Data Opta, Arab Saudi Lebih Sering Babak Belur Lawan Tim Eropa
Arab Saudi, lagi-lagi, tidak diunggulkan saat menghadapi Polandia. Saudi, tim yang menjungkalkan Argentina, bahkan punya rekor sangat buruk melawan tim Eropa di Piala Dunia. Dari sepuluh duel, Saudi sembilan kali kalah.
Oleh
YULVIANUS HARJONO
·3 menit baca
DOHA, SABTU - Arab Saudi mengejutkan dunia ketika mengalahkan Argentina pada laga putaran pertama penyisihan Grup C Piala Dunia Qatar, 2-1, Selasa (22/11/2022) lalu. Asa lolos ke babak gugur pun melambung tinggi. Mereka bisa mengunci tiket ke babak itu jika mampu mengalahkan Polandia, Sabtu (26/11/2022) pukul 20.00 WIB. Namun, sejarah mencatat, mereka hampir selalu bertekuk lutut menghadapi wakil Eropa.
Tim-tim Eropa acapkali menjadi momok bagi Saudi. Opta mencatat, Saudi menelan sembilan kekalahan dari 10 laga di Piala Dunia menghadapi wakil Eropa. Satu-satunya kemenangan atas tim Eropa mereka raih atas Belgia dengan skor 1-0 pada edisi 1994. Saudi lantas selalu kalah dalam delapan laga terakhir dan gagal mencetak satu gol pun di tujuh laga terakhir Piala Dunia melawan wakil Eropa.
Berikut ini data dan fakta lainnya dari Opta terkait pertemuan Arab Saudi dan Polandia :
Laga Sabtu ini merupakan pertemuan pertama antara Polandia dan Arab Saudi sejak Maret 2006m yaitu dalam pertandingan persahabatan. Saat itu, Polandia memenangkan laga tersebut 2-1 berkat dwigol dari Lukasz Sosin.
Laga ini menjadi pertemuan ketiga Polandia menghadapi wakil Asia di Piala Dunia. Sebelumnya, mereka kalah 0-2 dari Korea Selatan pada edisi 2002 dan menang atas Jepang 1-0 pada 2018.
Polandia mencatat nirbobol di dua laga terakhir mereka di Piala Dunia. Hanya pada 1974 hingga 1978 mereka mencatat tiga penampilan secara beruntun tanpa kebobolan.
Arab Saudi memenangkan dua laga terakhir mereka di Piala Dunia, yaitu mengalahkan Mesir di laga terakhir mereka di edisi 2018, lalu menjungkalkan Argentina di laga pertama edisi tahun ini. Dua kemenangan lain dari 15 laga mereka sebelumnya di kompetisi ini (S2 K11) juga diraih secara beruntun di fase grup edisi 1994.
Penyerang Polandia, Robert Lewandowski, masih gagal mencetak gol dari empat penampilannya di Piala Dunia. Ia melepas 11 tembakan pada kesempatan tersebut, termasuk kegagalan mengeksekusi penalti melawan Meksiko di partai terakhirnya.
17% dari laga Polandia di Piala Dunia berakhir tanpa gol (6/35). Angka itu adalah persentase tertinggi di antara tim lain yang memainkan setidaknya 15 laga di turnamen ini. Terakhir kali mereka bermain imbang secara beruntun terjadi di edisi 1982 saat melawan Italia dan Kamerun. Kedua laga itu berakhir tanpa gol.
Arab Saudi mencetak gol dari dua tendangan akurat mereka melawan Argentina di partai pertama. Mereka mencetak setidaknya dua gol pada dua laga beruntun untuk pertama kalinya di Piala Dunia, tapi tidak pernah mencetak tiga gol dalam satu pertandingan di kompetisi ini.
Polandia melepas enam tembakan melawan Meksiko di partai pertama, catatan terendah mereka dalam satu laga sejak Opta memiliki data tersebut (sejak 1966). Sebelumnya, catatan terendah mereka adalah delapan tembakan melawan Jerman pada 2006.
Penyerang Polandia, Robert Lewandowski, masih gagal mencetak gol dari empat penampilannya di Piala Dunia. Ia melepas 11 tembakan pada kesempatan tersebut, termasuk kegagalan mengeksekusi penalti melawan Meksiko di partai terakhirnya. Di seluruh turnamen besar secara keseluruhan (Piala Dunia/Piala Eropa), laga Lewandowski selanjutnya akan menjadi penampilan ke-16 untuk Polandia. Catatan ini hanya berada di bawah Wladislaw Zmuda (21) dan Grzegorz Lato (20) untuk tim nasionalnya.
Saat melawan Argentina di partai terakhirnya, Salem Al Dawsari menjadi pemain Arab Saudi kedua yang sukses mencetak gol di lebih dari satu edisi Piala Dunia, bersama dengan Sami Al Jaber (3). Gol selanjutnya dari Al Dawsari akan menempatkan dirinya menjadi pencetak gol terbanyak Arab Saudi di Piala Dunia, menyamai rekor Al Jaber (3).