Argentina diyakini menang mudah atas Arab Saudi di laga perdana Grup C Piala Dunia Qatar 2022, sebagai pijakan misi mengincar trofi ketiga yang nyaris didapat di edisi Brasil 2014.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
Argentina unggul head to head dari Arab Saudi, dengan dua kali menang dan dua laga imbang.
Dari 26 pemain yang dibawa Lionel Scaloni, 24 pemain berkompetisi di Eropa, 10 di antaranya di Liga Spanyol.
Dengan Emilio Martinez berjaga di bawah mistar, Argentina tak kebobolan dalam 15 dari 19 laga.
LUSAIL, KAMIS - Argentina memulai misi berburu trofi ketiga Piala Dunia dengan melawan Arab Saudi pada laga perdana Grup C di Stadion Lusail, Al Daayen, Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Argentina jelas lebih diunggulkan atas Arab Saudi. Dalam peringkat FIFA, Argentina posisi ke-2 dan Arab Saudi urutan ke-51. Dalam empat laga, Arab Saudi belum pernah mengalahkan Argentina. Rekor pertemuan berpihak pada Argentina, yakni 2 kali menang dan 2 laga imbang.
Dalam perjalanan ke Qatar, ”La Albiceleste” alias Si Putih-Biru Langit, julukan Atgentina, tak terkalahkan pada total 36 laga, yakni laga persahabatan, Copa America Brasil 2021, dan kualifikasi Zona Conmebol Piala Dunia Qatar 2022. Kekalahan terakhir yang diderita tim asuhan Lionel Scaloni ini terjadi pada semifinal Copa America Brasil 2019 dari tuan rumah, dengan dua gol tanpa balas.
Baca juga:
Sebelum menghadapi Argentina, Arab Saudi yang dijuluki as-Suqur Al-Arabiyyah atau ”Si Alap-alap Arab” menjalani 13 laga kualifikasi Zona AFC dan persahabatan. Catatannya kurang mengagumkan, yakni 3 kemenangan, 4 kekalahan, dan 6 laga imbang. Namun, tim asuhan pelatih asal Perancis, Herve Renard, ini lolos ke Qatar sebagai pemuncak Grup B Zona AFC.
Dari sisi skuad, Argentina jauh lebih mewah daripada Arab Saudi. Argentina diperkuat megabintang Lionel Messi. Qatar menjadi edisi kelima piala dunia yang dihadiri ”Si Kutu”, pemain kelahiran Rosario hampir 36 tahun lalu. Messi pernah hampir merengkuh trofi di Brasil 2014, tetapi kalah oleh gol teramung Mario Gotze (Jerman).
Messi berperan membawa Argentina juara Copa America Brasil 2021, trofi yang dinantikan selama 28 tahun terakhir. Dia telah menyumbang 91 gol dari 165 laga membela Argentina, menjadikannya pencetak gol terbanyak sekaligus pemain yang paling banyak membela La Albiceleste. Catatan ini mungkin masih akan lama dipecahkan.
Selain itu, Scaloni hanya membawa satu pemain yang berlaga di liga domestik, yakni kiper Franco Armani (River Plate). Satu pemain bermain MLS di Amerika Serikat, yakni gelandang muda Thiago Almada (Atlanta United). Selebihnya, 24 pemain tampil di liga top Eropa, terutama Spanyol (10 pemain), Inggris (5 pemain), Italia (4 pemain), Perancis (2 pemain, termasuk Messi), Portugal (2 pemain), dan Jerman (1 pemain).
Baca juga:
Sebaliknya, seluruh pemain Arab Saudi berlaga di liga domestik. Di piala dunia, Arab Saudi hanya pernah tampil di lima edisi sebelumnya. Di setiap edisi, tim ini kerap jadi bulan-bulanan lawan, seperti kalah dari Swedia (1-3) di 16 besar AS 1994, Perancis (0-4) di fase grup Perancis 1998, Jerman (0-8) di fase grup Korea-Jepang 2002, Ukraina (0-4) di fase grup Jerman 2006, dan Rusia (5-0) di fase grup Rusia 2018.
Dari segala sisi, wajar jika Argentina amat diunggulkan daripada Arab Saudi. Namun, bagi Scaloni, setiap lawan tidak boleh diremehkan. ”Di piala dunia setiap lawan berat,” ujarnya dikutip dari FIFA.
Scaloni menambahkan, turnamen terakbar dimenangi oleh tim genius yang dalam setiap laga piawai menyerang dan bertahan. ”Jika ingin juara kami harus beradaptasi dengan itu,” katanya seperti dikutip laman resmi FIFA.
Jika ingin juara kami harus beradaptasi dengan itu.
Kecerdasan dalam permainan tim memang ditopang barisan pemain yang utuh dan hebat di segala lini. Messi, Angel Di Maria, dan Lautaro Martinez terjamin tajam di depan. Keseimbangan permainan dan aliran bola dibebankan kepada kepiawaian duo jenderal Leandro Paredes dan Rodrigo de Paul. Nicolas Otamendi dan Nicolas Tagliafico bahu-membahu menjaga soliditas pertahanan.
Masalah klasik, yakni kiper, terpecahkan dengan kehadiran Emiliano Martinez, yang tidak kebobolan dalam 15 laga dari 19 laga bersama Argentina. Peraih sarung tangan emas Copa America Brasil 2021 ini juga kandidat peraih penghargaan serupa di Qatar.
Adapun Arab Saudi mengandalkan rezim Al-Hilal yang menyumbang 11 pemain. Yang terutama bomber Saleh Ah-Shehri, yang menyumbang 10 gol dari 20 laga. Juga gelandang Salem Al-Dawsari yang menyumbang 17 gol dari 71 laga. Pertahanan sang alap-alap jadi tanggung jawab bek senior Yasser Al-Shahrani yang telah turun di 72 laga dan membuat 2 gol.
Menurut Renard, tim berpengaruh di liga domestik dapat menguatkan ikatan permainan. Meski kerap babak belur di Piala Dunia, Arab Saudi masih percaya punya peluang. ”Kami harus mendorong diri melewati batas dan memberikan segalanya untuk perjuangan yang kami punya,” katanya dilansir dari laman FIFA.
Baca juga:
Meski diposisikan kalah, Arab Saudi berusaha agar kalah secara terhormat, misalnya kebobolan satu gol, bahkan menahan imbang Argentina. ”Tidak ada gunanya pergi ke Piala Dunia jika tidak punya ambisi dan kehormatan,” kata Renard. (AFP)