Federasi Tenis Rusia menjadi tim pertama yang menyatukan supremasi tenis beregu putra dan putri dalam satu tahun setelah Ceko pada 2012. Daniil Medvedev dan kawan-kawan mengalahkan Kroasi untuk merebut Piala Davis.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·3 menit baca
MADRID, MINGGU - Rusia berhak mengklaim diri sebagai negara tenis terbaik tahun ini. Setelah tim putri meraih Piala Billy Jean King, lambang supremasi tenis beregu putri dunia, tim putra melengkapinya dengan menjadi juara Piala Davis, trofi bagi tim tenis putra terbaik dunia.
Dimotori Daniil Medvedev dan Andrey Rublev, tim yang bertarung dengan membawa nama Federasi Tenis Rusia— akibat sanksi dari Badan AntiDoping Dunia (WADA)—ini terlalu tangguh bagi Kroasia pada laga final di Madrid Arena, Spanyol, Senin (6/12/2021) dini hari WIB. Mereka tidak memberi kesempatan ganda putra nomor satu dunia andalan Kroasia, Nikola Maktic/Mate Pavic untuk berlaga, karena langsung unggul 2-0 dari dua nomor tunggal.
Rublev membawa Rusia unggul 1-0 setelah mengalahakan Borna Gojo, 6-4, 7-6 (7/5). Medvedev memastikan kemenangan timnya dengan mengungguli Marin Cilic, 7-6 (9/7), 6-2, di partai kedua.
Kemenangan ini menutup tahun gemilang bagi Medvedev, ditandai gelar juara Grand Slam perdana di Amerika Serikat Terbuka, dan menembus dominasi ”Big Three” dengan menjadi petenis peringkat dua dunia.
”Rasanya mengagumkan. Tetapi, saya lebih bahagia untuk tim daripada diri sendiri. Saya senang menjadi bagian tim dan menyumbang poin yang diperlukan,” ujar petenis berusia 25 tahun ini.
Sukses ini menjadi gelar juara Piala Davis ketiga untuk Rusia, sekaligus mengakhiri penantian 15 tahun. Dua gelar sebelumnya diperleh Rusia pada 2002 dan 2006.
”Dua pekan yang luar biasa. tak pernah mudah untuk berlaga di sini pada akhir musim, tetapi ini salah satu pekan terbaik dalam karier saya.
Kemenangan ini juga sanga berkesan bagi Shamil Tarpischev, kapten tim Rusia, yang juga kapten tim Piala Davis terlama di dunia. Tarpischev telah memimpin tim Piala Davis Rusia sejak 1974.
Adapun negara terakhir yang menyatukan Piala Davis dan Piala Billy Jean King pada tahun yang sama adalah tim putra dan putri Ceko pada tahun 2012.
”Dua pekan yang luar biasa. tak pernah mudah untuk berlaga di sini pada akhir musim, tetapi ini salah satu pekan terbaik dalam karier saya,” ujar Medvedev, yang selalu menang dalam dua set dalam lima pertandingan Piala Davis sejak penyisihan grup.
Di semifinal, Medvedev dan kawan-kawan menyingkirkan Jerman, sedangkan Kroasia menyisihkan Serbia yang diperkuat Novak Djokovic, petenis nomor satu dunia.
”Saya tetap bangga dengan usaha kami. Kami hanya menyesal tak bisa merebut satu poin, sehingga pemain ganda (Maktic/Pavic) tak sempat tampil,” ujar Cilic.
Format 16 tim
Mulai tahun 2022, Federasi Tenis Internasional dan Kosmos Tennis, penyelenggara Final Piala Davis, memperkenalkan format baru bagi kejuaraan tenis beregu putra ini. Perubahan ini dilakukan untuk memperluas keterlibatan penggemar dan menjaga keberlangsungan turnamen.
Tim peserta dikurangi dari 18 tim menjadi 16 tim, yang dibagi ke dalam empat grup. Babak penyisihan grup akan berlangsung di empat kota, satu kota untuk masing-masing grup. Dua tim teratas tiap grup lolos ke delapan besar yang akan berlangsung di kota kelima, yang hampir pasti berlangsung di Abu Dhabi.
Piala Davis sebelumnya digelar berjenjang di tingkat kontinental hingga dunia, dengan salah satu negara yang bertanding menjadi tuan rumah. Mulai 2019, format Grup Dunia diubah sebagai turnamen di akhir musim, diikuti 18 tim yang dibagi dalam enam grup, dengan Madrid, Spanyol sebagai tuan rumah.
Dalam format 18 tim, yang masih dipakai tahun ini, enam juara grup dan dua tim peringkat kedua terbaik lolos ke delapan besar. Pada tahun ini, kota Innsbruck, Austria, dan Torino, Italia, juga dilibatkan menjadi tuan rumah.
”Kami terus berpikir bagaimana untuk memperbaiki, dan mempersiapkan edisi 2022. Dengan perubahan ini, lebih banyak penggemar tenis yang terlibat. Hal ini mendorong turnamen menjadi Piala Dunia Tenis yang sesungguhnya,” kata CEO Kosmos Tennis, Enric Rojas.
Inovasi ini didukung oleh sejumlah petenis, termasuk Medvedev. “Ini tetap Piala Davis. Kita bisa melihat Novak (Djokovic) bermain, dan Rafa (Nadal) memenanginya tahun 2019. Apa pun formatnya, petenis terbaik dunia akan senang bermain mewakili negara mereka,” ujarnya. (AP/AFP/REUTERS)