovic dan Mitrovic.
Serbia yang tampil dengan 3-4-1-2 selalu mengandalkan bek sayap untuk menyerang. Si Elang menyuplai umpan silang sebanyak mungkin untuk duet penyerang jangkung mereka. Strategi itu efektif saat menyerang, tetapi tidak dalam bertahan.

Striker Swiss, Breel Embolo, mencetak gol ke gawang Serbia yang dijaga kiper Vanja Milinkovic-Savic pada laga Grup G di Stadion 974, Doha, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
Bek sayap Serbia sering terlambat turun. Swiss pun bisa mengeksploitasi sayap tim lawan. Dua gol awal Swiss sama-sama berawal dari sisi kanan. Area itu sering ditinggalkan bek sayap Serbia, Filip Kostic.
Setelah berhasil menyamakan kedudukan lewat penyerang Breel Embolo, Swiss langsung tancap gas lagi di paruh kedua. Gelandang Remo Freuler membuat Swiss berbalik unggul hanya tiga menit setelah turun minum. Gol itu meruntuhkan kepercayaan diri dan semangat Serbia.
Akibat hasil itu, Serbia lagi-lagi gagal lolos dari fase grup dalam empat edisi Piala Dunia yang diikuti (2006, 2010, 2018, dan 2022). Turnamen kali ini menjadi pertama kalinya mereka gagal meraih satu pun kemenangan (1 seri, 2 kalah) sejak debut pada 2006.

Pemain Swiss, Xherdan Shaqiri dan rekan-rekanya, merayakan kemenangan 2-3 atas Serbia yang membawa mereka lolos ke fase gugur Piala Dunia Qatar di Stadion 974, Doha, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
Di sisi lain, Swiss semakin melekat dengan status ”kuda hitam” turnamen. Menurut Opta, Granit Xhaka dan rekan-rekan menjadi tim Eropa kedua setelah Perancis yang bisa lolos ke fase gugur di lima turnamen besar terakhir sejak 2014 (Piala Dunia dan Piala Eropa).
”Laga yang sulit, tetapi kami bertarung dengan sangat berani. Ini adalah pertandingan pertama saya (di Piala Dunia) sekaligus laga eliminasi. Saya menikmati tantangan itu. Pada akhirnya, kami sangat bahagia karena keluar sebagai pemenang,” kata kiper Swiss, Gregor Kobel, pengganti penjaga gawang utama Yann Sommer yang sedang sakit.
Di babak 16 besar, Brasil akan ditantang runner-up Grup H, Korea Selatan. Swiss akan menantang juara Grup H, Portugal. (AP/REUTERS)