Andi Farid Izdihar yang akrab disapa Andi Gilang mencetak sejarah sebagai pebalap pertama Indonesia yang menjuarai Asia Supersport 600 dalam Asia Road Racing Championship.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BURIRAM, MINGGU - Andi Farid Izdihar menunjukan kelasnya sebagai pebalap andal dengan mengunci gelar juara kelas Supersport 600 dalam seri terakhir Asia Road Racing Championship di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (20/11/2022). Pebalap tim Astra Honda Racing itu memiliki poin sama, 158, dengan pebalap Malaysia Mohammad Helmi Azman, tetapi berhak meraih gelar juara karena unggul jumlah kemenangan, empat berbanding dua.
Pebalap asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, itu pun menjadi pebalap pertama Indonesia yang juara di kelas Supersport 600. "Saya tidak tahu harus mengatakan apa, tetapi yang paling utama saya ingin menyampaikan terimakasih kepada keluarga saya yang terus mendukung saya dan juga para penggemar Indonesia yang terus mendukung saya. Saya sangat berterima kasih kepada tim saya yang terus mendukung saya dalam situasi naik dan turun. Musim ini sangat menantang, tetapi mereka tidak pernah menyerah. Terimakasih," ungkap pebalap yang akrab disapa Andi Gilang itu.
Andi mengawali balapan kelas Supersport 600 dengan perolehan poin tertinggal 14 poin dari Helmi yang memuncaki klasemen di sebagian besar musim 2022 ini. Namun, Andi mampu menjaga performa brilian dalam balapan pertama yang dia menangi pada Sabtu (19/11).
Andi kembali tampil tenang dan taktis untuk memperbaiki posisinya yang sempat turun ke posisi empat setelah start. Dia perlahan memperbaiki posisinya, melalui persaingan ketat dengan para pebalap Thailand, Kritchaporn Kaewsonthi, Ratthapong Wilairot, dan Nakarin Atiratphuvapat. Persaingan ini sangat berisiko karena trek dalam kondisi basah dan licin.
Persaingan ketat terjadi di lap terakhir, saat Ratthapong menyerang dan merebut posisi terdepan. Namun, Andi mampu memanfaatkan kesalahan pebalap Thailand itu dan kembali memimpin balapan hingga finis. Dengan kemenangan ini, sementara Helmi hanya finis di posisi kelima. Maka, gelar juara Asia menjadi milik Andi Gilang.
"Balapan yang sangat luar biasa. Saya mencoba mengatur irama dengan baik, menjaga fokus agar tidak melakukan kesalahan. Bahkan, sampai lap terakhir, saat saya kehilangan posisi pertama, saya tetap berusaha untuk tenang dan mencoba mengambil kesempatan yang ada. Akhirnya, di tikungan terakhir saya bisa kembali mengambil alih posisi dengan baik dan finis pertama. Double winner dan penentuan juara Asia ini adalah momen terbaik dalam karier balapan saya,” kata Andi.
Gelar juara kelas SS600 ini menjadi prestasi besar dalam program pembinaan pebalap muda Indonesia yang dijalankan oleh Astra Honda Motor. Andi merupakan pebalap yang sudah kaya pengalaman, dengan kiprahnya di CEV Kejuaraan Dunia Yunior Moto3, serta Grand Prix Moto3 dan Moto2. Pengalaman bersaing di ajang dunia itu mengasah ketajaman Andi Gilang dalam membaca persaingan balapan, termasuk mengelola ban dan menentukan setelan motor. Detail-detail teknis itu melengkapi bakat balap Andi yang cemerlang.
Pondasi Kuat AP250
Prestasi apik juga diraih oleh para pebalap Astra Honda Racing di kelas Asia Production 250. Tiga pebalap AHRT di kelas itu, yaitu Herjun Atna Firdaus, M Adenanta Putra, dan Rheza Danica Ahrens, semuanya memiliki peluang juara dalam balapan kedua kedua pada Minggu. Peluang itu terbuka setelah mereka bertiga menguasai podium pada balapan pertama, di mana Herjun finis terdepan diikuti oleh Adenanta dan Rheza.
Di awal balapan kedua, Minggu, peluang Adenanta paling besar untuk meraih gelar juara karena hanya terpaut 11 poin dari pemuncak klasemen, Andy Muhammad Fadly. Sedangkan Rheza Danica terpaut 17 poin, dan Herjun tertinggal 18 poin dari Fadly.
Namun, dalam balapan kedua itu, peluang Adenanta menguap setelah terjatuh di lap pertama. Tumpuan harapan beralih pada Rheza dan Herjun, di mana mereka tampil kompetitif. Rheza finis terdepan dan Herjun di posisi keempat. Namun, gelar juara tetap menjadi milik Fadly meskipun dia finis di posisi kedelapan.
Hal ini menjadi pelecut semangat kami untuk terus konsisten membina dan mengorbitkan bibit-bibit pebalap berbakat dan mengantarkan mereka hingga ajang tertinggi balap dunia. (Andy Wijaya)
Perolehan poin Fadly dan Rheza sama-sama 133, tetapi Fadly lebih banyak meraih kemenangan. Rheza, yang menjuarai Kelas AP250 ARRC 2018, pun mengakhiri musim ini di posisi kedua, disusul oleh Herjun di peringkat ketiga, dan Adenanta keempat.
”Dari awal saya tidak memikirkan tentang gelar juara. Saya mencoba menikmati balapan hingga bendera finis dikibarkan, karena trek basah. Saya mencoba fokus, tidak berpikir yang lain, dan bisa meraih podium tertinggi. Terima kasih untuk Astra Honda dan semua pendukung di Indonesia yang tetap mendukung saat saya mengalami masa sulit,” ujar Rheza.
General Manager Marketing Planning & Analysis AHM, Andy Wijaya, mengatakan, perjuangan dan prestasi para pebalap binaan mereka mencerminkan betapa serius PT AHM melakukan pembinaan berjenjang bagi para pebalap. Usaha itu telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
”Selamat untuk para pebalap di kelas SS600 dan AP250, terutama Andi Gilang dengan gelar juara SS600-nya. Hal ini menjadi pelecut semangat kami untuk terus konsisten membina dan mengorbitkan bibit-bibit pebalap berbakat dan mengantarkan mereka hingga ajang tertinggi balap dunia. Terima kasih atas dukungan seluruh tim dan masyarakat Indonesia. Kami tidak akan berhenti dan terus mengejar mimpi dengan prestasi,” ujar Andy.
Tiga Besar Thailand Talent Cup
Bertepatan dengan seri terakhir ARRC 2022, ajang Thailand Talent Cup (TTC), yang menjadi kawah candradimuka awal bagi para pebalap binaan AHM di kancah internasional, juga menuntaskan seri balapnya. Decksa Almer Alfarezel menutup musim ini dengan bertengger di posisi ketiga klasemen akhir, mengantongi total 154 poin dan dua kemenangan dari 12 balapan.
Sedangkan rekan setimnya, Chessy Meilandri, mengakhiri musim balap TTC 2022 dengan 80 poin dan berada di posisi kesembilan klasemen akhir. Pengalaman para pebalap muda binaan AHM ini menjadi bekal dan pijakan awal untuk bersaing di level kejuaraan internasional.