Enrique Percaya Penuh Generasi Baru
Sebanyak 20 pemain Spanyol akan berpeluang menjalani debut tampil pada Piala Dunia di Qatar. Meski dibekali skuad minim pengalaman, ”La Roja” optimistis mengejar trofi juara.
- Rerata usia pemain Spanyol adalah 25,3 tahun, ketiga termuda di Qatar 2022 setelah Ghana (24,7 tahun) dan AS (25,2 tahun).
- Sebanyak 20 pemain Spanyol menjalani debut tampil di Piala Dunia.
- Gol pertama Spanyol ke gawang Kosta Rika, jika terjadi, adalah gol ke-100 La Roja di Piala Dunia.
DOHA, KOMPAS — Tim nasional Spanyol datang ke Piala Dunia 2022 dengan target memainkan tujuh pertandingan, atau hingga laga final. Pelatih Spanyol Luis Enrique percaya, para ”bocah” di dalam timnya bisa menampilkan performa yang membanggakan di Qatar. Mereka akan membuktikan itu pada duel perdana lawan Kosta Rika, Rabu (23/11/2022) pukul 23.00 WIB, di Stadion Al Thumama, Doha.
Enrique sejatinya membawa skuad yang berisiko menuju Qatar. Ia membentuk tim yang berusia rata-rata 25,3 tahun.
Untuk rerata usia skuad, Spanyol hanya kalah dari Ghana (24,7 tahun) dan Amerika Serikat (25,2 tahun). Jika melihat usia itu, sebagian pemain Spanyol saat ini masih menginjak usia sekolah dasar ketika mereka menyaksikan Carlos Puyol mengangkat trofi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Baca juga: Wajah Baru Tim Matador Spanyol
Dari 26 nama yang memperkuat Spanyol di Piala Dunia 2022, hanya enam pemain yang pernah membela panji ”La Roja” di turnamen sepak bola terakbar itu. Mereka dipimpin Sergio Busquets yang berpengalaman tampil di tiga Piala Dunia dan satu-satunya generasi emas Spanyol tersisa yang meraih trofi di Afrika Selatan 2010.
Ada Jordi Alba, Cesar Azpilicueta, dan Koke yang telah berpartisipasi sejak Brasil 2014. Dua pemain lainnya ialah duo Real Madrid, Daniel Carvajal dan Marco Asensio, yang membela La Roja di Rusia 2018.
Alhasil, 20 pemain lainnya akan menjalani debut di pentas Piala Dunia. Jika dirunut lagi dari keikutsertaan di turnamen mayor, ada lima pemain yang benar-benar debut untuk Spanyol di turnamen level top.
Kelima pemain itu adalah Gavi dan Ansu Fati (Barcelona), Hugo Guillamon (Valencia), Yeremy Pino (Villarreal), dan Nico Williams (Athletic Bilbao). Mereka juga masih bisa membela Spanyol U-21.
”Saya pikir kehadiran anak-anak muda itu sangat positif. Mereka menghadirkan energi amat besar kepada tim. Untuk menutupi kekurangan pengalaman, saya membantu mereka dengan staf pelatih dan pemain senior agar mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaik sejak laga pertama lawan Kosta Rika,” ujar Enrique pada konferensi pers jelang laga di Doha, Selasa (22/11).
Baca juga: Gerbang Kemasyhuran Para Pemain Belia
Enrique mengakui, banyak pihak meragukan pilihannya karena memanggil pemain muda minim pengalaman di turnamen besar, serta meninggalkan pemain senior, seperti Sergio Ramos dan David de Gea. Tetapi, tim Spanyol di Piala Dunia 2022 adalah pemain terbaik yang bisa memenuhi kebutuhan permainan dan taktik yang dipilihnya.
”Kami berkumpul dan berlatih dalam sembilan hari, yang merupakan durasi sempurna ujntuk mempersiapkan diri dan menjaga antusiasme yang tinggi di dalam tim. Saya ingin kami memainkan tujuh laga yang berarti tampil di final sehingga kami harus menghadapi laga satu per satu dengan maksimal,” ucapnya.
Kehadiran anak-anak muda itu sangat positif. Mereka menghadirkan energi amat besar kepada tim.
Busquets, gelandang dan kapten Spanyol, menuturkan, para pemain muda itu tidak perlu diragukan kualitasnya. Mereka telah terasah mampu tampil konsisten di liga terbaik, seperti Liga Spanyol, Liga Inggris, Liga Perancis, dan Liga Jerman.
”Di Piala Eropa kami tampil baik dengan kondisi skuad muda yang nyaris sama. Kami terbukti bisa menghilangkan faktor kurang pengalaman dan rasa gugup karena kami saling mendukung satu sama lain,” ucap Busquets.
Ragam posisi
Demi membalas kekecewaan usai tersingkir di semifinal Piala Eropa 2020 dan tumbang di final Liga Nasional Eropa 2020-2021, Enrique tetap menerapkan formasi utama 4-3-3. Meski menerapkan taktik yang tidak asing, Enrique berusaha memberikan variasi dengan kehadiran pemain-pemain yang tampil di posisi yang ”ganjil”.
Ia memang mengharapkan mayoritas pemainnya bisa bermain di dua posisi. Sebagai contoh, Enrique telah menyiapkan gelandang Rodri di posisi bek tengah, lalu bek tengah Aymeric Laporte ditugaskan sebagai bek sayap kiri, dan Marco Asensio, penyerang sayap, dicoba tampil sebagai penyerang tengah.
”Bagi pelatih, kondisi itu sangat bagus karena saya memiliki banyak kemungkinan untuk diterapkan di pertandingan yang rumit,” katanya.
Baca juga: Luis Enrique Hidupkan Jiwa Lapar Gelar Spanyol
Catatan Opta menyebutkan, La Roja akan menghasilkan gol ke-100 di ajang Piala Dunia ketika mencetak gol pertama ke gawang Kosta Rika. Kesempatan itu terbuka lebar karena statistik positif Spanyol menghadapi tim Amerika Tengah di Piala Dunia dengan raihan dua kemenangan dan sekali seri.
Dua legenda
Di sisi lain, Kosta Rika justru masih amat bergantung kepada pemain senior dan legenda hidup sepak bola mereka, seperti kiper Keylor Navas (35) dan gelandang serang Bryan Ruiz (37). Navas, misalnya, telah merasakan membela Real Madrid selama lima musim dengan mempersembahkan 12 trofi.
Pelatih Kosta Rika Luis Fernando Suarez akan menggunakan pengalaman keduanya untuk membantu tim menghadirkan kejutan kepada Spanyol. Suarez mengakui, lawan Spanyol akan menjadi pertandingan amat sulit.
”Kami harus bermain sangat bagus. Tak hanya tentang strategi dan taktik, juga harus mampu menjaga konsentrasi dan fokus selama lebih dari 90 menit,” ujar Suarez di Doha.
Ruiz mengungkapkan, Spanyol adalah kiblat sepak bola Kosta Rika. Mulai dari klub hingga timnas amat berambisi bisa memainkan sepak bola menyerang ala La Roja.
Baca juga: Panggung Pembuktian Spanyol dan Jerman
”Gaya kami sama seperti mereka (Spanyol), tetapi memang kemampuan kami masih di bawah mereka. Meski begitu, saya yakin kami bisa tampil kompetitif untuk bisa memberikan perlawanan kepada Spanyol,” ujar Ruiz, yang kini membela tim Liga Kosta Rika, Alajuelense.
Laga lain di Grup E akan mempertemukan Jerman dengan Jepang pada Rabu pukul 20.00 WIB. Pertandingan itu berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Doha.