Berjalan kaki sepanjang 1.600 km atau bersepeda 10.000 km melintasi negara, samudra, dan benua menjadi upaya luar biasa pendukung sepak bola untuk tim nasional tercinta ke Piala Dunia Qatar 2022.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
AFP/GABRIEL BOUYS
Pekerja proyek melintasi mural di Doha, ibu kota Qatar, tuan rumah piala dunia, Selasa (8/11/2022). Qatar bersiap menyambut 1,2 juta pengunjung internasional ke pesta sepak bola terakbar 18 November-18 Desember 2022.
Setidaknya 1,2 juta pengunjung internasional akan memeriahkan Piala Dunia Qatar 2022. Sebagian di antaranya menempuh cara luar biasa untuk mendukung tim nasional tercinta ke pesta sepak bola terakbar.
Pendukung tim Arab Saudi bernama Abdullah Al Sami berjalan kaki dari kampung halaman di Jeddah ke Doha, Ibu Kota Qatar. Jeddah berada di pesisir barat Jazirah Arab yang menghadap Laut Merah. Di seberangnya adalah Sudan (Afrika Timur). Doha berada di semenanjung Qatar di pesisir timur Jazirah Arab yang menghadap Teluk Persia (Teluk Arab). Di seberangnya adalah Iran.
Jeddah dan Doha terpisah jarak 1.600 kilometer. Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, berada di antara kedua kota besar itu. Al Sami, pejalan dan pendaki berpengalaman, menempuh perjalanan 55 hari menyusuri Gurun Arab untuk menjangkau Doha demi mendukung kiprah "al-Akhdar" atau "Laskar Hijau", julukan timnas Arab Saudi.
Perjalanannya berlangsung 9 September-3 November 2022 termasuk melalui Abu Samra, perbatasan darat Arab Saudi-Qatar, 100 kilometer dari Doha. Abu Samra akan menjadi pintu utama fans Arab Saudi untuk mendukung timnas kesayangan berlaga di Qatar mengarungi Grup C melawan tim-tim jauh lebih kuat yakni Argentina, Meksiko, dan Polandia.
Menurut Al Sami, dirinya selalu ingin menghadiri Piala Dunia terutama ketika ada al-Akhdar. Kebetulan, pesta bola tahun ini diadakan pertama kali di wilayah Timur Tengah khususnya Jazirah Arab. Meski diadakan di negara tetangga, Al Sami berkampanye menghadiri pesta bola dengan berjalan kaki untuk berbagi semangat dan cinta dengan seluruh fans sepak bola yang datang ke Qatar.
Seorang pekerja melintasi deretan kabin di Al-Emadi, kampung fans sepak bola di Doha, Qatar, 9 November 2022. Tuan rumah berkejaran dengan waktu untuk Piala Dunia Qatar 2022. Pesta sepak bola terakbar perdana di Timur Tengah ini dibuka dengan laga Grup A antara Qatar dan Ekuador, 18 November 2022.
“Berjalan kaki memberi saya rasa kebebasan dan keinginan berbagi semangat dan cinta dengan para penggemar yang menantikan Piala Dunia Qatar 2022,” ujar Al Sami.
“Saya merayakannya dengan berjalan kaki melintasi Jazirah Arab untuk memperlihatkan persaudaraan dan persatuan dua negara tetangga (Arab Saudi dan Qatar),” kata Al Sami lagi.
Al Sami melanjutkan, dia berharap timnas tercinta mendengar kisah perjalanannya sehingga terinspirasi untuk berlaga secara terbaik. Al Sami ingin mengumandangkan pesan bahwa tiada yang mustahil karena dengan tekad kuat dan kerja keras bisa mewujudkan apapun.
Al Sami terkesan dengan penyambutan amat ramah orang-orang yang menemui dan memberikannya bunga dan makanan di sepanjang perjalanan. Ia meyakini, Piala Dunia bukan sekadar turnamen sepak bola melainkan menyatukan orang dalam berbagai perbedaan. Perjalanannya juga untuk mendorong lebih banyak orang lain melintasi batas, saling mengenal, dan meruntuhkan stereotipe negatif.
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Seorang pekerja berjalan di luar Stadion Al-Thumama, Doha, Qatar, 8 November 2022.
Lintas Benua
Empat fans Argentina tidak mau kalah, bahkan lebih heroik, yaitu Matias Villaroel, Lucas Ledezma, Leandro Blanco Pighi, dan Silvio Gatti bersepeda 10.000 kilometer melintasi benua Amerika Selatan, Afrika, dan Asia (Timur Tengah) demi mendukung aksi megabintang Lionel Messi dan tim berkiprah di Grup C.
Mereka bersepeda dari Cordoba di Argentina tengah dengan perjalanan 80-100 km setiap hari. Mereka menyeberang dan memulai perjalanan darat lagi dari Cape Town di Afrika Selatan. Mereka bersepeda ke utara menyusuri Afrika Timur untuk menjangkau Jazirah Arab dan menuju Doha. Saat bersepeda, keempat lelaki ini memakai jersei "La Albiceleste" atau putih-biru langit, julukan timnas Argentina.
Menurut Ledezma, mereka telah melalui perjalanan luar biasa untuk mendukung Argentina. “Mustahil merangkum cerita 10.000 kilometer perjalanan, tetapi pengalaman terindah dalam hidup saya,” katanya.
Seorang pria berjalan melewati poster bergambar La'eeb yaitu maskot Piala Dunia Qatar di Doha, Qatar, Rabu (9/11/2022).
Bersepeda terutama melintasi Afrika Timur, lanjut Ledezma, memberikan pengalaman tiada duanya. Mereka berpapasan dengan singa, gajah, jerapah, zebra, bahkan hiena. Di Botswana, mereka ternganga ketika melihat gajah setinggi 5 meter berjalan di sisi jalan. “Kami tak percaya hewan sebesar itu ada di habitat asli, gila,” ujarnya.
Gatti menambahkan, mereka sempat berada di situasi menegangkan ketika bermalam di lokasi rawan singa berkeliaran. “Orang-orang berkata kepada kami apakah kalian gila karena singa berkeliaran di sana? Padahal, kami tidur ya biasa,” katanya.
Menurut Blanco, perjalanan mereka untuk lebih memotivasi Messi yang mungkin menjadikan pesta bola Qatar turnamen akbar terakhirnya. Messi belum juga mampu menjuarai piala dunia setelah Argentina kalah di final Brasil 2014 dari Jerman. “Kami memiliki kepercayaan dan harapan yang tinggi untuk tim dan terutama Messi di piala dunia terakhirnya,” ujarnya.
AP/NARIMAN EL-MOFTY
Pengunjung berfoto di depan penanda Piala Dunia Qatar 2022 di Doha, Qatar, Jumat (21/10/2022). Qatar terus bersiap untuk menjadi tuan rumah pesta sepak bola terakbar yang akan dimulai dengan menghadapi Ekuador di laga pembuka Grup A pada 18 November 2022.
Sementara itu, pemerintah Perancis mengumumkan ada sekitar 10.000 fans yang telah terdaftar untuk bepergian ke Qatar guna mendukung "Les Bleus". Duta Besar Perancis untuk Qatar Jean-Baptiste Faivre mengatakan, ada 300 polisi dan paramiliter akan membantu tuan rumah dalam pengamanan selama pesta bola terakbar itu.
Menurut FIFA, fans Perancis termasuk dalam 10 besar pasar untuk penjualan 3,1 juta tiket pertandingan selama piala dunia. Sebanyak 10.000 fans Perancis juga telah mendaftar untuk mendapatkan Kartu Hayya (Hayya Card) guna memasuki Qatar dan beraktivitas selama turnamen. “Perancis tidak akan memboikot Piala Dunia. Hubungan Perancis dan Qatar akan meningkat karena Piala Dunia,” ujar Faivre. (AF/AFP/REUTERS)