Semifinal Bagi Australia Dalam Lima Tahun Terakhir
Di tengah dominasi kekuatan Eropa pada persaingan tenis beregu putra, Piala Davis, Australia lolos ke semifinal. Semifinal ini akan menjadi yang pertama bagi tim tersebut sejak 2017.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MALAGA, SELASA-Australia menjadi negara dengan gelar kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Kejayaan pada era 1930-an hingga enam dekade kemudian hilang seiring meredupnya prestasi petenis putra negara itu dan lahirnya kekuatan baru tenis dunia. Semifinal Piala Davis 2022, bahkan, menjadi yang pertama bagi Australia dalam waktu lima tahun terakhir.
Tiket semifinal didapat Alex de Minaur dan kawan-kawan setelah mengalahkan Belanda pada perempat final di Malaga, Spanyol, Selasa (23/11/2022) sore waktu setempat atau tengah malam waktu Indonesia. Dari tiga partai (dua tunggal dan satu ganda) yang seharusnya dijalani, Australia langsung memastikan kemenangan melalui dua tunggal, yaitu dari Jordan Thompson dan De Minaur, masing-masing, melalui laga tiga set.
Thompson membuka kemenangan Australia setelah mengalahkan Tallon Griekspoor 4-6, 7-5, 6-3 dalam durasi dua jam 24 menit. Setelah itu, petenis nomor satu Australia, De Minaur, memastikan timnya melaju ke babak empat besar setelah menang atas Botic van de Zamdschulp 5-7, 6-3, 6-4.
Persaingan pada perempat final hingga final, 22-27 November di Malaga, berlangsung setelah fase penyisihan grup Putaran Final (dulu disebut Grup Dunia) pada 13-18 September di Bologna (Italia), Glasgow (Skotlandia), Hamburg (Jerman), dan Valencia (Spanyol) . Ketika itu persaingan diikuti 16 tim yang dibagi dalam empat grup, dengan format round robin. Dua tim berperingkat teratas dari setiap grup, diantaranya Australia dan Belanda, berhak tampil di Malaga pada pekan ini.
Kemenangan berkat daya juang tinggi dari Thompson dan De Minaur disambut anggota tim Australia, termasuk kapten tim Lleyton Hewitt. Maklum, ini menjadi semifinal pertama Australia sejak dikalahkan Belgia 2-3 pada semifinal 2017. Setelah itu, hasil terbaik Australia adalah perempat final pada 2019 ketika dikalahkan Kanada 1-2.
Tim kami luar biasa. Kami punya semangat tinggi dan saling percaya satu sama lain. Setiap anggota tim yang dipercaya turun akan bermain dengan sepenuh hati untuk negara kami.
“Tim kami luar biasa. Kami punya semangat tinggi dan saling percaya satu sama lain. Setiap anggota tim yang dipercaya turun akan bermain dengan sepenuh hati untuk negara kami,” tutur De Minaur yang bermain di Piala Davis sejak 2018.
Thompson, yang membela Australia sejak 2017 pada kejuaraan ini, mengungkapkan, tampil pada Piala Davis terasa spesial meski tekanan yang dirasakan lebih besar dibandingkan bersaing dalam turnamen individu. “Saya pun agak tegang pada awal pertandingan, apalagi Tallon bermain sangat baik. Ketika saya bisa bermain lebih agresif dan menang, rasanya sangat luar biasa,” tutur Thompson dalam laman resmi turnamen.
Oleh karena unggul langsung 2-0, pertandingan ketiga dalam nomor ganda tak jadi digelar. Semula, Australia mengandalkan juara Wimbledon, Matthew Ebden/Max Purcell, untuk melawan Wesley Koolhof/ Matwe Middelkoop.
Australia pernah dikenal sebagai salah satu kekuatan tenis dunia, terutama di nomor putra. Mereka 28 kali menjuarai Piala Davis, hanya kalah dari AS yang 32 kali juara.
Australia punya legenda seperti Rod Laver, Tony Roche, Roy Emerson, dan John Newcombe yang membawa negara mereka berjaya pada pada era 1950-an hingga 1970-an. Di era 1980-an, ketika Piala Davis mulai menggunakan format Grup Dunia, Australia masih bisa dua kali menjadi juara, yaitu pada 1983 dan 1986, dengan mengandalkan Pat Cash. Pada era tersebut, mulai muncul kekuatan lain yang menjadi pesaing berat, seperti Ceko, Swedia, dan Jerman Barat.
Pada masa 1990-an hingga awal 2000, era baru tenis putra Australia lahir dengan kemunculan Hewitt, Mark Philippoussis, serta spesialis ganda, Mark Woodforde dan Todd Woodbridge. Mereka membawa tim “Negeri Kanguru” juara pada 1999 dan 2003, sebelum kekuatan tenis putra dunia beralih pada negara-negara Eropa, diantaranya Spanyol, Rusia, Serbia, dan Ceko.
Tanpa Alcaraz dan Nadal
Tim Spanyol akan mengandalkan suntikan semangat dari penonton dalam laga antara sesama tim juara karena tak diperkuat dua petenis terbaik dunia, Carlos Alcaraz dan Rafael Nadal. Spanyol adalah tim dengan enam gelar juara, termasuk dari persaingan musim 2019. Adapun Kroasia adalah tim juara pada musim sebelumnya setelah mereka juara pada 2005.
“Carlos dan Rafa memang tidak ada di tim, tetapi kami memiliki tim yang bagus yang akan berjuang di tempat sendiri dan menjadi juara,” kata Pablo Carreno Busta, petenis peringkat ke-13 dunia yang akan menjadi tunggal pertama Spanyol tanpa kehadiran Alcaraz.
Dua petenis peringkat teratas dunia, Alcaraz dan Nadal, tak bisa membela Spanyol karena mengalami cedera yang sama, yaitu pada otot perut. Selain Busta, tuan rumah pun akan mengandalkan petenis-petenis senior lainnya, yaitu Roberto Bautista Agut, Albert Ramos-Vinolas, Pedro Martinez, dan Marcel Granollers.
Di kubu Kroasia, yang kalah 0-2 dari Rusia pada final Piala Davis 2021, juara Grand Slam AS Terbuka 2014, Marin Cilic, akan berperan sebagai tunggal pertama. Dia akan dibantu Borna Coric, Borna Gojo, Mate Pavic, dan Nikola Mektic.
Sementara, dua perempat final lain akan berlangsung Kamis. Italia akan berhadapan dengan AS, sementara Jerman berhadapan dengan Kanada. Setelah itu, persaingan akan berlanjut dengan semifinal (Jumat dan Sabtu), serta final pada Minggu. (AP/AFP)