Szczesny dan Lewandowski Mengubur Mimpi Arab Saudi
Langkah gemilang tim kejutan Arab Saudi dihentikan wakil Eropa, Polandia. Arab Saudi takluk 0-2 menyusul kegemilangan kiper Polandia, Wojciech Szczesny, dan Robert Lewandowski yang akhirnya ”pecah” gol.
Oleh
m ikhsan mahar dari Doha, Qatar
·4 menit baca
AL-RAYYAN, SABTU — Performa gemilang kiper Polandia, Wojciech Szczesny, menjadi penghalang Arab Saudi meraih mimpi sebagai tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Lima penyelamatan kiper Juventus itu berperan besar bagi keunggulan Polandia 2-0 atas Arab Saudi, Sabtu (26/11/2022) malam, di Stadion Education City, Doha.
Szczesny telah memamerkan refleks ciamiknya ketika menepis sepakan keras pemain Arab Saudi, Mohamed Kanno, pada menit ke-13. Setelah itu, ia berperan besar menjaga keunggulan timnya berkat antisipasi eksekusi penalti kapten Arab Saudi, Salem Al Dawsari, pada menit injury time 45+1.
Tidak hanya penalti, ia juga menyentuh bola dengan ujung jarinya untuk menghalau tembakan susulan bek sayap kiri Arab Saudi, Mohammed Al-Breik, setelah sepakan penalti itu bisa ditepis olehnya. Pelukan dari seluruh rekan setimnya menjadi apresiasi yang didapatkan Szczesny.
Adapun gol Polandia dicetak Piotr Zielinski pada menit ke-39 dan Robert Lewandowski ketika waktu normal tersisa delapan menit. Selain mencetak gol perdana di Piala Dunia, Lewandowski juga memberikan asis bagi gol Zielinski. Striker Barcelona itu sempat menangis haru seusai mencetak gol.
Pelatih Arab Saudi Herve Renard memuji performa anak asuhannya yang tampil lebih mendominasi. Mereka bermain ofensif dan tidak takut dengan Polandia pada laga itu. Mereka bahkan sempat membuat sejumlah pemain Polandia panik sehingga berujung pada beberapa pelanggaran dan kartu kuning.
Hanya saja, ujarnya, pemain ”Alap-alap Hijau” gagal tampil efektif memanfaatkan peluang. ”Kami bukan tidak beruntung, tetapi tidak cukup baik untuk memanfaatkan peluang. Sementara lawan memiliki pemain bintang seperti Szczesny dan Lewandowski yang tampil luar biasa. Meski begitu, peluang kami lolos masih terbuka di laga terakhir,” ujar Renard.
Sementara Szczesny tidak menganggap lima penyelamatan krusial yang dilakukannya sebagai faktor penting kemenangan Polandia. Menurut dia, Lewandowski yang lebih pantas mendapat pujian karena menghadirkan dua gol.
”Menurut saya, tugas favorit kiper adalah menggagalkan penalti lawan. Itu hanya tugas normal yang saya lakukan. Jadi, tidak istimewa dan saya anggap tidak terlalu menentukan hasil laga ini,” kata Szczesny di area mixed zone Stadion Education City seperti dilaporkan wartawan harian Kompas, M Ikhsan Mahar.
Adapun Lewandowski menuturkan, gol ke gawang Arab Saudi adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuknya. Ia menambahkan, raihan empat poin dari dua laga penyisihan grup menjadi modal penting timnya untuk menghadapi Argentina di laga terakhir. Pada laga sebelumnya, Polandia menahan Meksiko, 0-0.
”Terlepas dari kemenangan ini, Arab Saudi menunjukkan mereka tim yang fantastis. Kami akan menghadapi satu laga terakhir kontra Argentina yang sangat menentukan. Kami harus bisa menjaga performa ini,” ucap Lewandowski.
Australia jaga peluang
Pada laga lainnya, Australia mengakhiri penantian kemenangan selama 12 tahun setelah mengempaskan Tunisia, 1-0, pada laga putaran kedua Grup D di Stadion Al-Janoub, Al-Wakrah, Sabtu (26/11/2022). Kemenangan terakhir Australia sebelumnya di Piala Dunia didapat dari Serbia, 2-1, di Afrika Selatan 2010.
Kami akan menghadapi satu laga terakhir kontra Argentina yang sangat menentukan. Kami harus bisa menjaga performa ini.
Tak pelak, para pemain Australia, termasuk pencetak golnya, Mitchell Duke, tampak sangat emosional. Kemenangan itu adalah hal langka bagi ”Socceroos”, julukan Australia. Dari 18 laga Piala Dunia, mereka hanya bisa tiga kali menang.
”(Gol) kemenangan ini adalah momen spesial bagi. Saya akan terus menyimpannya (dalam kenangan) sepanjang sisa hidup saya,” ujar Duke yang mempersembahkan golnya itu untuk putranya yang menyaksikan langsung laga itu.
Gol itu sekaligus menunjukkan keahlian khas Duke. Striker Fagiano Okoyama, klub divisi kedua Liga Jepang, itu acapkali mencetak gol melalui sundulan kepala. Opta mencatat, ia telah mencetak lima gol dari delapan penampilan sebagai pemain inti Australia. Sebanyak empat gol dicetak melalui kepala.
Duke dan barisan pemain Socceroos lainnya kini bisa bermimpi mengikuti jejak seniornya, seperti Tim Cahill, Harry Kewell, dan Mark Viduka. Para pemain dari generasi emas Australia itu pernah membawa Socceroos lolos ke babak 16 besar pada edisi Jerman 2006. Capaian itu menjadi yang terbaik bagi mereka sepanjang sejarah.
Australia kini mengemas tiga poin di Grup D. Pada laga selanjutnya mereka akan menghadapi Denmark. Adapun Tunisia kini terdampar di posisi juru kunci dengan satu poin.
Pelatih Tunisia Jalel Kadri mengakui, timnya bermain buruk di babak pertama. Mereka kurang ketat mengawal pergerakan trisula serang lawan, yakni Duke, Craig Goodwinn, dan Riley McGree. Gol Australia pada laga itu tercipta berkat skema kerja sama apik trisula itu.
”Di babak pertama, kami tidak bermain efektif dan efisien. Di babak kedua kami membaik, tetapi tidak dapat mengonversi semua peluang,” kata Kadri.
Pada laga itu Tunisia menciptakan lebih banyak peluang ketimbang Australia. Mereka membuat 13 tembakan, empat di antaranya mengarah ke gawang lawan. Adapun Australia hanya menciptakan delapan peluang, dua di antaranya tepat ke gawang lawan. Namun, Tunisia masih yakin bisa lolos. (AFP/BRO)